Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Jenis-Jenis Teknik Pengambilan Sampel, Peneliti Wajib Memahaminya!

Jenis-Jenis Teknik Pengambilan Sampel, Peneliti Wajib Memahaminya!

Jenis-Jenis Teknik Pengambilan Sampel, Peneliti Wajib Memahaminya!

Scientist atau peneliti wajib menguasai beberapa hal yang bisa menunjang proses penelitian. Mulai dari teknik penelusuran kepustakaan, perencanaan penelitian, teknik pengambilan atau pengumpulan data, metode mengolah datanya, dan lain sebagainya sampai penelitian tersebut mendapatkan hasil dan bisa dipublikasikan kepada khalayak umum.

Segala rangkaian proses penelitian tersebut memegang peranan yang sama pentingnya. Tidak terkecuali teknik pengumpulan atau pengambilan sampel. Bila cara kita mengambil sampel salah, maka akan berdampak pada hasil penelitian dan penelitian yang kita lakukan akan diragukan keabsahannya.

Jenis-Jenis Teknik Pengambilan Sampel, Peneliti Wajib Memahaminya!

Teknik pengambilan atau pengumpulan sampel ini berhubungan erat dengan populasi dan sampel. Nah, supaya pemahaman kamu lebih jelas terkait dengan pengambilan sampel ini maka kamu bisa membaca uraian lengkapnya sebagai berikut:

Pengertian Teknik Pengambilan Sampel

Bagian penting dalam proses penelitian ini memiliki definisi sebagai suatu cara atau teknik yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian. Sementara itu yang dimaksud dengan sampel merupakan bagian dari suatu populasi penelitian yang digunakan untuk menjawab hasil dari suatu penelitian.

Artinya sampel yang diambil untuk penelitian itu harus bisa mewakili populasi penelitian yang mana sampel harus bisa menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya. Maka dari itu dalam proses pengambilan atau penentuan sampel tersebut harus sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi.

Tujuan Pengambilan Sampel

Setelah kita tahu apa itu teknik pengambilan sampel maka kita perlu tahu lebih lanjut terkait bagian proses penelitian ini, yaitu terkait tujuannya. Pengambilan sampel pada dasarnya berguna untuk memudahkan proses penelitian.

Sebagai contohnya dengan mengambil sampel yang tepat maka kita tidak perlu mengambil semua data populasi yang mana biasa populasi itu jumlahnya sangat besar. Atau secara detailnya proses pengambilan sampel ini berguna untuk mengatasi kendala-kendala yang mungkin terjadi pada saat proses penelitian, misalnya yaitu:

  • Terbatasnya waktu dan tenaga, dengan hanya mengambil sampel waktu dan tenaga yang digunakan tidak akan terlalu banyak.
  • Biaya yang minim, pengambilan sampel untuk penelitian akan sangat menghemat biaya atau uang daripada menggunakan data populasi keseluruhan.
  • Jumlah populasi yang terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas yang mana tidak memungkinkan untuk diambil data dari keseluruhan populasi

Cara yang Digunakan untuk Pengambilan Sampel

Proses pengambilan sampel memerlukan cara atau metode tertentu yang harus dilakukan dengan cermat. Dengan demikian proses menjawab tujuan penelitian kita bisa terbantu. Nah, sistematika pengambilan sampel ialah sebagai berikut:

  • Pertama, kita harus mendefinisikan populasi yang akan diamati
  • Kedua, menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang dapat terjadi.
  • Ketiga, menentukan teknik atau metode sampling yang tepat
  • Keempat, melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
  • Kelima, melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling

Jenis-Jenis Teknik Pengambilan Sampel

 

Jenis-Jenis Teknik Pengambilan Sampel, Peneliti Wajib Memahaminya!

Cara pengumpulan sampel yang digunakan oleh peneliti sangat tergantung dengan jenis penelitian. Namun, secara garis besar teknik pengumpulan sampel terbagi menjadi dua jenis yaitu probability sampling (random sampel) yaitu teknik pengambilan sampel secara acak serta non-probability sampling (non-random sampel) teknik pengambilan tidak acak.

Dari kedua jenis pengambil sampel tersebut dibagi lagi ke dalam beberapa bentuk lainnya. Supaya lebih jelas berikut ialah pembagian dari jenis-jenis pengambilan sampel:

Random sampling (probability sampling)

Metode pengambilan sampel ini menggunakan kaidah peluang dalam menentukan elemen sampelnya. Proses penentuan sampelnya dilakukan secara random atau acak.

Dengan menggunakan metode ini akan memberikan peluang kepada semua anggota populasi agar menjadi spesimen terpilih. Nah, jenis pengambilan sampel ini bisa digunakan untuk sebuah populasi yang memiliki jumlah anggota yang sudah ditentukan terlebih dahulu.

Teknik pengambilan sampel ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

1. Simple random sampling

Sesuai dengan namanya “simple” , metode ini bersifat sederhana yaitu melalui pendekatan bilangan acak atau pengundian. Teknik ini memiliki keunggulan yaitu mengurangi bias atau kecenderungan berpihak pada satu anggota dan mengetahui langsung jika terjadi kesalahan baku atau standard error pada penelitian.

Sementara itu, kelemahan dari teknik ini yaitu rendahnya jaminan mengenai sampel. Jadi ada kemungkinan data yang diambil belum mewakili keseluruhan populasi penelitian.

2. Systematic random sampling

Proses pengambilan sampel dengan metode ini pada awalnya yaitu secara acak, lalu selanjutnya dipilih dengan secara sistematis berdasarkan pola tertentu. Nah, pola yang umumnya digunakan di metode ini yaitu mengambil bilangan kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil.

Teknik ini memiliki kelebihan yaitu memungkinkan kita untuk mengambil sampel tanpa harus menggunakan kerangka sampel. Sementara itu, kelemahan dari teknik ini yaitu kita akan sulit memprediksi variasi dari populasi jika urutan yang dilakukan tidak sepenuhnya acak. Lalu, jika populasi memiliki pengulangan karakteristik yang relatif tetap maka sampel akan cenderung sama atau bersifat seragam.

3. Stratified random sampling

Stratified random sampling adalah metode pengambilan sampel dalam statistik di mana populasi dibagi menjadi beberapa kelompok yang disebut strata atau tingkatan. Setiap strata terdiri dari anggota yang memiliki karakteristik tertentu yang sama atau mirip. Setelah itu, sampel acak diambil dari masing-masing strata, yang memastikan bahwa setiap kelompok dalam populasi terwakili dalam sampel akhir.

4. Cluster random sampling

Cluster atau wilayah, jadi pengambilan sampel acak ini dilakukan pada area atau wilayah dari populasi tertentu. Jadi, subyek penelitian akan dikelompokkan menurut area atau tempat domisili anggota populasi.

Non Probability sampling

Teknik non probability sampling ialah metode pengambilan sampel di mana elemen-elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Dengan kata lain, sampel dipilih berdasarkan penilaian subyektif atau kriteria tertentu dari peneliti, bukan secara acak.

Karena tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari sampel, non-probability sampling tidak memungkinkan generalisasi hasil ke seluruh populasi. Nah, teknik ini dibagi lagi dalam beberapa jenis yaitu:

1. Purposive sampling

Purposive sampling adalah salah satu teknik non-probability sampling di mana peneliti secara sengaja jadi melalui pertimbangan dalam memilih sampel berdasarkan kriteria atau karakteristik tertentu yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian. Dalam metode ini, pemilihan sampel tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan penilaian atau pertimbangan peneliti tentang siapa yang paling sesuai untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.

Tujuan utama dari purposive sampling adalah mendapatkan sampel yang benar-benar sesuai dengan kriteria atau variabel yang sedang diteliti, sehingga dapat memberikan data yang lebih mendalam atau spesifik dengan kata lain samplingnya akan berkualitas tinggi. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama jika peneliti ingin memahami fenomena tertentu dari sudut pandang individu atau kelompok tertentu.

2. Accidental sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak sengaja atau accidental. Jadi, peneliti yang menggunakan teknik ini untuk mengumpulkan data akan mengambil sampel dari orang yang tidak sengaja ditemuinya.

Sebagai contohnya seorang peneliti melakukan survei di sebuah pusat perbelanjaan dan memilih responden dari orang-orang yang lewat di sekitarnya. Sampel yang diambil ini tidak berdasarkan gender, umur, pekerjaan dan lain sebagainya, tapi murni berdasarkan siapa yang sedang berbelanja di pusat perbelanjaan tersebut yang dia temui.

3. Snowball sampling

Metode ini menggunakan proses wawancara secara korespondensi. Dengan metode ini peneliti akan meminta informasi kepada sampel sampai terpenuhi kebutuhan penelitiannya. Metode ini biasanya dipakai untuk sebuah penelitian sosial yang sifatnya sensitif atau memerlukan privasi dari respondennya.

4. Quota sampling

Pada metode ini peneliti telah menentukan terlebih dahulu jumlah sampling yang akan dipakai nantinya. Prosesnya hampir sama dengan teknik accidental sampling, bedanya terletak di jumlah sampling yang sudah ditentukan terlebih dahulu.

Peneliti dengan metode ini memiliki kekurangan yaitu bias yang mungkin akan cukup tinggi. Di sisi lain, metode ini memiliki kelebihan yaitu kepraktisannya sebab sampling telah ditentukan terlebih dahulu.

Itulah beberapa hal terkait dengan teknik pengambilan sampel. Semoga pemaparan di atas bisa membantu kamu dalam melakukan proses penelitian ya. Baik untuk keperluan skripsi atau yang lainnya semisalnya untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah. Terima kasih telah membaca sampai habis!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko