Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Berbagai Pendekatan dalam Kajian Sastra, Yuk Pelajari!

Berbagai Pendekatan dalam Kajian Sastra, Yuk Pelajari!

Berbagai Pendekatan dalam Kajian Sastra, Yuk Pelajari!

Tahukah kamu bahwa penelitian bukan hanya untuk sains dan teknologi saja, lho. Nyatanya karya sastra juga bisa diteliti atau tepatnya dikaji. Nah, dalam artikel ini akan dibahas berbagai pendekatan dalam kajian sastra, simak ya!

Seperti halnya disiplin ilmu yang lain, sastra juga memiliki berbagai pendekatannya tersendiri. Pendekatan di sini maksudnya adalah teori yang menjadi dasar atau landasan berpikir serta cara pandang dalam mengkaji karya sastra. Oleh karenanya, sangat penting untuk memahami pendekatan yang digunakan untuk mengupas karya sastra sebagai objek kajian.

Berbagai Pendekatan dalam Kajian Sastra, Yuk Pelajari!

Ketika kamu sudah mengetahui pendekatan-pendekatan dalam kajian sastra, maka arah serta tujuan penelitianmu terhadap karya sastra akan lebih terarah. Pendekatan karya sastra tentu sangat beragam, karena sifat karya sastra yang dinamis, sehingga membutuhkan cara memahami yang berbeda-beda. Berikut ini berbagai pendekatan dalam kajian sastra yang perlu kamu tahu.

1. Pendekatan Mimetik

Mimetik berasal dari bahasa Yunani yakni mimesis yang artinya tiruan. Pendekatan mimetik adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan hubungan karya sastra dengan realita di luar karya sastra. Maksudnya dalam pendekatan ini karya sastra dianggap sebagai cerminan atau tiruan dari dunia nyata.

Dalam mengkaji karya sastra menggunakan pendekatan ini, dibutuhkan data-data yang berhubungan dengan realita yang ada di luar karya sastra. Data tersebut biasanya berupa latar belakang atau sumber penciptaan karya sastra yang akan dikaji.

2. Pendekatan Objektif

Pendekakatan selanjutnya adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang memandang karya sastra sebagai objek yang bersifat otonom atau dapat berdiri sendiri dan terbebas dari realita di luar karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini juga disebut pendekatan intrinsik, karena fokus kajiannya pada unsur intrinsik karya sastra.

3. Pendekatan Ekspresif

Pendekatan ekspresif ialah pendekatan yang fokus kajiannya pada sastrawan selaku pencipta karya sastra. Hal tersebut dikarenakan karya sastra sebagai ekspresi, curahan perasaan, imajinasi, dan buah pikiran sastrawan. Oleh karena itu, untuk menerapkan pendekatan ini dalam kajian sastra, dibutuhkan berbagai data yang berhubungan dengan diri sastrawan.

4. Pendekatan Pragmatik

Berikutnya, pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik dianggap suatu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada para pembaca. Pendekatan pragmatik menilai keberhasilan suatu karya, apabila memiliki manfaat bagi masyarakat atau pembaca.

5. Pendekatan Struktural

Masuk pada pendekatan berikutnya yakni pendekatan struktural. Pada pendekatan ini memandang bahwa berbagai fenomena dalam karya sastra terbentuk dari berbagai struktur yang saling berhubungan. Umumnya di dalam pendekatan ini dilakukan close reading atau pembacaan yang tidak melibatkan pengarang, realitas, dan pembaca. Kajiannya juga berfokus pada unsur intrinsik karya sastra.

6. Pendekatan Sosiologi Sastra

Pendekatan sosiologi sastra merupakan perkembangan dari pendekatan mimetik. Dalam pendekatan ini, karya sastra tidak terlepas dari realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Pendekatan ini juga sebagai sebuah cabang ilmu yang mengawinkan sosiologi dan sastra. Sosiologi sastra sendiri bertumpu pada masyarakat.

7. Pendekatan Psikologi Sastra

Beralih pada pendekatan selanjutnya, psikologi sastra adalah pendekatan yang menggabungkan dua cabang ilmu yaitu psikologi dan sastra. Pendekatan ini beranggapan bahwa karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan.

Hal itu dikarenakan karya sastra tercipta karena ide kreatif dan suasana hati seorang pengarang. Namun, bukan hanya pengarang saja, pendekatan ini juga menelaah mengenai segi kejiwaan tokoh yang ada di dalam karya sastra dan juga pembacanya. Oleh karena itu, pengkajian sastra memiliki hubungan yang erat dengan psikologi.

8. Pendekatan Feminisme

Dalam kajian sastra, pendekatan ini seringkali disebut sebagai kritik sastra feminis. Pendekatan feminisme didasarkan pada pandangan kaum feminisme yang menginginkan adanya keadilan dan kesetaraan gender dalam memandang eksistensi perempuan, baik sebagai penulis maupun dalam karyanya.

9. Pendekatan Semiotik

Dalam suatu kajian sastra, pendekatan semiotik memandang bahwa sebuah karya sastra sebagai sebuah sistem tanda. Secara umum semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem lambang, dan proses-proses perlambangan.

10. Pendekatan Reseptif

Pendekatan dalam kajian sastra berikutnya yakni reseptif. Seperti namanya, reseptif adalah tanggapan. Pendekatan reseptif merupakan pendekatan yang mencoba memahami dan menilai suatu karya sastra berdasarkan tanggapan para pembacanya. Bentuk tanggapan pembaca dapat berupa tanggapan aktif dan tanggapan pasif.

Dalam pendekatan ini memandang fenomena sosial dan budaya sebagai suatu sistem tanda. Tanda tersebut biasanya ada dalam kehidupan sehari-hari misalnya bendera kuning sebagai tanda bahwa ada orang yang meninggal, bunga mawar sebagai lambang keromantisan, dan lain sebagainya.

Nah, itulah berbagai pendekatan dalam kajian sastra yang perlu kamu tahu. Penting untuk mengetahui pendekatan dalam kajian sastra ketika kamu akan melakukan penelitian atau kritik sastra. Pendekatan sastra dapat membantumu untuk fokus pada hal yang akan kamu kaji dalam karya sastra. Semoga artikel ini membantu, ya!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko