Apa Saja Unsur Buku Nonfiksi? Simak Penjelasannya di sini!
Siapa sih yang tidak pernah menjumpai buku nonfiksi? Pasti kita semua pernah menjumpainya, kan? Atau justru kamu menyukai buku-buku nonfiksi? Namun, apakah kamu sudah tahu apa saja unsur buku nonfiksi? Jika belum, maka artikel ini untukmu. Jadi, simak sampai akhir, ya!
Banyak sekali buku-buku nonfiksi yang sering kali kita jumpai, mulai dari buku biografi, sejarah, motivasi atau pengembangan diri, hingga buku-buku literatur. Tentu banyak sekali jenis-jenisnya bukan?
Apa Saja Unsur Buku Nonfiksi? Simak Penjelasannya di Sini!
Jika kamu perhatikan, buku-buku tersebut pasti memiliki informasi seperti nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan lain sebagainya. Nah, itu termasuk unsur buku nonfiksi. Untuk lebih memahami apa saja unsur-unsur buku nonfiksi, mari simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini, yuk!
Apa Itu Buku Nonfiksi?
Jika kita membahas unsur buku nonfiksi, tentu tidak lengkap rasanya jika belum membahas apa itu buku nonfiksi. Seperti yang kita tahu bahwasannya buku nonfiksi berbeda dengan buku fiksi. Buku nonfiksi yang lebih menekankan pada kenyataan dan kebenaran, sedangkan buku fiksi justru lebih pada imajinasi penulis atau pengarang.
Buku nonfiksi adalah jenis buku yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan data yang isinya berupa fakta. Selain itu, penulis nonfiksi juga mempunyai tanggung jawab terhadap kebenaran dari suatu peristiwa, orang, dan segala informasi yang tertulis di dalam buku. Jadi, penulis tidak boleh menuliskan informasi secara sembarangan.
Walaupun buku jenis ini mengutamakan fakta dan data, tetapi isi buku nonfiksi tidak melulu kaku dan terkesan serius. Hal ini karena banyak juga jenis buku nonfiksi populer yang penulisannya jauh berbeda dengan karya ilmiah.
Unsur-Unsur Buku Nonfiksi
Setelah kamu memahami apa itu buku nonfiksi. Selanjutnya mari simak pembahasan mengenai unsur-unsurnya di bawah ini!
1. Judul
Bagian pertama yakni judul buku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, judul buku adalah nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab tersebut. Judul sendiri biasanya terdapat pada bagian cover buku. Namun, judul juga dapat berarti judul bagian, seperti bab buku atau bagian dokumen.
2. Nama penulis
Bagian selanjutnya adalah nama penulis. Seperti kebanyakan buku yang beredar, pasti ada nama penulis sebagai informasi siapa yang menulis buku tersebut. Sama halnya seperti buku-buku pada umumnya, buku nonfiksi juga memiliki keterangan terkait nama pengarang atau penulisnya.
3. Penerbit
Siapa yang menerbitkan suatu buku juga masuk ke dalam unsur buku nonfiksi. Penerbit adalah suatu perusahaan/instansi yang menerbitkan bukku, mulai dari mengedit, layout, desain cover, mencetak, dan lain sebagainya sampai buku tersebut dicetak dan siap edar.
4. Jumlah halaman
Banyaknya jumlah halaman dari buku juga termasuk salah satu unsur buku nonfiksi. Selain banyaknya halaman, jumlah bab yang menjadi pokok pembahasan pada buku juga termasuk.
5. Isi buku
Selanjutnya adalah isi buku. Isi pada buku juga masuk dalam unsur buku nonfiksi. Isi di sini adalah pokok atau topik yang menjadi fokus pembahasan di dalam buku.
6. Penutup
Unsur terakhir dari buku nonfiksi adalah penutup. Penutup merupakan kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipaparkan atau dibahas dalam buku dan merupakan statemen terakhir dari penulis atas bukunya.
Ciri-Ciri Buku Nonfiksi
Agar lebih memudahkanmu untuk semakin memahami buku nonfiksi, berikut ini ciri-ciri buku nonfiksi yang perlu kamu tahu. Apa saja itu? simak penjelasannya di bawah ini!
1. Menggunakan bahasa formal
Pemaparan buku nonfiksi umunya disajikan menggunakan bahasa-bahasa formal, baku, dan sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
Namun, saat ini sudah mulai banyak buku-buku jenis ini yang pemaparannya menggunakan bahasa yang lebih santai dan tidak kaku. Hal itu tentu akan membuat pembaca dapat lebih mudah memahami apa yang dibahas dalam buku tersebut.
2. Menggunakan bahasa denotatif
Buku jenis nonfiksi memliki bahasa-bahasa yang bersifat denotatif. Bahasa denonatif merupakan bahasa yang mengandung makna sebenarnya. Oleh karena itu segala informasi yang tersaji di dalam buku harus jelas, langsung pada intinya atau to the point, dan tidak berbelit-belit yang dapat membingungkan para pembaca.
3. Berdasarkan fakta
Seperti yang telah disinggung di awal, bahwa dalam buku jenis nonfiksi ini, penyajian informasinya harus berdasarkan keakuratan data dan fakta yang benar. Hal ini memiliki tujuan agar pembaca dapat memperoleh suatu informasi yang valid serta bermanfaat.
4. Tulisan bersifat ilmiah populer
Tulisan atau karya dalam hal ini buku nonfiksi sebenarnya tidak harus menggunakan bahasa yang terkesan kaku. Penulisan buku jenis ini boleh menggunakan bahasa ilmiah populer atau dengan kata lain sesuai dengan PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Buku atau karya nonfiksi dapat dikatakan menggunakan tulisan ilmiah populer, karena gaya penulisannya sesuai dengan keinginan pasar dan mudah dipahami oleh para pembaca.
5. Isinya berdasarkan sesuatu yang sudah ada atau temuan baru
Pembahasan atau informasi yang ada dalam buku nonfiksi tentunya merupakan temuan baru atau pengembangan dari temuan yang sudah ada sebelumnya. Tujuannya adalah tentu saja untuk menyempurnakan atau memperbaiki gagasan/ide/konsep terdahulu. Selain itu juga, dapat menambah wawasan pembaca.
Nah, itu tadi penjelasan tentang unsur buku nonfiksi beserta ciri-cirinya. Bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang membutuhkan informasi ini. Semoga artikel ini membantu!
Tuliskan Komentar