Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Menulis Cerita Anak, Bukan Sekedar Mendongeng!

Menulis Cerita Anak, Bukan Sekedar Mendongeng!

Menulis Cerita Anak, Bukan Sekedar Mendongeng!

Salah satu cerita anak yang diminati adalah dongeng. Mendongeng adalah seni tua yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Dongeng adalah jendela ke dunia imajinasi yang penuh keajaiban bagi anak-anak. Melalui cerita, anak-anak belajar tentang kehidupan, nilai-nilai, dan emosi dengan cara yang menyenangkan dan mendidik.

Di zaman modern seperti saat ini, mendongeng dengan indah bukan sekadar bercerita. Menulis cerita anak adalah kemampuan untuk membuat cerita yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan makna yang dalam dan mendidik.

Peran penulis dalam menciptakan cerita yang memikat sangatlah penting, karena para penulislah yang membawa cerita-cerita ini hidup dalam benak anak-anak. Artikel ini akan memberikan tips untuk menulis cerita anak yang menarik.

Menulis Cerita Anak, Bukan Sekedar Mendongeng!

Menulis cerita anak mempunyai tantangan tersendiri. Cerita anak memiliki karakterisitik yang sederhana yang tidak ada pada cerita orang dewasa. Sebagai penulis, kamu juga tidak bisa menambahkan adegan dan alur yang tidak pantas serta terlalu rumit bagi anak-anak. Meski terlihat sederhana, cerita yang ditulis harus memiliki moral yang membekas.

Sebelum mulai menulis cerita untuk anak, kamu harus mengetahui sifat dan fitrah seorang anak. Anak-anak adalah pembaca yang unik dengan karakteristik yang berbeda dari pembaca dewasa. Mereka memiliki imajinasi yang luas, rasa ingin tahu yang tinggi, dan sering kali melihat dunia dengan cara yang berbeda.

Karakteristik itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi penulis cerita anak. Kamu harus menyesuaikan bahasa dan cerita sesuai dengan usia anak, karena kemampuan pemahaman dan minat mereka bervariasi.

Tips Menulis Cerita Anak

Bagi kamu yang tertarik menulis cerita anak, berikut ini adalah tips dan teknik menulis cerita anak agar bukan sekedar mendongeng.

1. Memilih Tema yang Menarik

Langkah pertama dalam menulis cerita anak adalah memilih tema yang menarik. Tema yang relevan dan menarik bagi anak-anak dapat membuat cerita lebih nyaman untuk dibaca. Contoh tema populer dalam dongeng anak berupa petualangan, persahabatan, keluarga, dan keberanian.

Tips untuk memilih tema yang baik adalah dengan mengamati minat anak-anak di sekitar kamu dan mencari tahu apa yang mereka sukai. Kamu juga bisa membaca buku-buku dongeng untuk mendambah referensi kamu dalam menulis.

2. Membuat Karakter yang Hidup

Karakter yang hidup adalah jantung dari setiap cerita yang baik. Dalam cerita anak, karakter yang menarik dan relatable sangat penting. Kamu bisa mengeksplor karakter yang dipilih sesuai dengan jenis dongeng yang kamu tulis.

Kamu bisa menggunakan imajinasi untuk membuat karakter yang unik. Jika kamu memiliki minat menulis fabel, maka karakter yang terdapat dalam ceritamu harus didominasi oleh hewan.

Cara menciptakan karakter yang hidup yaitu dengan memberi mereka kepribadian yang kuat, tujuan yang jelas, dan tantangan yang harus mereka hadapi. Karakter baik dan jahat juga memiliki peran penting dalam dongeng, karena mereka membantu anak-anak memahami konsep moral dan nilai-nilai.

3. Membangun Alur Cerita yang Memikat

Alur cerita yang memikat adalah kunci untuk menjaga perhatian anak-anak. Struktur dasar cerita anak biasanya terdiri dari pengenalan, konflik, dan resolusi. Penting untuk menjaga alur cerita tetap sederhana tapi menarik, dengan menghindari plot yang terlalu rumit.

Kamu bisa membangun alur cerita yang baik dengan membuat konflik yang menantang tetapi bisa diatasi, dan memberikan akhir yang memuaskan.

4. Menggunakan Bahasa yang Indah dan Mudah Dipahami

Bahasa yang indah dan mudah dipahami adalah elemen penting dalam mendongeng. Teknik penulisan yang menarik bagi anak-anak ialah menggunakan deskripsi yang jelas dan dialog yang natural.

Deskripsi yang jelas dapat membantu anak-anak membayangkan dunia cerita dengan lebih jelas, sementara dialog yang natural membuat karakter terasa lebih hidup dan relatable.

5. Menyisipkan Pesan Moral

Salah satu tujuan dari mendongeng adalah menyisipkan pesan moral. Namun, penting untuk melakukannya tanpa terkesan menggurui. Cara menyisipkan pesan moral yang efektif adalah menjadikan pesan tersebut bagian integral dari cerita, sehingga anak-anak dapat belajar melalui tindakan dan keputusan karakter.

Contoh pesan moral yang bisa diambil dari dongeng yang bisa kamu jadikan referensi menulis yaitu seperti pentingnya kejujuran, sopan santun, keberanian, dan persahabatan.

Salah satu contoh dongeng yang mengandung pesan moral adalah Malin Kundang. Malin Kundang menceritakan tentang seorang anak yang durhaka terhadap orangtuanya kemudian dikutuk menjadi batu.

Pelajaran yang bisa diambil melalui cerita dongeng tersebut adalah menjadi anak yang baik dan berbakti kepada kedua orangtua. Kamu bisa mengunakan imajinasi kamu untuk membuat cerita dongeng yang menarik.

Menulis cerita anak yang bukan sekedar mendongeng adalah seni yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang pembaca anak-anak, kemampuan untuk menciptakan karakter yang hidup, dan keahlian dalam membangun alur cerita yang menarik.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat menulis dongeng yang tidak hanya menarik, tetapi juga mendidik dan memberikan makna yang dalam bagi anak-anak.

Mulailah menulis dongeng kamu sendiri, dan biarkan imajinasikamu terbang bebas untuk menciptakan cerita-cerita yang akan dikenang oleh anak-anak sepanjang hidup mereka.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko