Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Buku Bercanda dengan...
Beranda » Depan » Buku Bercanda dengan Tuhan

Buku Bercanda dengan Tuhan

95 Dilihat

Rp84,000

Pada konteks inilah pentingnya buku kumpulan puisi ini hadir untuk turut andil menjadi bagian dari dentum pengingat. Pengingat sebagai laboratorium khazanah berpikir, catatan sejarah, dan sarana berdakwah seperti yang pernah dilakukan oleh para pendahulu, khususnya dalam penyebaran agama Islam oleh para Wali Songo dengan pendekatan humanis yakni jalur kesenian dan kebudayaan termasuk kesusastraan yang hingga saat ini masih terus dilestarikan (XBALL ARIYAZA, SENIMAN MUDA BANYUWANGI).

- +
Alasan berbelanja di Detak Pustaka Toko
  • Produk 100% Original
  • Garansi Uang Kembali
  • Banyak Metode Pembayaran
  • Deskripsi
  • Ulasan (0)
  • Deskripsi
    Berat 300 gram
    Dimensi 20 × 14 × 2 cm

    Pada konteks inilah pentingnya buku kumpulan puisi ini hadir untuk turut andil menjadi bagian dari dentum pengingat. Pengingat sebagai laboratorium khazanah berpikir, catatan sejarah, dan sarana berdakwah seperti yang pernah dilakukan oleh para pendahulu, khususnya dalam penyebaran agama Islam oleh para Wali Songo dengan pendekatan humanis yakni jalur kesenian dan kebudayaan termasuk kesusastraan yang hingga saat ini masih terus dilestarikan (XBALL ARIYAZA, SENIMAN MUDA BANYUWANGI).

    Membaca dan merenungi karya sahabat saya, Zainul Karim, yang berjudul “Bercanda dengan Tuhan”, saya merasa berkomunikasi dengan naskah-naskah kehidupan yang sangat kompleks yang disutradarai oleh sang Maha Sutradara. Bagaimana tidak, dalam setiap larik-larik sajaknya kita diajarkan untuk membaca, memahami, menerima, menertawai, bahkan menangisi segala panggung kehidupan yang kadang absurb ini.

    Seperti larik “Hari ini kalah lagi/Aku babak belur dengan egoku sendiri/”. Di sini kita serasa berkomunikasi melalui puisi kepada empunya puisi, bukankah Tuhan adalah sebaik-baiknya curahan hati, bukankah Tuhan juga senang berpuisi? Maka dari itu saya menyimpulkan bahwa tak ada komunikasi yang paling canggih dan mesra melainkan dengan doa.

    Semua penyair pasti pernah mempuyai pengalaman spiritualnya sendiri dengan cara mereka sendiri, dengan ocehan hatinya sendiri. Maka saya serasa terngiang-ngiang perkataan penyair asal Madura D. Zamawi Imron. Enaknya jadi penyair adalah selalu merasa tersesat meskipun di jalan yang benar bukan malah merasa benar di jalan yang sesat.

    Jadi lunaslah buku “Bercanda dengan Tuhan” sebagai sarana jiwa kita untuk kembali menanyakan hal ihwal kita menjadi manusia yang masih cengeng kepada Tuhannya. Salam. (OFIE REDA, KETUA SANGGAR SENI CERMIN PERIODE XI)

    Puisi ini seperti lautan dengan bahasa yang mencerahkan dengan makna yang mendalam. Tidak hanya tentang air dan gelombang bahkan karang: tenang, perjuangan, dan memasrahkan. (HENDRY BIANGLALA, PENULIS BUKU “MUTIARA BULAN”)

    Ulasan (0)

    Ulasan

    Belum ada ulasan.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Buku Bercanda dengan Tuhan
    Buku Bercanda dengan Tuhan
    Rp84,000

    Keranjang belanja

    Tidak ada produk di keranjang.

    Kembali ke toko