Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Yuk Kenali Macam-Macam Periode Angkatan Sastra Indonesia!

Yuk Kenali Macam-Macam Periode Angkatan Sastra Indonesia!

Yuk Kenali Macam-Macam Periode Angkatan Sastra Indonesia!

Jika membicarakan tentang sastra Indonesia, tentu tidak akan pernah ada habisnya. Sastra Indonesia yang saat ini kita tahu, tentu menyimpan sejarah panjang dibaliknya. Mungkin sebagian dari kalian sudah pernah mendengar tentang periodisasi perkembangan angkatan sastra di Indonesia. Namun bagi kamu yang belum tahu, jangan khawatir karena artikel ini akan membahasnya untukmu, simak ya!

Yuk Kenali Macam-Macam Periode Angkatan Sastra Indonesia!

Eksistensi sastra memang tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia itu sendiri. Bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam sastra. Sastra bukan hanya sebatas tulisan di sebuah lembaran, tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sejak dahulu.

Sejak dahulu, sastra digunakan manusia untuk menyampaikan aspirasinya kepada orang lain, mulai dari masyarakat hingga pemerintah. Perkembangan sastra terbagi menjadi beberapa angkatan atau periode. Jika kamu membaca salah satu karya sastra dari angkatan-angkatan tertentu kemudian membandingkannya, tentu kamu akan mengetahui gambaran bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia pada periode angkatan tersebut.

Macam-Macam Periode Angkatan Sastra Indonesia

Ketika kamu tertarik untuk terjun ke dunia sastra Indonesia, sepertinya kurang afdol rasanya jika tidak mengetahi periodisasi sastra Indonesia dari awal hingga saat ini. Oleh karena itu, berikut ini macam-macam periode sastra Indonesia yang perlu kamu tahu:

1. Angkatan Pujangga Lama

Angkatan Pujangga Lama adalah angkatan sastra yang berkembang sebelum tahun 1920. Mayoritas dari karya-karya pujangga lama ini ditulis menggunakan bahasa Melayu. Namun, ada juga beberapa karya yang ditulis dengan bahasa serapan dari luar, seperti Arab, Tamil, dan Sanskerta.

Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh kebudayaan di sekitar Melayu. Rata-rata karya sastra pada periode ini berisi pesan dan nasihat untuk berbuat kebaikan. Dominasi karya pada periode ini berupa syair, pantun, gurindam, dan hikayat.

2. Angkatan Balai Pustaka

Angkatan Balai Pustaka merupakan angkatan sastra yang berkembang pada tahun 1920-an. Pada masa ini, sebenarnya angkatan sastra banyak didirikan oleh orang-orang Belanda. Tujuannya bukan hanya ingin mengembangkan dan memajukan sastra Indonesia saja, tetapi juga demi kepentingan politiknya.

Karya sastra pada Angkatan Balai Pustaka biasanya menggunakan tema yang selaras dengan budaya pada masa itu, seperti kawin paksa. Saking banyaknya peristiwa kawin paksa yang dilakukan oleh masyarakat, bahkan ini menjadi sebuah tradisi di suatu daerah tertentu.

3. Angkatan Pujangga Baru

Selanjutnya adalah Angkatan Pujangga Baru. Angkatan sastra ini lahir pada tahun 1933 bersamaan dengan terbitnya majalah Poedjangga Baroe. Karya-karya pada periode ini mengandung nuansa romantisme. Permasalahan yang diangkat juga bukan melulu kawin paksa, tetapi telah berganti menjadi permasalahan kehidupan masyarakat modern.

Selain nuansa romantisme, pada angkatan sastra ini karya-karyanya juga mulai memiliki corak mengenai nasionalisme, politik, serta pendidikan. Pada angkatan ini juga sastrawan terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok seni untuk seni yang dipelopori oleh Sanusi Pane dan Amir Hamzah, dan kelompok seni untuk rakyat yang dipelopori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, serta Rustam Effendi.

4. Angkatan ’45

Angkatan ’45 terjadi pada tahun 1942 – 1945. Karya dari angkatan ini lantang menyuarakan tentang perjuangan, penyampaian kritik terhadap ketidakadilan yang dialami rakyat mengenai persoalan sosial dan politik. Hal itu dikarenakan pada angkatan ini banyak terjadi korupsi, penyelewengan, ketidakadilan, sehingga terjadi kemerosotan moral.

5. Angkatan 50-an

Berikutnya ialah angkatan 50-an. Angkatan ini merupakan lanjutan dari Angkatan ’45 yang ditandai dengan diterbitkannya majalah berjudul Kisah oleh H.B. Jassin. Ciri khas dari angkatan ini adalah karya sastranya yang didominasi cerita pendek dan antologi puisi.

6. Angkatan ’66

Angkatan ’66 lahir ketika situasi politik di Indonesia sedang bergejolak karena peralihan rezim Orde Lama ke Orde Baru. Selain itu, maraknya penyalahgunaan kekuasaan pada periode 1960 – 1970-an, turut mempengaruhi karya sastra pada masa ini. Karya sastra pada Angkatan ’66 ini banyak membahas mengenai kritik dari situasi politik dan kehidupan sosial masyarakatnya.

7. Angkatan 80-an

Angkatan 80-an ini berkembang pada masa pemerintahan Orde Baru tahun 1980. Karya sastra pada masa ini juga mendapat pengawasan ketat dari pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif di tengah masyarakat.

Pada masa ini juga ditandai dengan banyaknya karya yang menceritakan tentang kehidupan romansa percintaan. Selain itu, pada angkatan ini karya sastranya banyak menghadirkan tokoh utama perempuan.

8. Angkatan 2000-an

Angkatan ini merupakan sebutan bagi periodisasi sastra untuk para pengarang yang aktif menghasilkan karya pada tahun 2000-an hingga sekarang. Jika pada periode-periode sebelumnya karya sastra di Indonesia didominasi oleh pengarang laki-laki, maka pada angkatan ini bermunculan pula pengarang-pengarang perempuan yang memiliki pengaruh luar biasa dan diterima dengan baik oleh masyarakat.

Nah, itu tadi macam-macam periode sastra Indonesia yang perlu kamu tahu. Dengan mengetahui periodisasi sastra ini, apakah kamu semakin tertarik untuk menyelam lebih dalam ke dunia sastra Indonesia? Jika iya, kamu bisa mencari tahu lebih dalam tentang berbagai periode sastra di atas, ya. Semoga artikel ini bermanfaat!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko