Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Faktor Interaksi Sosial, Pengertian, Ciri, Syarat, dan Jenis-jenisnya

Faktor Interaksi Sosial, Pengertian, Ciri, Syarat, dan Jenis-jenisnya

Faktor Interaksi Sosial, Pengertian, Ciri, Syarat, dan Jenis-jenisnya

Manusia tidak hanya sebagai makhluk individu yang mempunyai akal, kepribadian, serta keunikan, tetapi juga sebagai makhluk sosial yang selalu memerlukan pertolongan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara agar individu dapat menjalin hubungan baik yaitu dengan berinteraksi. Namun, proses interaksi sosial tidak berlansung secara spontan/implusif, melainkan terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya.

Interaksi sosial bisa kita artikan sebagai hubungan dinamis yang terjadi di antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Dengan adanya pengaruh perkembangan teknologi komunikasi seperti saat ini, interaksi sosial dapat kita lakukan dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu, kita tidak perlu lagi berinteraksi dengan cara bertemu secara langusng, cukup dengan memanfaatkan salah satu media komunikasi.

Faktor Interaksi Sosial, Pengertian, Ciri, Syarat, dan Jenis-jenisnya

Melalui artikel ini, kita akan bersama-sama mempelajari sekaligus mendalami apa saja faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial. Tidak hanya itu, kita juga akan mencari tahu pengertian interaksi sosial menurut para ahli, ciri, syarat, dan jenis-jenisnya. Harapannya setelah membaca artikel ini, kita dapat mengenali, memahami, dan meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain secara efektif.

5 Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial

Interaksi sosial dalam masyarakat tidak terjadi secara tiba-tiba, melaikan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Empati

Faktor yang memengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah empati. Kita dapat mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk mengerti keadaan, realita, maupun perspektif yang orang lain miliki, tanpa orang tersebut menjelaskannya secara langsung. Salah satu ciri penting empati yaitu kita berusaha menempatkan diri di posisi orang tersebut, sehingga kita juga bisa merasakan emosi yang ada di dalamnya.

Tidak sekedar untuk merasakan keadaan orang lain, empati juga dapat kita wujudkan dalam bentuk dukungan dan tindakan nyata. Sebagai contoh, ketika melihat seseorang jatuh dari motor, kita langsung memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

2. Simpati

Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang merasa kasihan, iba, atu prihatin terhadap kondisi orang lain tanpa sepenuhnya memahami perasaan orang tersebut. Selain itu, simpati dapat kita artikan pula sebagai perasaan tertarik kepada pihak lain yang berhubungan dengan perilaku atau penampilannya. Sebagai contoh, mengucapkan belasungkawa ketika mendengar kabar duka dari seorang teman.

3. Imitasi

Imitasi adalah proses meniru sikap, tindakan, perilaku, gaya berpakaian, maupun penampilan fisik orang lain, baik di lingkungan sekitar maupun idolanya. Misalnya, seorang penggemar K-Pop yang mengikuti gaya berpakaian yang sama dengan idolanya.

4. Identifikasi

Indentifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama/identik dengan pihak lain, terutama idolanya sehingga melenyapkan jati diri atau kepribadiannya. Proses identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi, karea tidak hanya meniru penampilan luar dan perilakunya saja. Namun, juga meniru kepribadian, karakter, dan sifat-sifatnya sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari.

5. Sugesti

Sugesti merupakan proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat pihak lain tanpa pertimbangan secara matang. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya pandangan atau pendapat dari orang yang memiliki wibawa, kekuasaan, dan tokoh masyarakat.

Pengertian Interaksi Sosial

Di bawah ini adalah beberapa pengertian interaksi sosial yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

Interkasi sosial menurut George Herbert Mead

Pengertian interaksi sosial menurut Mead adalah proses simbolik yang mencakup penggunaan simbol-simbol, seperti bahasa serta gestur untuk mengomunikasikan dan membangun hubungan sosial.

Interkasi sosial menurut Erving Goffman

Erving Goofman mendefinisikan interaksi sosial sebagai proses pertunjukan/teatrikal yang melibatkan akting dan penampilan diri untuk menciptakan kesan serta dan mengatur identitas sosial.

Interkasi sosial menurut Max Weber

Sementara itu, pengertian interaksi sosial menurut Max Weber yaitu tindakan sosial yang memiliki makna subyektif dan mengarah atau berorientasi kepada orang lain.

Interkasi sosial menurut Setiadi dan Kolip

Menurut Setiadi dan Kolip, interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis baik yang terjadi di antara individu, individu dan kelompok, maupun kelompok dan kelompok secara timbal balik yang direalisasikan dalam bentuk tindakan.

Ciri atau Karakteristik Interaksi Sosial

Faktor Interaksi Sosial, Pengertian, Ciri, Syarat, dan Jenis-jenisnya

Berikut adalah ciri-ciri interaksi sosial yang dipaparkan oleh Charles P. Loomis, yaitu:

  • Adanya kominikasi yang menggunakan simbol-simbol atau lambang.
  • Jumlah pelaku dalam interaksi yakni dua orang atau lebih.
  • Terdapat tujuan-tujuan tertentu yang ingin para pelaku capai.
  • Terdapat dimensi waktu yang mencakup masa lampau, saat ini, dan masa yang akan datang.

2 Syarat Interaksi Sosial

Ada 2 syarat terjadinya interaksi sosial, yaitu kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).

1. Kontak sosial (social contact)

Secara harfiah, kontak sosial memiliki makna terjadi hubungan secara fisik. Namun, sebagai suatu bentuk gejala sosial, kontak sosial dapat terjadi secara langsung (primer) dan tidak langsung (sekunder). Terjadinya kontak sosial tidak hanya bergantung dari tidakan seseorang, tetapi juga berdasarkan respons seseorang terhadap tindakan tersebut.

Contoh kontak sosial primer yaitu bertatap muka, saling menyapa, berjabat tangan, dan mengobrol secara langsung. Sementara itu, contoh kontak sosial sekunder adalah melakukan video call dengan keluarga yang tinggal di luar kota atau mengirim pesan melalui sosial media untuk menanyakan harga produk.

2. Komunikasi (communication)

Syarat interaksi sosial berikutnya yaitu komunikasi. Kita dapat mendefinisikan komunikasi sebagai tafsiran atau interpretasi terhadap perilaku, informasi, berita, ataupun pesan kepada pihak lain. Kemudian, pihak tersebut memberikan tanggapan/reaksi terhadap pesan yang telah disampaikan.

Jenis-jenis Interaksi Sosial yang Ada di Sekitar Kita

Salah satu faktor pendorong terjadinya interaksi sosial yaitu manusia membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Agar pemahaman kita semakin meningkat, berikut adalah penjelasan perihal jenis-jenis interaksi sosial yang ada di kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Interaksi sosial yang terjadi di antara individu dengan individu

Interaksi sosial yang terjadi antarindividu merupakan proses penyampaian informasi atau pesan dari individu kepada individu lain. Dengan demikian, subjek maupun obejek dari jenis interaksi sosial ini adalah sesama individu. Contohnya, Ibu menasihati anaknya yang malas belajar.

2. Interaksi sosial yang terjadi di antara individu dengan kelompok

Interaksi sosial yang terjadi di antara individu dengan kelompok berarti individu mempunyai peran sebagai pemberi pesan atau informasi (komunikator) sedangkan kelompok berperan sebagai penerima informasi (komunikan). Sebagai contoh, guru menjelaskan peran Pancasila kepada siswa kelas VII B.

3. Interaksi sosial yang terjadi di antara kelompok dengan kelompok

Jenis interaksi sosial yang ketiga terjadi di antara kelompok dengan kelompok. Hal ini berarti bahwa adanya pertemuan maupun perundingan antara dua kelompok atau lebih, untuk menyampaikan berbagai bentuk informasi demi kepentingan bersama. Contohnya, kelompok siswa dari ekstrakurikuler teater dan musik berkolaborasi untuk memperingati Bulan Bahasa dengan menyelenggarakan suatu pertunjukan seni di sekolah.

Demikianlah, pemaparan tentang faktor-faktor, pengertian, ciri, syarat, dan jenis-jenis interaksi sosial yang ada dalam masyarakat. Dengan memahami seluk-beluk interaksi sosial, semoga kita dapat menciptakan hubungan yang lebih positif dan harmonis dengan pihak lain. Tidak hanya itu, kita juga mampu mengembangkan keterampilan dalam berinteraksi secara jelas dan efektif.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko