Perbedaan Jenjang Pendidikan Sarjana dan Diploma (D1, D2, D3, D4)

Kamu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan berencana melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, tapi masih bingung akan mengambil jenjang pendidikan yang mana? Kamu telah berada di tempat yang tepat!
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan wawasan terkait perbedaan jenjang pendidikan sarjana dan diploma. Pemahaman akan dua jenis jenjang pendidikan ini dapat membantu kamu untuk memilihnya jenjang pendidikan perguruan tinggi ini.
Perbedaan Jenjang Pendidikan Sarjana dan Diploma (D1, D2, D3, D4)
Baiklah tanpa berlama-lama lagi yuk simak apa saja perbedaan antara jenjang pendidikan sarjana dan diploma (D1, D2, D3, D4) pada uraian di bawah ini. Simak baik-baik, ya jika perlu silakan dicatat juga!
Apa itu Sarjana?
Jenjang pendidikan tinggi jenis ini lebih banyak mempelajari teori daripada praktik. Yaitu dengan persentase teorinya 60% dan ilmu praktiknya 40%. Yang mana persentase ini juga tergantung dengan masing-masing jenjang.
Nah, jenjang sarjana dibagi jadi tiga yaitu S1, S2 dan S3 atau biasanya disebut dengan Strata 1, Strata 2 dan Strata 3. Gelar untuk kamu yang bisa lulus S1 akan mendapatkan gelar Sarjana, lalu untuk yang S2 akan mendapatkan gelar Master, dan yang lulus S3 akan mendapatkan gelar Doktor.
Nah, semakin tinggi tingkat stratanya semakin mandiri juga dalam kegiatan belajarnya, dan bisa dikatakan akan lebih banyak kegiatan penelitiannya. Mahasiswa S1 akan lebih banyak dibimbing dan diajar oleh dosen, dan S2 apalagi S3 akan jarang sekali dibimbing oleh dosen.
Mereka dituntut untuk mandiri dalam proses belajarnya, tapi tetap di bawah bimbingan dosen tentunya. Nah, karena dituntut mandiri maka mahasiswa harus bisa proaktif dalam menggali potensi diri masing-masing, lalu dosen akan berfungsi sebagai fasilitator dan pembimbing saja.
Jumlah SKS dan durasi belajar jenjang Sarjana
Untuk mahasiswa S1 normalnya membutuhkan waktu 4 tahun dengan 144 SKS. Lalu untuk S2 jumlahnya 40-44 SKS dengan durasi menempuh pendidikan umumnya selama dua tahu. Lalu, untuk S3 sekitar 59 SKS dan umumnya menempuh pendidikan selama dua tahun juga tergantung selesainya disertasi dari mahasiswa yang bersangkutan.
Lama waktu menyelesaikan pendidikan di atas hanya normalnya saja ya, sebab ada juga yang mahasiswa yang bisa menempuh pendidikannya lebih cepat, ada pula yang lebih lambat bahkan sangat lambat. Cepat atau lambat sangat bergantung dengan mahasiswa yang bersangkutan.
Apa itu Diploma?
Sekarang mari kita mengulik lebih lanjut terkait jenjang pendidikan diploma. Vokasi ialah nama lain dari jenjang pendidikan ini. Yang mana vokasi atau diploma ini merupakan pendidikan tinggi yang memiliki fokus guna menunjang kebutuhan keahlian khusus dan lulusannya memang dipersiapkan untuk siap bekerja langsung.
Nah, gelar diploma ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu D1, D2, D3, dan D4. Simak lebih lanjut terkait empat jenis jenjang diploma pada uraian di bawah ini, ya!
Diploma 1 (D1)
Jenjang pendidikan Diploma 1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang memiliki durasi belajar paling singkat yaitu hanya satu tahun atau dua semester. Dalam dua semester tersebut mahasiswa menempuh sekitar 32 SKS.
Tugas akhir agar bisa lulus dari jenjang pendidikan Diploma 1 yaitu berupa kerja praktek dan laporan karya ilmiah. Lulusan dari Diploma 1 ini mendapatkan gelar A.P. atau Ahli Pratama dengan kualifikasi tenaga terampil di dunia kerja dan diharapkan bisa langsung terjun ke dunia kerja. Nah, diploma 1 ini sangat cocok untuk kamu yang ingin kuliah cepat dan bisa langsung siap kerja.
Diploma 2 (D2)
Durasi pendidikan D2 lebih lama daripada D1, yaitu selama 2 tahun. Dalam dua tahun atau empat semester tersebut mahasiswanya mengampu mata kuliah sebanyak 64 SKS.
Untuk tugas akhir sama dengan D1 yaitu berupa kerja praktik dan laporan karya ilmiah. Setelah lulus dari jenjang pendidikan D2, mahasiswanya akan memperoleh gelar A.Ma atau Ahli Muda dengan kualifikasi tenaga terampil di dunia kerja yang diharapkan bisa langsung terjun ke dunia kerja.
Diploma 3 (D3)
Lulusan dari jenjang pendidikan Diploma 3 banyak mendapatkan penilaian yang positif dari beberapa perusahaan. Mereka dianggap memiliki pemahaman teoritis yang baik dan juga kemampuan praktik yang mumpuni. Maka, tidak heran jika jenjang pendidikan ini banyak diminati oleh para calon mahasiswa.
Nah, jenjang pendidikan tinggi Diploma 3 ini menempuh pendidikan selama tiga tahun. Dalam enam semester tersebut mahasiswanya akan menempuh mata kuliah sebanyak 112 SKS.
Untuk tugas akhirnya berupa praktik kerja dan juga laporan karya ilmiah. Jika kamu telah selesai menempuh pendidikan Diploma 3 maka kamu akan mendapatkan gelar A.Md atau Ahli Madya.
Diploma 4 (D4)
Program pendidikan tinggi Diploma 4 lebih banyak mempelajari ilmu praktik daripada teori. Durasi pendidikannya sama dengan Sarjana (S1) yaitu selama empat tahun. Dalam empat tahun atau delapan semester tersebut mahasiswanya akan menempuh jumlah SKS sebanyak 144.
Walaupun program pendidikan Diploma 4 lama kuliahnya sama dengan program S1, tapi materi yang dipelajari berbeda. Diploma 4 lebih berfokus untuk mempelajari ilmu-ilmu praktik atau ilmu-ilmu terapan.
Tugas akhirnya pun berbeda, untuk sarjana berupa skripsi sementara itu tugas akhir dari mahasiswa Diploma 4 yaitu menyelesaikan kerja praktik dan juga laporan karya ilmiah, sama ya dengan Diploma 1, Diploma 2, dan Diploma 3. Sebab jenjang pendidikan Diploma memang disiapkan untuk siap bekerja dengan keahlian yang mereka dapat selama menempuh masa kuliah.
Nah, lebih lanjut lagi terkait lulusan D4 ini akan memiliki gelar S.Tr. atau Sarjana Terapan. Berarti untuk Diploma 4 gelarnya juga sarjana, ya. Ini artinya kedua jenjang pendidikan ini (D4 dan S1) ini memang setara.
Jadi, apabila kamu menempuh pendidikan Diploma 4 tidak perlu melanjutkan S1 untuk bisa mendapatkan gelar sarjana. Lain halnya jika kamu menempuh pendidikan D1, D2, atau D3, maka diperlukan waktu beberapa tahun untuk mendapatkan gelar setara S1.
Nah, itulah beberapa perbedaan antara jenjang pendidikan sarjana dengan diploma. Kamu tertarik mengambil yang mana, nih?
Saran dalam Memilih dan Menempuh Jenjang Pendidikan Tinggi
Pastikan pilihan jenjang perguruan tinggi yang kamu pilih telah kamu pikiran dengan matang. Sehingga ketika kamu nanti menjalaninya tidak setengah hati.
Sebab, tidak jarang juga ada mahasiswa yang memilih tidak lanjut kuliah atau memutuskan untuk keluar dari satu jurusan lalu masuk ke jurusan yang lain. Tidak ada salahnya memang sebenarnya, tapi bukankah lebih baik jika disiapkan dengan matang sedari awal.
Bukankah biaya kuliah itu tidak murah? Jadi … pertimbangkan sebaik mungkin, ya. Lalu, ketika nanti kamu telah diterima jalani proses kuliah tersebut dengan fokus jangan terdistraksi dengan kegiatan lainnya.
Misalnya, jangan terdistraksi untuk ikut organisasi di semester-semester awal seperti semester satu atau dua. Apalagi jika kamu sebelumnya kurang aktif ikut organisasi.
Takutnya kamu justru kaget dengan kegiatan organisasi dan urusan kuliah jadi kamu kesampingkan, padahal di semester awal-awal merupakan masa-masa peralihan dan adaptasi. Jadi, di semester awal fokuslah untuk kuliah dan adaptasi, ya!
Tuliskan Komentar