Email: cs@detakpustakatoko.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Riset untuk Penulisan Novel, Bagaimanakah Tahapan Prosesnya?

Riset untuk Penulisan Novel, Bagaimanakah Tahapan Prosesnya?

Riset untuk Penulisan Novel, Bagaimanakah Tahapan Prosesnya?

Riset untuk penulisan novel ialah suatu hal yang wajib dilakukan oleh penulis. Menurut KBBI, riset atau penelitian adalah penyelidikan suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.

Riset untuk Penulisan Novel, Bagaimanakah Tahapan Prosesnya?

Penelitian dalam menulis novel tersebut dilakukan untuk mengetahui tempat, kondisi, bahkan karakter dari tokoh novel yang akan ditulis. Dengan melakukan riset akan memperkuat pengetahuan dan menyempurnakan novel yang kamu tulis.

Walaupun novel adalah cerita fiksi tapi tidak cukup hanya sekedar menggunakan imajinasi. Novel tetap membutuhkan data dan fakta. Jadi jangan malas untuk melakukan riset ya! Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tahapan riset yang bisa membantumu.

Tahapan Melakukan Riset untuk Penulisan Novel

Agar proses penelitian yang kamu lakukan berjalan lancar dan efektif, kamu perlu menerapkan beberapa tahapan berikut ini.

1. Menetapkan dan membuat sistem untuk menyimpan hasil riset

Sistem penyimpanan hasil penelitian terlihat seperti hal yang sepele, tapi nyatanya tidak demikian. Apabila kamu tidak mengorganisir data yang kamu peroleh, maka akan menyulitkanmu untuk melihatnya kembali jika membutuhkannya.

Contohnya, ketika kamu meneliti tentang suatu tempat (kondisi pasar di perkotaan, dan kondisi atau kehidupan kos di perkotaan). Nah kamu sudah dapat data dan fakta tentang kedua hal tersebut. Namun kamu menaruhnya secara berantakan misalnya di galeri handphone. 

Kamu akan kesulitan untuk mencarinya kembali jika ingin membutuhkannya. Karena file tersebar pada satu tempat. Maka dari itu lebih baik kamu menyimpannya dengan cara satu folder untuk satu lingkup penelitian dan jangan lupa untuk memberinya label.

2. Menentukan fokus genre novel

Sebelum memulai untuk riset, pastikan kamu sudah tahu akan menulis novel jenis apa. Apakah kamu ingin menulis novel jenis percintaan, biografi, action, fantasi, atau metropop? Misalnya kamu akan menulis novel genre metropop, tentang kehidupan seorang wanita karir.

Karirnya seperti apa? Bekerja di bidang apakah tokoh dalam cerita yang akan kamu buat? Kamu harus menentukan terlebih dahulu mengenai hal tersebut untuk selanjutnya kamu bisa melakukan riset yang lebih dalam lagi.

3. Membuat rencana penelitian

Rencana penelitian yang dimaksud adalah mengenai seberapa banyak hal yang perlu kamu teliti dan juga alokasi waktunya. Apa yang akan kamu tulis akan mempengaruhi rancangan rencana penelitiannya.

Semisal kamu masih duduk di bangku kuliah, tentu akan mudah jika kamu menulis novel tentang kehidupan kampus. Karena kamu mengalami sendiri seluk beluk akan dunia perkuliahan. Maka waktu untuk rencana penelitiannya jadi lebih singkat. Begitu juga dengan topiknya, kamu tidak perlu melakukan riset mengenai banyak hal.

Lain halnya jika kamu masih duduk di bangku kuliah dan akan menulis novel metropop. Berkisah tentang kehidupan wanita karir di tempatnya bekerja. Maka kamu perlu waktu riset yang sedikit lebih lama, karena kamu belum pernah merasakannya secara langsung bagaimana dunia kerja.

Dengan membuat rencana penelitian akan membuatmu lebih terorganisir dan berorientasi pada hasil. Dengan demikian kamu akan cepat menyelesaikan risetnya, sehingga kamu bisa untuk segera menulis novelmu.

4. Melakukan Penelitian

Setelah kamu membuat rencana penelitian, maka segeralah untuk mengeksekusinya. Kamu harus segera melakukan riset sehingga data dan fakta segera terkumpul. Untuk media apa saja yang bisa kamu gunakan untuk melakukan riset, kamu bisa menggunakan:

Bacaan nonfiksi (buku, majalah, koran)

Membaca merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh semua penulis. Baik itu penulis nonfiksi maupun fiksi. Dengan membaca akan membantu meningkatkan pengetahuanmu.

Apabila kamu membaca dengan tujuan untuk melakukan riset, maka intensitas membacamu harus lebih ditingkatkan. Dan pastikan untuk membaca suatu hal yang terkait dengan topik yang akan kamu angkat di cerita novelmu. Sehingga waktu yang kamu gunakan menjadi lebih efisien, tidak membuang-buang waktu.

Semisal kamu menulis novel metropop, maka kamu perlu membaca dengan tujuan penelitian hal-hal yang terkait dengan wanita karir. Semisal, bagaimana cara mereka berpakaian, cara mereka berangkat, dan pulang dari kantor dan lain sebagainya.

Novel

Selain membaca buku nonfiksi, kamu juga bisa membaca novel sebagai bahan penelitian. Kamu bisa membaca novel yang memiliki genre dan cerita yang mirip dengan apa yang akan kamu tulis. Selain akan mendapatkan informasi tambahan, kamu juga belajar dari novel tersebut. Belajar mengenai bagaimana pendekatan penulis dalam menggambarkan dalam bentuk tulisan tentang suatu hal.

Internet

Bila kamu enggan membeli buku karena belum ada uang misalnya, maka berselancar di internet bisa menjadi solusi. Hampir semua informasi tersedia di internet, tapi kamu juga perlu berhati-hati dalam memilih sumbernya. Karena terkadang ada informasi yang salah, untuk itu pastikan sumber informasi yang kamu gunakan itu kredibel.

Berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain

Berkomunikasi dengan orang lain itu bisa dengan orang yang ahli dibidangnya maupun orang yang dapat memahami situasi yang dialami oleh satu karakter di novelmu. Kamu bisa berbicara dengan kakakmu, tetanggamu, Ayahmu, Ibumu atau seseorang yang kamu temui secara tidak langsung (misal orang yang duduk disamping kursimu ketika naik kereta).

Dengan siapapun kamu berbicara pasti ada satu atau dua hal informasi yang terkadang tidak bisa kamu temui di buku maupun internet. Berkomunikasi tidak harus bertatap muka secara langsung, kamu juga bisa berkomunikasi dengan teman di dunia maya. Semisal teman dalam satu komunitas kepenulisan.

Melihat video di Youtube

Dengan melihat video di Youtube akan lebih memudahkanmu untuk memvisualkan tentang hal yang kamu teliti. Kamu dapat melihatnya langsung dalam bentuk visual, tanpa perlu membayangkan dari informasi tertulis.

Kunjungan atau eksperimen langsung

Kunjungan langsung tentu merupakan cara yang sangat dianjurkan. Apalagi jika kamu sedang memiliki waktu luang. Dengan mengunjungi tempatnya langsung, makan kelima panca inderamu akan merekam setiap hal di lokasi penelitian.

Kamu dapat melihat, meraba, merasa, mendengar, dan mencium langsung. Jika perlu kamu juga bisa menyamar menjadi karakter yang akan kamu tulis. Semisal kamu akan menuliskan karakter seorang pemulung, nah bisa juga kamu bereksperimen langsung dengan mencoba menjadi pemulung.

Itulah tahapan dan media riset untuk menulis novel. Perlu kamu ketahui bahwa, jangan hanya berfokus dengan penelitian hingga akhirnya lupa untuk menulis ceritamu. Terlalu lama meriset dan tidak segera menulis cerita itu bagaikan mengetahui teori tapi tidak mempraktikkannya. Tentu hal tersebut menjadi mubazir, maka dari itu segeralah menulis!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko