Jangan Lakukan ini! 8 Kebiasaan yang Menghambat Karir Penulis
Meskipun profesi sebagai penulis terlihat menyenangkan dan santai karena sangat fleksibel. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Karena ada banyak hal yang bisa menghambat karir penulis, dan kamu harus mewaspaadainya.
Hambatan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam atau dirimu sendiri. Untuk itu, kamu perlu mengetahui kebiasaan apa saja yang bisa mengambat karirmu. Tujuannya agar kamu bisa mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis yang profesional dan terkenal.
Jangan Lakukan Ini! 8 Kebiasaan yang Menghambat Karir Penulis
Dalam artikel kali ini, kami telah merangkum berbagai kebiasaan yang harus kamu jauhi. Karena hal itu bisa menghambat karirmu sebagai penulis.
1. Tidak Sesuai dengan Deadline
Meskipun terlihat sebagai profesi yang santai. Namun saat menjadi penulis, kamu harus memiliki sikap disiplin yang tinggi. Selain itu kamu juga harus mampu bekerja sesuai target dan selesai dengan tepat waktu atau deadline yang sudah ditentukan.
Jika kamu tidak melakukan hal tersebut, kamu akan mendapat label sebagai penulis yang tidak profesional dan kurang bertanggungjawab. Tentu hal ini bisa berdampak negatif pada karirmu sebagai penulis. Dan kemungkinan, kamu tidak akan dilibatkan kembali saat ada proyek besar dalam penulisan pada kesempatan berikutnya.
2. Menulis Sesuai dengan Mood
Jika kamu memutuskan menjalani profesi sebagai penulis, kamu wajib menulis secara profesional dan menyelesaikan target yang telah ditugaskan padamu bagaimanapun kondisinya. Hal inilah yang menjadi alasan bagi penulis profesional untuk terus menulis tanpa memperdulikan mood yang ia rasakan.
Untuk menyiasatinya kamu harus membuat keyword planner dalam kurun waktu tertentu, atau dengan jumlah sesuai target yang telah ditentukan. Lalu kamu bisa menyusun jadwal untuk menulis sesuai keyword yang telah tersusun sebelumnya.
Selanjutnya, luangkan waktu untuk melakukan riset dan mengembangkan ide pokok bahasannya. Dengan cara ini kamu akan lebih mudah menyelesaikan target tulisanmu meskipun dalam kondisi bad mood.
3. Tidak Memperhatikan Saran dari Editor
Untuk memastikan seberapa baik tulisanmu, kamu perlu membacanya berulang-ulang. Dan terkadang kamu membutuhkan orang lain untuk menemukan kesalahan di dalamnya. Disinilah peran editor menjadi sangat penting.
Dan ketika kamu mendapat revisi, tetapi mengabaikannya, kamu akan dianggap tak memiliki kemampuan kolaborasi yang baik. Tentu hal ini akan menghambat karirmu sebagai penulis.
Untuk menjadi penulis yang profesional, kamu perlu memiliki sikap yang terbuka dalam menerima kritik atau saran demi kemajuan skill dalam penulis. Tujuanya agar kamu bisa menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi.
4. Melakukan Plagiarisme Bisa Menghambat Karir Penulis
Hal paling utama yang wajib dilakukan seorang penulis adalah membuat karya yang orisinil. Pastikan bahwa setiap tulisanmu, telah melalui pengecekan plagiarisme sebelum publish.
Meskipun terdapat toleransi persentase plagiarisme maksimal 20%. Namun, ini digunakan untuk sebuah kutipan yang tak bisa dirubah. Contohnya seperti pasal dalam undang-undang, hadist, al-quran, alkitab atau lainnya.
Plagiarisme yang tidak boleh adalah mengkopi atau menulis ulang sebagian besar ide tulisan penulis lain. Jika kamu melakukan hal ini, kamu akan dianggap sebagai penulis yang tidak kreatif.
Untuk menghindarinya, ketika tulisanmu terinspirasi dari beberapa karya orang lain. Kamu bisa menyiasatinya dengan parafrase atau menulis ulang sebagian ide yang ditulis orang lain dengan gaya bahasa sendiri yang unik.
5. Terkenal Karena Hal Negatif di Sosial Media
Selayaknya seorang publik figur, seorang penulis juga dianggap sebagai influencer yang bisa memberikan pengaruh besar pada pengikut sosial medianya. Reputasi yang buruk, bisa menyebabkan karyamu masuk ke dalam daftar blacklist dunia penerbitan. Dan kemungkinan tidak akan ada lagi yang mau menerbitkan dan mempromosikan bukumu.
Namun jika hal itu terjadi, satu-satunya jalan yang bisa kamu tempuh adalah membuat nama pena baru. Hal ini bertujuan agar kamu seolah-olah menjadi orang lain. Dan mulai merintis kembali karir sebagai penulis baru.
6. Tidak Teliti Menjadi Faktor yang Menghambat Karir Penulis
Sebagai penulis, kamu harus selalu teliti. Karena dengan sikap penuh ketelitian, kamu dapat menyelesaikan tulisan secara efesien dan memuaskan. Karena hanya mendapat sedikit revisi dari editor.
Dan saat kamu sering melakukan kesalahan yang sama. Meskipun itu hal sepele, seperti salah ejaan, tanda baca atau typo. Hal ini bisa memberi kesan sikap yang ceroboh sebagai penulis.
7. Selalu Merasa Puas Diri
Tak masalah jika kamu merasa puas dengan pencapaian karirmu. Namun, hal itu tak boleh mengurangi keinginan untuk terus belajar hal baru.
Terlalu merasa cukup dengan kemampuan saat ini, terkadang membuat kamu kehilangan kesempatan untuk mencoba dan belajar hal baru sebagai penulis. Padahal itu sangat baik untuk perkembangan karirmu.
8. Kurang Percaya Diri
Kurangnya rasa percaya diri, juga akan membuat kamu kehilangan kesempatan untuk mencoba hal baru. Selain itu kamu tak akan pernah tahu bagaimana kemampuanmu yang sesunggunya sebelum kamu mencobanya.
Sebagian besar penulis pemula tidak percaya diri untuk mempublikasikan karya tulisnya. Padahal untuk mulai menulis yang terpenting bukan kesempurnaan tapi kemauan untuk terus menulis dan belajar dari kesalahan.
Kamu bisa mengikuti kelas menulis untuk semakin menambah pengetahuan dan kepercayaan diri sebagai penulis. Kemudian kamu bisa mencoba mengikuti berbagai kompetisi menulis sebagai latihan, dan untuk mengetahui kapasitas sebagai penulis.
Setelah membaca artikel ini, akhirnya kamu bisa mengenal profesi sebagai penulis lebih dekat lagi. Meskipun ternyata ia bukan profesi yang mudah dan sering kali mengalami berbagai hambatan. Yang terpenting adalah keberanian untuk memulai, terus belajar dan memperbaiki kemampuan menulis.
Memperbaiki Mood Menulis Agar Lebih Produktif dengan 8 Cara Ini - Detak Pustaka Toko
[…] Jangan Lakukan ini! 8 Kebiasaan yang Menghambat Karir… […]