Apa Pengertian Empiris? Pemahaman dan Penggunaannya dalam Penelitian

Pernahkah kamu mendengar istilah “empiris” dalam kehidupan sehari-hari? Pengertian empiris yaitu sesuatu yang didasarkan pada pengalaman langsung atau pengamatan. Penggunaan istilah ini umum dalam lingkungan pendidikan dan akademis.
Istilah empiris berperan dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari ilmu sosial, kedokteran, ekonomi, psikologi, sains dan teknik. Pemahaman mengenai apa itu empiris tentunya akan membantu kamu dalam studi.
Apa Pengertian Empiris? Pemahaman dan Penggunaannya dalam Penelitian
Melalui artikel ini, kamu dapat meningkatkan pemahaman kamu mengenai empiris. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu empiris, pemahaman konsep empiris, dan penggunaannya dalam penelitian.
Pengertian Empiris dan Penggunaannya dalam Penelitian
Untuk memperdalam pemahaman kamu mengenai empiris, mari simak pengertiam empiris terlebih dahulu, ya!
Pengertian
Secara etimologis, kata “empiris” berasal dari bahasa Yunani “empeiria” yang berarti pengalaman. Berdasarkan konteks ilmu pengetahuan dan penelitian, empiris merujuk pada metode pengumpulan data.
Dasar dari metode pengumpulan data tersebut adalah observasi atau pengalaman nyata, bukan hanya teori atau spekulasi. Mengumpulkan data empiris umumnya melalui eksperimen, wawancara, pengamatan langsung, maupun survei.
Metode penelitian empiris umumnya menggunakan bukti yang dapat dibuktikan menggunakan pengamatan dan pengalaman nyata. Sehingga, peneliti akan berusaha untuk mengumpulkan data-data primer.
Pengumpulan data tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis data dan membuat kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.
Peneliti dapat menggunakan kesimpulan untuk memverifikasi teori tertentu. Maka, melalui empiris dapat lahir teori atau analisis baru.
Penggunaan pada penelitian
Penggunaan metode empiris sangat luas dan sebagian bidang ilmu menerapkannya untuk penelitian. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan metode empiris:
1. Ilmu sosial
Penelitian empiris dalam ilmu sosial bermanfaat untuk memahami perilaku manusia, hubungan sosial, maupun faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan suatu kelompok dan individu. Umumnya, kajian tersebut untuk ilmu sosiologi, antropologi, dan psikologi.
Contohnya pada penelitian empiris bidang sosiologi, peneliti melakukan pengamatan terhadap pengaruh perbedaan suku terhadap komunikasi sebuah komunitas.
2. Ilmu kedokteran
Dalam dunia kedokteran, penelitian empiris penting untuk mengevaluasi suatu terapi atau pengobatan tertentu. Contohnya pada uji klinis obat baru atau metode pengobatan baru yang hasil pengobatannya diamati secara langsung pada pasien.
3. Ilmu Sains
Pada bidang sains seperti fisika, kimia, dan biologi, data empiris merupakan komponen penting. Eksperimen laboratorium serta lapang merupakan metode untuk memperoleh data empiris.
Penelitian empiris bidang sains biasanya melibatkan pengamatan terhadap fenomena alam, pengujian hipotesis melalui eksperimen, serta pengumpulan sampel untuk analisis lebih lanjut. Misalnya, pengamatan perilaku hewan terhadap perlakuan tertentu.
4. Pendidikan
Umumnya, penelitian empiris pada bidang pendidikan bermanfaat untuk mengevaluasi efektivitas metode pengajaran atau pengaruh faktor tertentu terhadap prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dapat berupa survei, tes, atau observasi kelas.
Metode Pengumpulan Data Empiris
Ada beberapa cara pengumpulan data empiris yang umum dalam riset, antara lain adalah:
1. Observasi langsung
Observasi langsung berarti melibatkan pengamatan langsung terhadap sebuah objek atau fenomena. Pengumpulan data oleh peneliti dilakukan dengan mencatat apapun yang terlihat secara alami atau langsung.
Contohnya pada penelitian sains biologi, saat peneliti mengamati tingkah laku hewan di alam bebas. Dalam penelitian sosial, misalnya peneliti melakukan observasi terhadap interaksi sosial di ruang publik.
2. Eksperimen
Eksperimen adalah metode empiris yang melibatkan manipulasi variabel tertentu untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel lain. Peneliti bidang eksakta umumnya mengumpulkan data dengan eksperimen.
Misalnya, dalam penelitian medis, peneliti membandingkan efek suatu obat dengan plasebo untuk melihat perbedaan hasil pengobatan. Selain itu, penelitian bidang fisika yang mengidentifikasi pengaruh suhu terhadap resistansi listrik.
3. Survei atau kuesioner
Pengumpulan data melalui survei atau kuesioner biasanya melibatkan responden. Responden akan mendapat pertanyaan terstruktur, sehingga peneliti dapat memperoleh data.
Data dari survei atau kuesioner ini berguna untuk menganalisis pendapat, perilaku, dan sikap suatu individu terhadap topik tertentu. Misalnya pada penelitian bidang sosial, yaitu melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap brand lokal.
4. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data empiris oleh peneliti dengan melakukan tanya jawab antara peneliti dan responden. Data hasil wawancara biasanya lebih mendalam dan memberikan pemahaman yang lebih luas.
Namun, metode wawancara ini terkesan kurang praktis karena memakan lebih banyak waktu dibandingkan survei atau kuesioner. Sehingga minim penelitian yang melakukan metode wawancara.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Empiris
Penggunaan metode empiris memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu, kamu harus memahaminya sebagai pertimbangan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan metode empiris.
Kelebihan
Berikut ini adalah beberapa kelebihan metode empiris.
1. Bukti nyata
Data empiris merupakan bukti nyata yang datanya dapat kamu uji dan verifikasi. Sehingga, penelitian berdasarkan pada data empiris memiliki kredibilitas dan validitas tinggi. Jika kamu memiliki data empiris, maka orang lain akan sulit membantah temuan kamu.
2. Pengujian hipotesis
Penelitian empiris memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menguji hipotesis secara langsung. Sehingga, kamu dapat melihat apakah hasil penelitian mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan.
3. Aplikasi praktis
Hasil penelitian empiris biasanya memiliki aplikasi praktis. Biasanya, penerapannya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam bidang profesional tertentu.
Kekurangan
Berikut ini adalah beberapa kekurangan metode empiris.
1. Memakan waktu dan biaya
Mengumpulkan data secara empiris memang memerlukan waktu lama serta biaya yang cukup besar. Apalagi jika melibatkan eksperimen serta survei atau wawancara dengan banyak responden.
2. Keterbatasan generalisasi
Hasil penelitian empiris bisa jadi tidak mudah untuk diaplikasikan pada populasi luas. Misalnya, hasil eksperimen laboratorium bisa jadi tidak dapat dimanfaatkan pada lingkungan alami.
3. Bias peneliti
Dalam beberapa kasus, bias peneliti atau cara pengumpulan data dapat mempengaruhi hasil penelitian empiris. Maka, penting untuk kamu perhatikan bahwa metode yang kamu gunakan dapat memberikan hasil yang objektif dan akurat.
Contoh Penelitian Empiris
Supaya kamu lebih memiliki gambaran mengenai penelitian empiris, simak beberapa contoh kasus nyata pada penelitian empiris.
1. Penelitian efektivitas vaksin
Salah satu contoh penelitian empiris yaitu efektivitas vaksin. Misalnya, mengenai efektivitas vaksin COVID-19 melalui uji klinis pada ribuan peserta. Peneliti mengumpulkan data responden yang mengalami infeksi setelah injeksi vaksin.
Hasil tersebut akan dibandingkan dengan responden yang tidak menerima vaksin (plasebo). Apabila tingkat infeksi pada responen yang mendapat vaksin lebih rendah dari plasebo, berarti vaksin tersebut efektif.
2. Studi perilaku konsumen
Pada ilmu ekonomi, penelitian empiris melibatkan survei konsumen untuk memahami minat terhadap suatu produk. Data hasil survei dapat digunakan untuk menganalisis pola pembelian atau faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen.
3. Identifikasi efektivitas masker wajah terhadap kulit
Contoh lainnya lagi adalah mengetahui efek pemakaian masker wajah secara rutin dalam memperbaiki kondisi kesehatan kulit. Apabila melakukan eksperimen ini, berarti ada perlakuan pemberian masker wajah pada beberapa kelompok.
Setelah jangka waktu tertentu, peneliti mengamati perubahan kondisi kulit partisipan. Apabila partisipan yang mendapat perlakuan masker wajah mengalami perubahan baik pada kulit, berarti masker tersebut efektif memperbaiki kesehatan kulit.
Empiris merupakan suatu pendekatan pada penelitian yang mengutamakan pengumpulan data berdasarkan pengalaman nyata atau pengamatan langsung. Apabila kamu akan melakukan penelitian, kamu wajib memahami pengertian empiris.
Dengan memiliki pemahaman pengertian empiris dan cara menerapkannya dalam penelitian, kamu akan menghasilkan temuan yang valid dan kredibel. Semoga informasi ini bermanfaat!
Tuliskan Komentar