Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Ini Cara Membuat Buku Fiksi, Ternyata Gampang!

Ini Cara Membuat Buku Fiksi, Ternyata Gampang!

Ini Cara Membuat Buku Fiksi, Ternyata Gampang!

Jika kamu adalah orang yang berniat untuk membuat karya fiksi, maka kamu wajib membaca artikel ini sampai akhir! Di dalam artikel ini terdapat pembahasan mengenai cara membuat buku fiksi yang mudah untuk kamu ikuti dan pelajari. Yuk, simak selengkapnya!

Untuk menulis karya fiksi, seorang penulis bukan hanya harus memiliki kemampuan menulis kreatif saja. Lebih dari itu, penulis akan dihadapkan pada tantangan seperti membuat alur yang menarik, karater tokoh yang berkesan, latar belakang cerita yang epik, serta penyampaian cerita yang dapat membuat pembaca hanyut dalam cerita.

Ini Cara Membuat Buku Fiksi, Ternyata Gampang!

Setiap penulis fiksi tentu memiliki cara pendekatan masing-masing dalam menghadapi tantangan selama proses penulisan karyanya. Ada penulis yang langsung dapat menuangkan ide-idenya, tetapi tidak sedikit juga yang memerlukan outline sebelum mulai menulis karyanya.

Kamu juga dapat menentukan cara mana yang nyaman untuk kamu gunakan dalam menulis karya fiksimu. Agar informasi yang kamu dapatkan lebih lengkap dan jelas. Yuk, langsung cek penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Buku Fiksi?

Melansir dari situs web Wikipedia, fiksi merupakan kisah atau latar yang berasal dari imajinasi pengarang. Dengan kata lain, fiksi tidak secara ketat berdasarkan kebenaran sejarah atau fakta sebenarnya.

Sementara itu, buku fiksi adalah sebuah buku yang berisi kisah rekaan yang ditulis berdasarkan imajinasi, perasaan, maupun ide penulis atau pengarang. Biasanya buku fiksi memuat alur, setting, serta karakter tokoh hasil ciptaan penulis.

Buku fiksi juga memiliki berbagai macam genre seperti fantasi, romantis, misteri, horor, fiksi ilmiah, dan lain sebagainya. Selain itu, buku fiksi memiliki tujuan untuk menghibur para pembaca agar dapat tenggelam dalam dunia imajinasi.

Ciri-Ciri Buku Fiksi

Seperti beragam jenis buku nonfiksi pada umumnya yang memiliki berbagai karateristik atau ciri-ciri, buku fiksi pun demikian. Untuk lebih memudahkan kamu membedakan buku fiksi dengan buku nonfiksi. Maka, berikut ini beberapa ciri buku fiksi yang perlu kamu tahu:

1. Menggunakan bahasa konotatif

Ciri buku fiksi yang pertama dapat dilihat dari jenis bahasa yang digunakan. Kebanyakan buku-buku fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif. Bahasa konotatif adalah pilihan kata yang memiliki makna yang bukan sebenarnya.

Penggunaan bahasa konotatif ini dapat menciptakan kesan lebih mendalam, indah, dan menarik pada isi tulisan. Selain itu, adanya gaya bahasa semacam ini dapat menjadi nilai tambah pada tulisan untuk memperluas suasana serta memperdalam perasaan ketika dibaca, sehingga lebih merangsang imajinasi dan perasaan pembaca.

2. Bersifat imajinatif

Memiliki sifat imajinatif juga merupakan ciri buku fiksi. Imajinatif memiliki arti bahwa semua yang tertulis dalam buku tersebut adalah hasil rekaan berdasarkan imajinasi penulis. Hal itu karena dalam menulis fiksi, penulis memiliki kebebasan untuk menuangkan segala imajinasi, perasaan, serta pemikirannya.

3. Kebenarannya bersifat relatif

Ciri selanjutnya adalah kebenarannya bersifat relatif. Hal ini tidak terlepas dari sifat fiksi itu sendiri yang imajinatif. Oleh karena itu, kebenaran yang tertulis dalam buku ini masih terbuka lebar untuk ditafsirkan secara berbeda-beda bergantung pada sudut pandang orang yang membacanya.

4. Berfokus pada emosi pembaca

Buku fiksi secara umum dibuat untuk tujuan membangkitkan perasaan dan mempengaruhi emosi pembaca. Oleh sebab itu, penulis harus mampu mengembangkan alur atau plot dengan baik. Selain itu, penulis juga musti bisa mengeksplor lebih dalam penggunaan diksi-diksinya agar dapat menyentuh perasaan pembaca.

Cara Membuat Buku Fiksi

Setelah kamu memahami tentang buku fiksi dan ciri-cirinya, maka selanjutnya simak cara membuat buku fiksi di bawah ini!

1. Menentukan ide cerita

Hal pertama sebagai pondasi untuk membuat karya fiksi tentu saja menentukan ide cerita. Ini penting agar kamu lebih memahami pesan apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan kepada para pembacamu. Caranya adalah kamu hanya perlu mengambil tema besar yang ingin kamu kembangkan.

Melalui ide cerita yang jelas, kamu dapat dengan mudah mengembangkan karakter, membuat alur, serta melakukan riset terkait tema cerita yang kamu angkat sebagai pendukung ceritamu. Pastikan juga ide ceritamu kuat agar dapat membantumu tetap berada di dalam jalur cerita, sehingga kamu tidak merasa kesulitan atau kehilangan arah di tengah cerita yang menyebabkan pembaca merasa bingung.

2. Gunakan outline

Penggunaan outline juga menjadi salah satu cara membuat buku fiksi. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa setiap penulis memiliki cara pendekatannya masing-masing dalam proses penulisan karyanya. Kamu bisa mencoba dua cara antara menggunakan outline atau tidak, sehingga kamu akan mengetahui cara mana yang sesuai denganmu dan membuatmu merasa nyaman.

Namun, jika kamu adalah penulis pemula, penggunaan outline akan lebih memudahkanmu. Hal itu karena, kamu akan tetap pada jalur yang kamu buat. Selain itu, keuntungan menggunakan outline ini adalah kamu dapat terhindar dari writer’s block atau kebuntuan di tengah-tengah penulisan cerita.

3. Ciptakan karakter yang berkesan

Menciptakan karakter yang berkesan adalah cara selanjutnya yang bisa kamu terapkan. Seperti yang kita tahu bahwa karakter tokoh juga dapat menjadi daya tarik sebuah cerita. Oleh karena itu, menciptakan karakter tokoh tidak boleh asal-asalan.

Kamu bisa menggunakan cara mudah untuk menciptakan karakter tokoh yang berkesan yakni kamu harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti siapa mereka, apa yang mereka inginkan, apa alasan mereka menginginkannya, serta apa usaha mereka untuk mendapatkan keinginannya. Jangan lupa juga untuk mengembangkan karater tokohnya.

4. Rangkai alur dengan baik

Cara membuat buku fiksi berikutnya adalah merangkai alur dengan baik. Rangkaian alur yang baik akan membuat cerita yang kamu tulis lebih terarah dan jelas. Secara umum alur terdiri atas beberapa tahapan yaitu pengenalan, awal konflik muncul, konflik memuncak, konflik mereda, dan penyelesaian.

5. Lakukan riset mendetail

Ternyata bukan hanya nonfiksi yang membutuhkan riset, tetapi penulisan buku fiksi juga perlu riset yang mendetail, lho. Dengan melakukan riset, penulis dapat memperdalam pengetahuan serta pemahamannya mengenai cerita yang ditulis. Tidak jarang pula, terdapat penulis yang justru menghabiskan waktu lebih banyak untuk meriset ketimbang menulis cerita itu sendiri.

Riset mendetail dapat membantu penulis untuk membangun karakter tokoh serta alur cerita yang lebih hidup. Contohnya jika tokoh dalam cerita adalah seorang barista, maka penulis sangat perlu melakukan riset terkait atribut apa saja yang digunakan serta latar belakang untuk menjadi seorang barista secara rinci, sehingga tokoh bisa menjadi lebih realistis.

Nah, itu tadi cara membuat buku fiksi dengan mudah. Cara-cara di atas tentunya sangat bisa kamu praktikkan. Yuk, mulai buat buku fiksimu sekarang!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko