Aturan Penggunaan Huruf Kapital yang Benar beserta Contohnya

Ketika menulis sebuah karya tulis, baik yang bersifat informatif maupun fiksi, kita tidak boleh asal-asalan dalam menyusun kalimatnya. Terdapat beragam aturan atau kaidah yang berlaku, khususnya dalam Bahasa Indonesia. Misalnya saja, aturan mengenai penggunaan huruf kapital di berbagai kondisi yang tepat.
Huruf kapital merupakan huruf-huruf yang berukuran besar ketimbang huruf biasa (kecil), seperti A,B,C,D, dan seterusnya. Penggunaan huruf kapital juga tidak bisa diletakkan sembarangan sesuai keinginan penulis. Kita harus mengikuti aturan penggunanaan huruf kapital yang sudah teruang dalam Pemodan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Aturan Penggunaan Huruf Kapital yang Benar Lengkap dengan Contohnya
Pada umumnya, kita memakai huruf kapital saat menulis huruf pertama pada sebuah kalimat atau saat menulis nama orang. Namun, pemakaian huruf kapital yang sebenarnya tidak terbatas hanya pada dua konteks tersebut. Agar lebih mengerti cara menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai aturan-aturannya.
1. Sebagai Huruf Pertama di Awal Kalimat
Telah banyak orang tahu bahwa penggunaan huruf kapital yang paling umum yakni sebagai huruf pertama yang berada di awal kalimat. Jadi, ketika mulai menulis suatu kalimat, kita harus mulai dengan huruf kapital. Contoh:
- Siapa saja yang membaca buku di perpustakaan sekolah?
- Malam ini jalanan ramai, banyak kendaraan yang berlalu-lalang.
- Hujan deras tadi malam menyebabkan beberapa desa terkena banjir.
2. Penulisan Nama Orang atau Julukan
Selain sebagai huruf pertama pada awal kalimat, pemakaian huruf kapital juga berlaku setiap kita menulis nama orang termasuk julukan. Contoh:
- Cut Nyak Dien
- Maudy Ayunda
- Artika Sari Devi
- Bapak Pergerakan Nasional adalah julukan HOS Tjokroaminoto.
- Ayam Jantan dari Timur adalah julukan Sultan Hasanuddin.
- Bapak Koperasi merupakan julukan Mohammad Hatta.
Namun, huruf kapital tidak berlaku ketika menulis nama jenis hewan, tumbuhan, dan satuan ukuran. Maka, cara penulisan yang benar yaitu memakai huruf kecil di awal katanya. Contoh:
- bunga mawar
- burung merak
- 100 meter
- 10 kilo gram
- harimau sumatera
- badak jawa
3. Penulisan Nama Teori, Hukum, dan Rumus
Aturan penggunaan huruf kapital selanjutnya yaitu sebagai penulisan dalam sebuah nama teori, hukum, atau rumus. Biasanya, istilah-istilah tersebut lahir berdasarkan nama penemunya. Contoh:
- hukum gravitasi Newton
- teori relativitas Einstein
- hukum Dalton
- rumus Pythagoras
- hukum Boyle
4. Sebagai Huruf Awal dalam Petikan Langsung
Kaidah penggunaan huruf kapital yang keempat adalah untuk menulis petikan langsung di bagian awal kalimat. Petikan langsung sering kita jumpai pada saat membaca novel atau cerpen. Selain itu, dapat kita temui ketika menyusun transkrip wawancara sebuah penelitian. Contoh:
- “Dia sedang mengerjakan tugas sekolah,” kata Ibu.
- “Ayo, kita pergi memancing!” ajak Ayah kapada anaknya.
- “Saya sangat suka bermain sepak bola,” kata Samsul.
- “Jangan lupa bersihkan kamar mandi!” seru Ibu.
- “Dinda tidak ingin bertemu denganku lagi,” kata Ivan.
5. Penggunaan Huruf Kapital Sebagai Huruf Pertama Nama Agama
Penggunaan huruf kapital selanjutnya yaitu sebagai huruf pertama dalam penulisan nama agama. Di samping itu, penulisan nama kitab suci dan penyebutan Tuhan juga memakai huruf kapital di awal kata. Contoh:
- Islam
- Kristen
- Budha
- Hindu
- Katolik
- Konghucu
- Injil
- Al-Quran
- Allah SWT
- Allah Bapa
- Allah Roh Kudus
- Tuhan Yesus Kristus
- Yang Maha Esa
- Yang Maha Pengasih
6. Huruf Pertama Unsur Nama Gelar
Salah satu aturan yang peting dalam penggunaan huruf kapital yaitu sebagai huruf pertama dalam unsur nama gelar. Mulai dari gelar akademik, kehormatan, keagamaan, kebangsawanan, hingga keturunan. Penulisan gelar biasanya terletak sebelum atau sesudah nama orang. Contoh:
- Fadiah Ula, S.E. (Sarjana Ekonomi)
- Dyah Novrina, M.Psi. (Magister Psikologi)
- Kiai Haji Ahmad Dahlan
- Raden Ajeng Kartini
- The Prince of Wales merupakan gelar kebangsawanan kerajaan Inggris.
- The Princess Royal adalah gelar kehormatan anggota perempuan keluarga kerajaan Inggris tertinggi.
7. Penulisan Nama Bangsa atau Negara
Aturan pemakaian huruf kapital yang ketujuh yakni sebagai huruf pertama dalam penulisan nama suatu bangsa, negara, suku, etnis, bahasa, dan aksara. Contoh penggunaannya dapat kita lihat di bawah ini:
- suku Batak, Madura, Dayak, Sunda, Bugis, Minahasa, Buton, dan Asmat.
- etnis Tionghoa, Arab, dan India.
- bahasa Indonesia
- bahasa Hindi
- bahasa Sansekerta
- bahasa Mandarin
- aksara Jawa, Bali, Sunda, Latin, dan Arab Melayu.
8. Huruf Pertama Nama Profesi atau Jabatan
Penggunaan huruf kapital selanjutnya yaitu terletak pada huruf awal unsur nama profesi, jabatan, atau pangkat seseorang. Berikut beberapa contohnya:
- Menteri Keuangan Sri Mulyani
- Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba
- Profesor Stella Christie
- Jenderal Agus Subianto
- Kolonel Antonius
9. Penulisan Nama Tahun, Bulan, dan Hari
Aturan penggunaan huruf kapital yang satu ini sering kali kita lupakan dan abaikan, yaitu saat menulis huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari nasional, dan hari besar keagamaan. Contoh:
- Jadwal ujian kelas VI SD yaitu pada hari Senin-Jumat.
- Andika lahir pada tanggal 10 Januari 2010.
- 2 Mei merupakan hari Pendidikan Nasional.
- Bangsa Indonesia memperingati hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus.
- Umat muslim di seluruh dunia memperingati Idul Adha setiap 10 Zulhijah tahun Hijriah.
10. Penulisan Nama Geografi
Penulisan nama daerah termasuk, provinsi, kota, kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan wajib memakai huruf kapital di awal kata. Selain itu, penulisan nama tempat wisata, seperti danau, gunung, atau pantai juga harus menggunakan huruf kapital. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Dalam rangka memperingati hari jadi kota Surabaya, pemerintah setempat rutin mengadakan berbagai macam festival.
- Setiap tahun wisatawan dari berbagai negara datang ke Bali untuk menikmati keindahan alam dan budaya.
- Wisata alam Gunung Bromo senantiasa menjadi destinasi favorit mayarakat untuk berlibur.
- Acil berasal dari kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, provinsi Jawa Barat.
- Salah satu tempat wisata menjadi primadona di Sumatera Utara adalah danau Toba.
11. Penulisan Peristiwa Sejarah
Aturan penggunaan huruf kapital selanjutnya yaitu pada huruf pertama dari suatu istilah atau nama peristiwa bersejarah. Contohnya:
- Kekalahan Jepang menjadi peristiwa penting berakhirnya Perang Dunia II.
- Salah satu faktor penyebab terjadinya revolusi Amerika Serikat yaitu sebuah peristiwa yang dikenal dengan nama The Boston Tea Party.
- Budi Utomo yang terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi pencetus lahirnya hari Kebangkitan Nasional.
12. Penunjuk Hubungan Kekerabatan
Penggunaan huruf kapital yang kedua belas adalah sebagai huruf pertama kata penunjuk relasi atau hubungan kekerabatan. Berikut contoh selengkapnya:
- Nurul bertanya, “Itu yang di atas meja apa, Bu?”
- “Selamat mengerjakan ujian, Anak-anak.”
- Wildan berkata, “Saya akan berusaha, Pak.”
- “Aku ingin ikut ke pasar, apakah boleh Kak?
13. Penulisan Judul Sastra
Di setiap awal kata dalam suatu judul karya sastra, baik novel, cerpen, puisi, maupun drama harus menggunakan huruf kapital, termasuk kata ulang utuh atau dwilingga. Namun, tidak semua jenis kata didahuli dengan huruf kapital, seperti konjungsi, preposisi, dan interjeksi yang tidak tertulis di awal judul. Agar lebih paham, cermati contoh berikut:
- Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye.
- Rinduku Sederas Hujan Sore Itu merupakan buku kumpulan cerpen karya J.S. Khairen.
- Perempuan Jika Itulah Namamu adalah buku puisi yang ditulis oleh Kang Maman.
Demikianlah penjelasan mengenai beberapa aturan yang diterapkan dalam penggunaan huruf kapital. Semoga artikel ini dapat mengembangkan wawasanmu mengenai cara penulisan yang sesuai struktur Bahasa Indonesia dan PUEBI. Harapannya, kamu dapat menyusun sebuah karya tulis dengan baik sesuai kaidah yang berlaku.
Tuliskan Komentar