Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Tips dan Trik Menyusun Karya Non-fiksi yang Menarik

Tips dan Trik Menyusun Karya Non-fiksi yang Menarik

Tips dan Trik Menyusun Karya Non-fiksi yang Menarik

Pernahkah kalian membaca buku atau karya non-fiksi? Berbanding terbalik dengan karya fiksi, yang hampir seluruh kalangan menyukainya. Karya non-fiksi justru memiliki sedikit peminat.

Karya fiksi merujuk pada cerita-cerita khayalan, seperti novel, cerpen, drama, dan lainnya. Sedangkan, karya non-fiksi ini membahas tentang suatu ilmu pengetahuan yang tentu saja berbagai kalangan membutuhkannya. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga dosen sekalipun.

Tips dan Trik Menyusun Karya Non-fiksi yang Menarik

Lalu, pernahkah kamu mencoba menulis karya non-fiksi? Pada artikel ini, membahas berbagai tips dan trik penulisan, ciri-ciri dan juga contohnya. Yuk, simak pembahasan berikut.

Apa itu Karya Non-fiksi?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata non-fiksi yang berarti fakta atau sesuai kenyataan. Karya non-fiksi memiliki arti sebuah karya yang menyampaikan suatu fakta dilapangan atau sesuai dengan kenyataan yang ada. Karya ini bersifat informatif, akurat dan detail.

Secara garis besar, karya ini menyampaikan suatu informasi. Mulai dari menyampaikan peristiwa, tempat, karakter atau tokoh. Karena karya ini meyampaikan sesuatu yang nyata, maka sumber yang dicantumkan pun harus jelas dan biasanya terletak diakhir penulisan.

Ciri-ciri Karya Non-fiksi

Kerya non-fiksi adalah karya yang berdasarkan fakta, maka dari itu penulis sangat bertanggung jawab untuk keakuratan dari kerya tersebut. Adapun ciri-ciri dari karya non-fiksi:

1. Bersifat fakta

Ciri yang paling utama adalah bersifat fakta. Maka, kamu sebagai penulis harus bisa mempertanggung jawabkan karya yang kamu buat. Benar-benar terjadi atau sesuai dengan pengalaman yang kamu alami sendiri.

Fakta yang disampaikan bermanfaat dan memberikan informasi bagi yang lainnya. Jadi, tentu saja karya non-fiksi berisi fakta-fakta yang terjadi atau pengalaman. Bukannya sebuah imajinasi atau khayalan dari penulis.

2. Menggunakan bahasa denotatif

Bahasa denotatif merupakan gaya bahasa yang memaparkan sebuah realita kejadian dan lebih banyak menggunakan kata-kata ilmiah. Artinya, bahasa yang digunakan cenderung baku dan formal guna mempertegas fakta yang ditulis oleh penulis. Dan tidak merujuk pada kata-kata imajinatif, seperti kata seandainya, andaikan, dan lainnya.

3. Menyajikan informasi baru atau penyempurnaan

Karya non-fiksi seringkali memberikan perspektif baru. Perspektif ini didapat dari observasi dan sejumlah risat yang kemudian sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Atau juga bisa menyempurnakan perspektif yang sudah ada.

Tips Menyusun Karya Non-fiksi

1. Mencari ide kreatif

Kamu bisa mengambil ide ini dari pengalamanmu sendiri atau bisa juga dari pengalaman orang lain. Catat kerangka idemu pada sebuah note, agar tidak hilang. Tentukan juga audiens yang akan menjadi target tulisanmu nantinya.

2. Mengumpulkan referensi

Setelah idemu terbentuk, kamu bisa mulai dengan mengumpulkan referensi dan data yang akan menjadi acuan dari karyamu. Referensi dan data ini bisa didapatkan melalui buku, jurnal, artikel atau sumber lainnya. Kamu juga bisa menyertakan data statistika, ataupun kutipan dari para ahli yang relevan dengan idemu.

3. Membuat konsep tulisan

Susunlah kerangka tulisan, mulai dari bab hingga sub-bab. Pastikan tema yang dipilih sesuai dengan audiens dan tujuan penulisan. Misalnya, jika menulis tentang sejarah, pastikan untuk menyusun narasi yang logis dan menarik.

Hindari juga penggunaan jargon yang berlebihan dan jelaskan konsepmu secara rinci dengan bahasa yang mudah dimengerti. Tentunya, dengan membagi tulisanmu per bab akan memudahkan pembaca dalam memahami maksud tulisanmu.

4. Menulis dan mengedit

Setelah kamu mendapatkan kerangka untuk ide tulisanmu, mulailah menulis. Ingatlah untuk selalu menggunakan bahasa yang formal dan logis. Pilih kata-kata yang kuat dan gaya bahasa yang sesuai dengan audiens Anda. Buat pembaca merasa terlibat secara emosional dengan cerita atau topik yang Anda angkat.

Kamu juga bisa menyertakan sudut pandang yang unik. Seperti menawarkan perspektif baru mengenai topik yang akan kamu bahas. Lakukan riset mendalam dan wawancarai sumber-sumber yang tidak biasa untuk mendapatkan wawasan baru.

5. Memperhatikan struktur

Karya non-fiksi yang baik biasanya memiliki struktur yang jelas, termasuk pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Setiap bagian harus saling terhubung dan mendukung tema utama. Struktur ini sangat penting, karena akan mempermudah pembaca untuk memahami maksud dari tulisanmu.

Contoh dari Karya Non-fiksi

1. Esai

esai merupakan karya tulis yang menyampaikan pendapat atau analisis penulis tentang suatu topik tertentu. Esai sering digunakan untuk mengeksplorasi ide-ide dan argumen secara mendalam.

2. Biografi

Tulisan yang menceritakan perjalanan hidup seseorang, baik yang ditulis oleh orang tersebut sendiri maupun oleh orang lain. Contoh terkenal adalah biografi tokoh-tokoh seperti Soekarno atau Albert Einstein.

3. Karya Tulis Ilmiah

Ini mencakup artikel penelitian, skripsi, atau tesis yang ditulis berdasarkan penelitian dan analisis data. Karya ini harus mengikuti konvensi ilmiah dan sering kali diterbitkan di jurnal akademik.

4. Catatan Dokumenter

Karya yang menyajikan informasi sejarah atau fakta berdasarkan dokumen resmi, seperti surat kabar, arsip, atau catatan publik. Ini sering digunakan untuk menciptakan narasi tentang peristiwa penting dalam sejarah.

5. Jurnalisme

Tulisan yang melaporkan berita dan peristiwa terkini, seperti artikel di surat kabar atau majalah. Jurnalisme bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada publik.

Secara keseluruhan, karya non-fiksi mengacu pada pengetahuan umum, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Walaupun jarang peminat, banyak kalangan pelajar dan mahasiswa sangat membutuhkan karya ini untuk menambah pengetahuan dan referensi mereka.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko