Email: cs@detakpustakatoko.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Menciptakan Motivasi Protagonis Novel. Bagaimanakah Caranya?

Menciptakan Motivasi Protagonis Novel. Bagaimanakah Caranya?

Menciptakan Motivasi Protagonis Novel. Bagaimanakah Caranya?

Menciptakan motivasi protagonis novel yang kamu tulis adalah sebuah keharusan. Motivasi tersebut haruslah kuat, jelas, dan kredibel (dapat dipercaya) agar protagonismu tidak hanya menjadi pion. Iya, pion! Di mana hanya menjalankan cerita yang kamu buat, tanpa adanya kehidupan.

Menciptakan motivasi protagonis novel. Bagaimanakah Caranya?

Menghidupkan protagonis dengan motivasi yang kuat, jelas, dan kredibel akan menciptakan hubungan emosional antara protagonismu dengan pembaca. Apabila protagonismu telah mampu menyentuh hati pembaca, maka berpeluang membuat pembaca terus membuka lembar demi lembar tulisanmu.

Hingga akhirnya pembaca tersebut menghabiskan novel yang kamu tulis. Motivasi tokoh protagonis yang baik juga akan mempermudahmu dalam menulis novel. Untuk lebih jelas mengenai pentingnya motivasi dari protagonis, kamu bisa lihat di sini. Untuk tahu bagaimana cara menciptakannya, silahkan menyimak artikel ini.

Pengertian protagonis

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menciptakan motivasi dari protagonis, kamu perlu tahu siapa yang dimaksud dengan protagonis. Protagonis adalah tokoh utama yang menggerakkan aksi. Karakter yang kedudukannya paling penting dalam cerita novelmu. Dia adalah pusat emosional cerita, di mana alur dan konflik cerita berpusat.

Seorang tokoh utama belum tentu merupakan protagonis. Sebagai contohnya kita ambil dari novel Harry Potter, tokoh utamanya terdiri dari Harry Potter, Ron Weasley, dan Hermione Granger. Protagonis yang menjadi pusat cerita adalah Harry Potter. Sedangkan kedua temannya hanyalah tokoh utama, tidak menjadi pusat cerita tapi tetap memiliki peran penting dalam cerita novel Harry Potter.

Contoh lainnya di novel Ranah 3 Warna kita ambil dua tokoh Alif, dan Raisa. Alif, dan Raisa sama sama tokoh utama, tapi Alif adalah tokoh protagonisnya. Sedangkan Raisa hanya sebagai tokoh utama yang memiliki peran penting dalam cerita yang mendukung pergerakan dari tokoh protagonisnya.

Perbedaan motivasi dan tujuan dari protagonis

Apabila kita melihatnya sekilas kedua hal tersebut terlihat sama, karena sama-sama terkait dengan “keinginan”. Namun nyatanya kedua hal tersebut berbeda.

Tujuan protagonis

Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh tokoh protagonis novelmu. Misalnya kita ambil contoh dari novel Ranah 3 Warna. Alif memiliki tujuan untuk menggapai jendela dunia sampai ke Benua Amerika. Tujuan Alif adalah ingin pergi ke Benua Amerika.

Motivasi protagonis

Sementara itu, motivasi adalah alasan yang mendasari mengapa tokoh protagonis novelmu menginginkan tujuan tersebut. Biasa berkaitan dengan pembuktian aktualisasi diri. Mari kita ambil contoh lagi dari novel Ranah 3 Warna lagi. Motivasi Alif adalah sebagai ajang pembuktian bahwa walaupun Dia lulusan pesantren, Dia tetap bisa belajar sampai ke Benua Amerika.

Cara menciptakan motivasi protagonis novel

Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menciptakan motivasi dari protagonis novelmu. Berikut ini adalah penjelasannya, silahkan menyimak semoga bermanfaat!

Memanfaatkan Hierarki Maslow

Menciptakan motivasi protagonis dengan menggunakan bantuan Hierarki Maslow. Hirarki Maslow sendiri adalah teori psikologi yang membagi motivasi manusia menjadi lima kategori kebutuhan:

  1. Fisik (seperti makanan atau air, tidur, mandi, dan merupakan kebutuhan paling dasar)
  2. Keamanan (seperti keamanan dari kekerasan)
  3. Cinta (seperti keluarga dan teman)
  4. Penghargaan (seperti pujian dan pencapaian)
  5. Aktualisasi Diri (seperti tujuan hidup)

Hierarki Maslow dapat membantumu memikirkan motivasi tokoh dalam cerita novelmu dan hubungannya dengan kebutuhan mendasar mereka. Hierarki Maslow berbentuk piramida yang disusun berdasarkan kebutuhan paling mendasar sampai kebutuhan aktualisasi diri dari manusia.

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa motivasi tokoh itu harus kredibel atau dapat dipercaya. Sebagaimana manusia yang real, Dia tetep membutuhkan makan, cinta, rasa aman dan sebagainya. Maka menggunakan salah satu kebutuhan manusia dari Hierarki Maslow bisa jadi pertimbangan dalam menentukan motivasi tokoh novelmu.

Melansir The Novel Smithy, kebutuhan yang ada di hierarki yang lebih tinggi dapat digunakan untuk motivasi yang jenis sasarannya berupa garis besar cerita. Sedangkan kebutuhan yang lebih mendasar cocok untuk motivasi dengan jenis sasaran berupa adegan.

Memanfaatkan motivasi layering

Motivasi yang komplek akan membuat pembacamu lebih terpuaskan. Misalnya, daripada sekedar motivasi untuk mencapai jenjang karir yang tinggi, adanya kisah romansa tentu akan lebih menarik. Lebih penuh cita rasa. Contohnya, kita akan mengambil dari novel Ranah 3 Warna:

Selain termotivasi untuk menggapai jendela dunia sampai ke Benua Amerika. Alif juga termotivasi untuk menjalin hubungan yang lebih pada sosok Raisa. Walaupun pada akhirnya Raisa memilih Randai sahabatnya Alif.

Dengan menggali lebih dalam tujuan si protagonis

Untuk menemukan apa yang sebenarnya memotivasi protagonismu, maka menggali lebih dalam tentang tujuannya penting untuk kamu lakukan. Yang di maksud dengan tujuan di sini adalah tujuan dengan sasaran garis besar cerita.

Tujuan dari protagonislah yang akan menggerakkan aksi atau tindakan. Melansir The Novel Smithy, kamu bisa mengajukan beberapa pertanyaan untuk menemukan tujuan protagonis novelmu. Pertanyaan ini lebih seperti menggali latar belakang dari protagonis novel yang akan kamu tulis. Pertanyaan yang perlu diajukan kepada si protagonis tersebut yaitu:

  1. Tujuan apa yang Dia miliki?
  2. Apa yang Dia takuti? Apa yang mungkin Dia lakukan untuk memotivasinya agar terhindar dari rasa takut tersebut?
  3. Bagaimana pendapat Dia terhadap dirinya sendiri? Apakah Dia ingin mempertahankan atau mengubah identitasnya tersebut?
  4. Pelajaran apa yang akan Dia pelajari? Bagaimana kamu bisa memaksa Dia untuk mempelajari hal tersesbut melalui motivasi yang Dia punya?
  5. Apa masalah utama Dia? Motivasi Dia seringkali merupakan upayanya untuk memecahkan masalah utama mereka.
  6. Apakah Dia mencari jawaban, dan jika ya, untuk apa?
  7. Apa yang menurutnya menjadi tanggungjawabnya Dia?
  8. Apa yang ingin Dia rubah tentang dunianya Dia?
  9. Apa alasan yang mereka perjuangkan, atau apakah mereka memiliki impian yang ingin dicapai?

Itulah sedikit hal tentang motivasi protagonis, dan cara untuk menciptakannya. Di mana layaknya manusia real  yang memiliki kebutuhan (sesuai dengan Hirarki Maslow), tidak hanya memiliki satu buah motivasi, dan adanya tujuan yang jelas yang memicu adanya motivasi yang kuat. Setiap protagonis memiliki motivasi yang berbeda tergantung dengan latar belakang kehidupannya.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

×

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko