Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Perbedaan Singkatan dan Akronim serta Contohnya, Simak Yuk!

Perbedaan Singkatan dan Akronim serta Contohnya, Simak Yuk!

Perbedaan Singkatan dan Akronim Serta Contohnya, Simak Yuk!

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kamu seringkali mendengar singkatan dan akronim dari suatu hal. Bahkan kadang kala kamu sendiri yang menggunakannya. Namun, apakah kamu sudah tahu perbedaan singkatan dan akronim? Jika belum, mari simak penjelasan lengkapnya di sini!

Singkatan dan akronim umumnya dikenal masyarakat dengan sebutan pemendekan kata. Keduanya memiliki fungsi yang sama yakni untuk mempermudah komunikasi, terutama dalam hal efektivitas dan efisiensi. Namun, walau memiliki fungsi yang sama, keduanya mempunyai cara penyusunan dan penggunaan yang berbeda dan perlu kamu ketahui.

Perbedaan Singkatan dan Akronim serta Contohnya, Simak Yuk!

Pada dasarnya singkatan dan akronim merupakan suatu bentuk pemendekan kata maupun frasa. Namun, walau demikian keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal cara penyusunan serta penggunaannya. Oleh karena itu, kamu perlu memahami perbedaan-perbedaan di antara keduanya.

Apa Itu Singkatan?

Singkatan merupakan suatu bentuk pemendekan dari sebuah kata atau frasa yang diubah menjadi lebih pendek, tetapi tetap memiliki arti yang sama. Singkatan adalah hasil menyingkat atau memendekkan berupa huruf atau gabungan huruf sehingga singkatan biasanya dituliskan dalam bentuk huruf tunggal maupun gabungan beberapa huruf. Contohnya seperti kg, ttd, yth, dan semacamnya.

Apa Itu Akronim?

Berbeda dengan singkatan, akronim ialah proses pemendekan kata yang diambil dari setiap kata maupun suku kata sehingga menjadi suatu kata baru yang bisa dibaca. Namun, penggabungan dan pelafalannya harus mengikuti aturan bunyi yang berlaku atau sesuai kaidah fonotaktik bahasa Indonesia. Contohnya seperti IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang dilafalkan sebagai “IPTEK” bukan “I-P-T-E-K”.

Perbedaan Singkatan dan Akronim

Setelah kamu mengetahui definisi dari singkatan dan akronim, maka selanjutnya mari simak perbedaan di antara keduanya. Tadi sudah sempat disinggung di awal bahwa perbedaan utama antara singkatan dan akronim terletak pada cara pembentukan dan pengucapannya.

Seperti yang telah kamu baca sebelumnya, singkatan terbentuk dengan menghilangkan sebagian huruf dari kata yang lebih panjang dan diucapkan dengan menyebutkan setiap hurufnya secara terpisah.

Sebaliknya, akronim terbentuk dengan mengambil huruf pertama atau suku kata dari beberapa kata yang lebih panjang dan diucapkan sebagai satu kata utuh. Untuk lebih memudahkanmu dalam memahaminya, maka perhatikan beberapa poin di bawah ini:

1. Cara pembentukan

Singkatan dapat terbentuk dengan menghilangkan sebagian huruf dari kata atau frasa yang lebih panjang. Contohnya seperti “Dr.” untuk “Dokter” dan “S.M.” untuk “Sarjana Manajemen”.

Sementara itu, akronim dapat terbentuk dengan menggabungkan huruf pertama atau suku kata dari beberapa kata yang lebih panjang dan diucapkan sebagai satu kata. Contohnya seperti, “NASA” untuk “National Aeronautics and Space Administration” atau “NIP” untuk “Nomor Induk Pegawai”.

2. Cara pengucapan

Singkatan dapat kamu ucapkan dengan menyebutkan setiap hurufnya secara terpisah, seperti “D-R” untuk “Dr.” dan “J-L” untuk “Jl.”. Kemudian untuk akronim bisa kamu ucapkan sebagai satu kata, seperti “SIM” yang diucapkan “sim” atau “NASA” yang diucapkan “nasa”.

3. Cara penggunaan

Singkatan sering digunakan dalam situasi yang lebih santai atau tidak formal, seperti dalam percakapan sehari-hari maupun dalam tulisan yang lebih sederhana. Semantara, akronim lebih sering digunakan dalam konteks yang lebih formal atau teknis, seperti dalam nama organisasi, lembaga, atau istilah-istilah teknis yang memerlukan penyebutan yang lebih efisien dan cepat.

Contoh Penulisan Singkatan dan Akronim

Perbedaan Singkatan dan Akronim Serta Contohnya, Simak Yuk!

Setelah memahami perbedaan di antara singkatan dan akronim, selanjutnya kamu bisa mempelajari beberapa contoh singkatan dan akronim SDsesuai dengan aturan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Nah, berikut ini adalah pemaparannya:

1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat

Ketika kamu menulis singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat, maka kamu tidak boleh sembarangan. Ini adalah beberapa contoh singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat, yang penulisannya perlu kamu beri tanda titik pada setiap unsurnya:

  • W.R. Supratman singkatan dari Wage Rudolf Supratman.
  • S.Pd. singkatan dari Sarjana Pendidikan.
  • Prof. singkatan dari Profesor.
  • H. Romli singkatan dari Haji Romli.
  • Bpk. Hamdan singkatan dari Bapak Hamdan.

2. Singkatan huruf awal setiap kata nama lembaga

Saat menulis singkatan nama sebuah lembaga, baik itu lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, atau lembaga lainnya, kamu perlu menuliskannya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Berikut ini beberapa contoh singkatan dari nama lembaga:

  • UGM singkatan dari Universitas Gadjah Mada.
  • ASEAN singkatan dari Association of Southeast Asian Nations.
  • MA singkatan dari Mahkamah Agung.
  • BKKB singkatan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
  • PGRI singkatan dari Persatuan Guru Republik Indonesia.

3. Singkatan huruf awal setiap kata

Ketika kamu menulis singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata tapi bukan nama diri, maka kamu dapat menulisnya dengan huruf kapital tanpa titik. Di bawah ini adalah contohnya:

  • KTP singkatan dari Kartu Tanda Penduduk.
  • KUHP singkatan dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
  • SDN singkatan dari Sekolah Dasar Negeri.
  • PT singkatan dari Perseroan Terbatas.
  • CV singkatan dari Curriculum Vitae.

4. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik

Jika kamu menulis singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih, maka kamu perlu menambahkan tanda titik di bagian akhir. Contoh singkatan yang terdiri dari tiga kata atau lebih adalah sebagai berikut:

  • dkk. singkatan dari dan kawan-kawan.
  • dll. singkatan dari dan lain-lain.
  • dsb. singkatan dari dan sebagainya.
  • yth. singkatan dari yang terhormat.
  • sda. singkatan dari sama dengan di atas.

5. Singkatan yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada tiap huruf

Saat kamu menulis singkatan yang biasanya digunakan dalam dokumen resmi dan surat-menyurat, kamu perlu menambahkan tanda titik pada tiap hurufnya. Contohnya seperti di bawah ini:

  • a.n. singkatan dari atas nama.
  • s.d. singkatan dari sampai dengan.
  • u.b. singkatan dari untuk beliau.
  • d.a. singkatan dari dengan alamat.
  • u.p. singkatan dari untuk perhatian.

6. Singkatan alamat yang ditulis dengan dua huruf atau lebih perlu diikuti tanda titik

Ketika menulis sebuah alamat kadangkala kamu perlu menyingkatnya agar lebih efektif. Nah, cara menulisnya yakni kamu perlu menambahkan tanda titik di akhir singkatannya. Agar lebih mudah memahaminya, maka di awah ini beberapa contohnya:

  • Gd. Merdeka singkatan dari Gedung Merdeka.
  • Jl. Pahlawan singkatan dari Jalan Pahlawan.
  • Gg. Buntu singkatan dari Gang Buntu.
  • Km. 12 singkatan dari Kilometer 12.
  • Lt. 2 singkatan dari Lantai 2.

7. Singkatan satuan ukuran, takaran, dan timbangan; lambang kimia; dan mata uang

Untuk mengefektifkan dalam menulis ukuran, takaran, dan timbangan; lambang kimia; dan mata uang tentu kamu bisa menyingkatnya. Caranya adalah dengan menyingkatnya secara langsung tanpa memberikan tanda titik. Berikut ini contoh-contohnya:

  • km singkatan dari kilometer.
  • l singkatan dari liter.
  • Cu singkatan dari kumprum.
  • Na singkatan dari natrium.
  • Rp singkatan dari rupiah.

8. Akronim nama diri berupa gabungan huruf atau suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf kapital di awal

Kamu bisa menulis akronim nama diri berupa gabungan huruf atau suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf kapital di awal. Beriku adalah contoh yang bisa kamu ikuti:

  • Bulog akronim dari Badan Urusan Logistik.
  • Kowani akronim dari Kongres Wanita Indonesia.
  • Kalteng akronim dari Kalimatan Tengah.
  • Wita akronim dari Waktu Indonesia Tengah.
  • Suramadu akronim dari Surabaya-Madura.

9. Akronim bukan nama diri berupa gabungan huruf atau suku kata dari deret kata tidak ditulis dengan huruf kapital

Jika sebelumnya penulisan akronim nama diri ditulis dengan kapital di awal, maka sebaliknya penulisan akronim bukan nama diri tidak ditulis dengan menggunakan kapital di awal. Di bawah ini beberapa contohnya:

  • pemilu akronim dari pemilihan umum.
  • rudal akronim dari peluru kendali.
  • tilang akronim dari bukti pelanggaran.
  • puskesmas akronim dari pusat kesehatan masyarakat.
  • posyandu akronim dari pos pelayanan terpadu.

Nah, itu tadi pembahasan tentang perbedaan singkatan dan akronim yang perlu kamu tahu. Keduanya memiliki tujuan untuk menyederhanakan komunikasi, tetapi memiliki perbedaan dalam pembentukan dan cara pelafalannya. Semoga artikel ini membantu!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko