Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Rekomendasi Novel Best Seller untuk Pecinta Fiksi

Rekomendasi Novel Best Seller untuk Pecinta Fiksi

Rekomendasi Novel Best Seller untuk Pecinta Fiksi

Bagi pecinta fiksi, menjelajahi halaman novel best seller tidak sekedar sebuah hobi, melainkan juga perjalanan menuju dunia baru yang tak terbatas. Selain itu, membaca karya-karya terbaik dari para pengarang terkemuka juga dapat memotivasi dan mengilhami para penulis pemula untuk mengeksplorasi dunia kreativitas mereka sendiri.

Rekomendasi Novel Best Seller untuk Pecinta Fiksi

Jika kamu selalu mencari petualangan baru dalam fiksi, berikut adalah rekomendasi novel best seller terbaru yang tidak boleh kamu lewatkan. Mari kita simak artikel di bawah ini untuk menemukan novel best seller favorit kamu.

1. Hujan-Tere Liye

Novel Hujan karya Tere Liye merupakan cerita bertema fiksi ilmiah yang menceritakan tentang cinta dan perjuangan seorang wanita bernama Lail. Lail merupakan gadis yang tabah, baik, dan selalu siap membantu.

Esok, seorang pemuda yang terkenal akan kejeniusannya, juga rendah hati. Dia perhatian dan penyayang pada Lail, yang selalu dianggapnya seperti adiknya sendiri.

Mereka membangun kisah persahabatan dengan perlahan, yang mulai berubah menjadi romantis. Singkat cerita, Esok tengah mengerjakan proyek kapal luar angkasa dengan tujuan membawa penduduk bumi ke luar angkasa untuk menghindari bencana dahsyat.

Bencana disebabkan oleh kerusakan stratosfer akibat keegoisan manusia, yang menyebabkan kenaikan suhu bumi. Petinggi negara tropis dan subtropis mengirim pesawat berkali-kali untuk menyemprotkan gas anti sulfur dioksida di stratosfer.

Meskipun hal ini membuat iklim kembali pulih dalam jangka waktu singkat, muncul persoalan baru. Apakah Esok mampu mengatasi masalah ini? Seperti karya-karya Tere Liye lainnya, buku ini sarat dengan nasihat-nasihat baik yang dapat menginspirasi pembaca.

Jika kamu ingin membaca Hujan, bersiaplah untuk merasakan gelombang emosi karena alur ceritanya akan membuat kamu tersenyum, tertawa, bahkan terharu hingga meneteskan air mata.

2. Teluk Alaska-Eka Aryani

Dua laut yang dipertemukan namun tidak pernah bisa disatukan adalah Teluk Alaska. Seperti halnya cinta yang hanya bisa dipertemukan namun sulit untuk disatukan. Sama seperti dalam novel ini, Teluk Alaska mengisahkan Anastasia Mysha dan Alister Raygan, dua manusia yang dipertemukan seperti Teluk Alaska.

Anastasya, yang sering dipanggil Ana, memiliki banyak rahasia dalam hidupnya. Sama seperti Alister, namun dia menghadapi masalah dengan orangtuanya yang mengubah kehidupannya.

Dia adalah pemimpin geng yang selalu membully orang-orang tanpa alasan yang jelas. Meskipun sering dibully oleh geng Alister, Ana selalu bersabar dan tersenyum dalam situasi tersebut.

Saat itu, Alister tak sengaja melihat Ana pergi sendirian menuju tempat yang tak lain adalah makam ayahnya. Ternyata, Ana menangis di depan makam ayahnya. Selama ini, Alister selalu berperilaku jahat terhadap Ana.

Hal itu membuat hati Alister sesak dan penuh penyesalan karena telah menyakiti Ana yang baik. Akhirnya, hubungan antara Alister dan Ana membaik. Alister tidak lagi membully Ana dan membuat gengnya kaget.

Ternyata, orang yang selama ini dia bully adalah sahabat kecilnya, Hanas, yang juga adalah nama yang diberikan oleh ayah Ana.

Ana senang jika Alister tahu dia adalah sahabat kecilnya, tapi dia tidak ingin Alister selalu bersamanya karena khawatir itu membuat Alister sedih dan hanya kasihan padanya yang lemah.

Ana juga mengidap penyakit yang memiliki sedikit kemungkinan untuk sembuh. Apakah Ana akhirnya membuka hatinya kepada Alister setelah semua ini terungkap? Temukan jawabannya dalam novel ini.

3. Negeri 5 Menara-Ahmad Fuadi

Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi mampu memotivasi dan membuat para pembacanya terkesima dengan kehidupan didalam pesantren modern.

Setelah lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau, Alif mendapati dirinya tiba-tiba harus menaiki bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur.

Meskipun ibunya menginginkannya menjadi Buya Hamka, Alif bermimpi untuk menjadi Habibie. Ketika Alif menghadapi hari pertamanya di Pondok Madani (PM), ia terkesima dengan “mantra” sakti, man jadda wajada.

Ia meyakini bahwa siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan sukses. Di sana, Alif juga sempat terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak yang mengigau dalam bahasa Inggris, dan merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas.

Ia juga terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara. Alif menjalin persahabatan dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso dari Gowa.

Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam sering menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Dalam pandangan mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing.

Novel ini, berhasil menginspirasi anak muda zaman sekarang untuk lebih bersemangat meraih cita-cita dan memupuk rasa patuh terhadap orangtua. Selain itu, novel ini juga mampu mengubah pola pikir dan meruntuhkan stigma kita tentang kehidupan pondok pesantren yang hanya berkutat pada ilmu agama Islam.

Cerita yang mengangkat tema perjuangan meraih cita-cita tinggi dan hubungan persahabatan dapat dijadikan contoh positif bagi para pembaca.

Dengan pilihan yang begitu beragam, para pecinta fiksi dapat menjelajahi dunia imajinatif dengan nikmat. Novel best seller ini mampu memukau dan mempesona pembacanya. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk mengambil satu dari daftar ini dan membiarkan imajinasi kita melayang bebas. Selamat membaca!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko