Pahami Penggunaan Tanda Koma yang Benar, Yuk Simak!

Siapa sih yang tidak tahu tanda baca koma? Pasti semua orang sudah mengetahuinya. Namun, apakah kamu tahu bagaimana penggunaan tanda koma yang benar dalam kalimat? Jika kamu belum memahami tentang penggunaan tanda koma, maka kamu wajib simak artikel ini sampai akhir!
Ketika kamu menulis, pasti tidak jarang kamu memerlukan tanda baca di dalam kalimatmu, salah satunya adalah tanda koma. Penggunaan tanda baca tersebut tentunya berfungsi untuk memperjelas makna kalimat yang dibuat agar lebih jelas dan tidak ambigu.
Pahami Penggunaan Tanda Koma yang Benar, Yuk Simak!
Walau tanda baca koma seringkali kita temui di dalam sebuah kalimat. Bukan berarti semua orang paham tentang penggunaan tanda koma dengan benar.
Masih terdapat oarang-orang yang belum memahami pengguaan tanda koma secara tepat. Oleh karena itu, agar kamu tidak bingung kapan harus menggunakan tanda koma, maka berikut ini beberapa penggunaan tanda koma yang perlu kamu tahu!
1. Perbandingan Kalimat
Penggunaan koma berfungsi untuk membentuk kalimat perbandingan. Koma ini digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara, yang sebelumnya diawali dengan kata-kata yang menunjukkan perbandingan seperti “tetapi”, “namun”, atau “melainkan”. Contoh kalimatnya sebagai berikut:
- Rumah itu sangat luas, tetapi tidak pernah dihuni pemiliknya.
- Baju itu milik bukan milik saya, melainkan milik kakak saya.
- Saya suka makan banyak. Namun, saya tidak pernah gemuk.
2. Pemisah antara Induk Kalimat dan Anak Kalimat
Selanjutnya, kamu dapat menggunakan tanda koma juga sebagai pemisah antara anak kalimat dari induk kalimatnya. Penggunaan koma ini berlaku ketika anak kalimat berada di awal kalimat, sebelum induk kalimat. Berikut ini contohnya:
- Kalau tidak berhalangan, saya akan datang ke sana.
- Karena pandemi, saya sudah lama tidak pergi bekerja.
- Jika saya sakit, maka saya tidak dapat menemani kamu.
3. Diletakkan di Tengah Kalimat
Tanda koma juga sering digunakan di tengah kalimat untuk memisahkan elemen-elemen dalam suatu perincian atau penyebutan bilangan. Koma juga sering berada setelah kata yang mengikutinya. Beberapa contohnya seperti:
- Satu, dua, tiga, … mulai!
- Ibu berbelanja ke supermarket untuk membeli berbagai keperluan, seperti beras, saos, garam, gula, kecap, dan minyak goreng.
- Kamu bisa mengambil sumber belajar dari buku, jurnal, karya ilmiah, dan lain sebagainya.
4. Memisahkan Partikel
Tanda koma biasanya digunakan untuk menjeda kalimat. Nah, penggunaan tanda koma berikutnya adalah untuk memisahkan partikel dan inti kalimat. Beberapa partikel dalam bahasa Indonesia yang pasti sering kamu temui adalah “wah”, “oh”, “ya”, “lho”, “hmm”, dan lain semacamnya.
Selain menjadi pemisah antara partikel dan inti kalimat, tanda koma juga bisa menjadi pemisah kata sapaan seperti “Pak”, “Bu”, “Kak”, “Dik”, dan sapaan lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Wah, ternyata kamu pemilik mobil itu.
- Hmm, aku tidak tahu akan seperti apa nantinya.
- Kamu jangan lupa makan, ya!
- Ibu ada di mana, Pak?
5. Sebagai Penghubung Antarkalimat
Setelah memahami tanda koma sebagai pemisah partikel dan sapaan, selanjutnya adalah penggunaannya sebagai penghubung antar kalimat. Dalam hal ini kamu perlu menggunakan tanda koma setelah kata atau ungkapan yang berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat.
Beberapa kata atau ungkapan yang memerlukan tanda koma yaitu jadi, namun, oleh karena itu, akan tetapi, maka dari itu, meskipun begitu, dengan demikian, meskipun demikian, sehubungan dengan itu, dan berbagai penghubung antar kalimat lainnya. Contoh penggunaannya sebagai berikut:
- Oleh karena itu, kamu perlu belajar lebih keras lagi.
- Akan tetapi, kesempatanmu untuk menang masih sangat besar.
- Saat ini pendaftaran peserta didik baru di sekolah itu bisa melalui online. Jadi, kamu tidak perlu datang ke sekolah.
- Saya tidak mahir dalam mata pelajaran Olahraga. Meskipun demikian, ibu tidak pernah memarahi saya.
6. Penulisan Identitas
Selanjutnya, dalam penggunaan tanda koma, identitas merujuk pada informasi yang mencakup nama, alamat, detail alamat, tempat dan tanggal lahir, serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan. Perlu kamu ketahui bahwa penulisan identitas ini harus memperhatikan penggunaan koma yang tepat dan sesuai aturan. Beberapa contohnya yaitu:
- Surabaya, 18 Maret 1999.
- Jalan Kertajaya, Dinoyo, Surabaya.
- Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Jalan Lidah Wetan, Surabaya.
7. Memisahkan Petikan Langsung
Penggunaan tanda koma umumnya untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat, terutama saat kamu membaca percakapan di dalam cerita, seperti cerpen atau novel.
Penggunaan tanda koma membantu dalam memisahkan petikan langsung dari bagian kalimat lainnya. Namun, jika sebuah kutipan diakhiri dengan tanda tanya atau tanda seru, maka kamu tidak perlu menambahkan koma setelahnya. Contohnya seperti di bawah ini:
- Anita bertanya, “Apakah kamu lupa jika ada janji denganku?”
- “Baiklah kalau begitu,” ujar Dina dengan raut wajah kecewa.
- “Kenapa kamu tidak datang kemarin?” tanya Angga penasaran.
- “Pengunjung jangan sampai turun lagi!” tegas Pak Danu dengan nada yang mulai meninggi.
8. Penulisan Catatan Kaki
Kamu bisa menggunakan tanda koma saat menyusun catatan kaki. Penggunaan tanda baca koma biasanya sangat penting untuk memisahkan elemen-elemen informasi. Misalnya seperti di bawah ini:
- Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), hlm 48.
- Riris K. Toha-Sarumpaet, Pedoman Penelitian Sastra Anak (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2010), hlm 3.
9. Penggunaan Tanda Koma yang Benar untuk Penulisan Daftar Pustaka
Saat kamu menyusun daftar pustaka, tanda koma bisa kamu gunakan untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya. Penggunaan tanda koma seringkali untuk memisahkan nama belakang dan nama depan, karena dalam daftar pustaka, nama belakang biasanya ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama depan dengan koma sebagai pemisah. Contohnya sebagai berikut:
- Suryadi, Ahmad, Daryanto, Rahmat, dan Lestari, Nur. Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset, 2018.
- Soedjadi, Djoko. Filosofi Pendidikan dalam Perspektif Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2017.
- Wiryanto, S. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia (Seri Pendidikan Bahasa). Surabaya: Unesa University Press, 2018.
10. Penulisan Gelar
Penggunaan tanda koma juga biasanya untuk memisahkan nama lengkap seseorang dengan singkatan gelar akademis yang disandangnya. Oleh karena itu, ketika mencantumkan gelar akademik setelah nama seseorang, koma berfungsi untuk membedakan antara nama diri, marga, atau keluarga dengan gelar yang menyertainya. Contohnya seperti:
- Lina Susakti, S.Si
- Ny. Roro Jihan Sukmawati, S.H
- Sudarsono Praharja S., S.Pd
- Maria Sopia, M.Hum
11. Penulisan Bilangan
Kamu juga dapat menggunakan tanda koma sebelum angka desimal. Dalam hal ini, koma berfungsi untuk memisahkan angka desimal atau untuk memisahkan rupiah dan sen saat dinyatakan di dalam angka. Contoh penulisannya seperti di bawah ini:
- 15,6 km
- 3,5 kg
- 50.000,00
12. Kalimat Bertingkat
Tanda baca koma juga bisa kamu gunakan untuk memisahkan keterangan tambahan atau keterangan aposisi dalam kalimat bertingkat. Koma ini berfungsi untuk mengapit keterangan tambahan yang tidak membatasi makna utama kalimat. Beberapa contohnya seperti:
- Adik iparku, Kirani, adalah orang yang sangat baik hati.
- Di sekolah kami, misalnya, masih banyak siswa yang melakukan perundungan kepada teman-temannya.
- Semua anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, wajib mendapatkan vaksin.
13. Menghindari Salah Baca
Berikutnya, tanda koma digunakan untuk mencegah kesalahan dalam pembacaan atau penafsiran kalimat. Biasanya, tanda koma diletakkan setelah keterangan yang terdapat di bagian awal kalimat. Contohnya seperti di bawah ini:
- Dalam upaya pembinaan peserta didik, kita memerlukan semangat kerja sama.
- Sebagai mahasiswa yang baik, kita harus mengharumkan almamater.
- Dalam mendidik anak, orang tua wajib belajar ilmu parenting.
Nah, itulah beberapa informasi tentang penggunaan tanda koma yang benar. Penggunaan tanda koma sendiri dapat memudahkan penyampaian sesuai dengan maksud yang ingin kita sampaikan. Jadi, perhatikan baik-baik, ya!
Tuliskan Komentar