7 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Penulis Pemula dan Cara Mengatasinya
Menulis adalah salah satu keterampilan yang penting dan berguna dalam berbagai bidang, seperti akademik, profesional, atau hobi. Namun, menulis juga bukanlah hal yang mudah, terutama bagi penulis pemula yang belum memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup. Penulis pemula sering kali menghadapi berbagai kesalahan yang bisa mengganggu kualitas dan efektivitas tulisan.
Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Penulis Pemula dan Cara Mengatasinya
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan Penulis pemula bisa berkaitan dengan aspek-aspek seperti tata bahasa, gaya, struktur, isi, atau tujuan. Oleh karena itu, penulis pemula perlu mengetahui kesalahan-kesalahan umum yang sering mereka lakukan dan cara mengatasinya. Berikut ini tujuh kesalahan umum dan cara mengatasinya:
1. Menulis Tanpa Rencana
Rencana adalah kerangka tulisan yang menjelaskan ide, tema, plot, karakter, latar, konflik, dan resolusi. Rencana bisa membantu penulis untuk menulis dengan lebih terarah dan sistematis. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan membuat rencana sebelum menulis, seperti outline, mind map, atau catatan singkat.
2. Meniru Gaya Penulis Lain
Gaya menulis adalah cara penulis menyampaikan ide, emosi, atau pesan mereka melalui kata-kata. Berbagai faktor, seperti genre, target pembaca, pengalaman, atau kepribadian penulis, bisa mempengaruhi gaya menulis. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan menulis dengan gaya sendiri.
Penulis pemula harus mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka melalui tulisan. Mereka bisa belajar dari penulis lain, namun tidak menjiplak atau meniru secara mentah-mentah.
3. Menulis dengan Kalimat yang Terlalu Panjang atau Rumit
Kalimat yang terlalu panjang atau rumit bisa membuat tulisan menjadi sulit dibaca, dipahami, atau diingat. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan menulis dengan kalimat yang sederhana, jelas, dan padat. Penulis pemula harus menghindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu, berbelit-belit, atau ambigu.
Mereka juga harus memperhatikan ejaan, tanda baca, dan tata bahasa yang benar. Mereka bisa menggunakan variasi panjang dan struktur kalimat untuk membuat tulisan menjadi lebih hidup dan menarik.
4. Menulis dengan Sudut Pandang yang Tidak Konsisten
Sudut pandang adalah cara penulis menceritakan kisah mereka melalui mata, pikiran, atau perasaan salah satu atau beberapa karakter. Sudut pandang bisa berupa orang pertama, kedua, atau ketiga, dan bisa bersifat terbatas atau serba tahu. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan menulis dengan sudut pandang yang konsisten.
Penulis pemula harus memilih sudut pandang yang sesuai dengan genre, tema, atau tujuan tulisan mereka. Mereka juga harus memastikan bahwa sudut pandang yang mereka gunakan tidak berubah-ubah atau bertentangan dengan informasi yang ada di tulisan.
5. Menulis dengan Karakter yang Datar atau Stereotip
Salah satu elemen penting dalam tulisan adalah karakter, yaitu orang-orang yang terlibat dalam kisah yang ditulis. Karakter bisa berperan sebagai protagonis, antagonis, atau pendukung. Mereka bisa membuat pembaca tertarik, terlibat, atau berempati dengan kisah.
Untuk menghindari kesalahan menulis dengan karakter yang datar atau stereotip, penulis pemula harus membuat karakter yang dinamis atau orisinal. Karakter yang menarik adalah karakter yang memiliki latar belakang, kepribadian, tujuan, konflik, dan perkembangan yang jelas dan menarik.
Selain itu, karakter yang menarik juga memiliki ciri-ciri yang unik, beragam, atau realistis. Penulis bisa menggunakan teknik seperti deskripsi, dialog, atau aksi untuk menggambarkan karakter.
6. Menulis dengan Plot yang Tidak Logis atau Tidak Menarik
Plot adalah rangkaian peristiwa yang membentuk kisah yang ditulis. Dalam plot, biasanya ada pengenalan, klimaks, dan resolusi. Elemen ini penting dalam tulisan, karena mereka bisa membuat pembaca penasaran, tegang, atau puas dengan kisah.
Namun, banyak penulis pemula yang membuat kesalahan menulis dengan plot yang tidak logis atau tidak menarik. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan menulis dengan plot yang logis dan menarik. Plot yang baik adalah plot yang memiliki alur, kausalitas, dan kredibilitas yang jelas dan kuat.
Oleh karena itu, penulis harus membuat plot yang memiliki konflik, tantangan, atau kejutan yang banyak, kuat, atau tidak terduga. Penulis bisa menggunakan teknik seperti foreshadowing, flashback, twist, atau cliffhanger untuk membangun plot.
7. Menulis Tanpa Membaca atau Mengedit
Membaca adalah kegiatan yang bisa memberikan ide, referensi, atau inspirasi untuk menulis. Mengedit adalah kegiatan yang bisa memperbaiki kesalahan, kekurangan, atau kelemahan dalam tulisan. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan menulis dengan membaca dan mengedit.
Penulis pemula harus sering membaca berbagai jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi, untuk menambah wawasan dan keterampilan. Kamu harus mengedit tulisan Kamu atau meminta bantuan orang lain, seperti teman, guru, kolega atau editor profesional, untuk memastikan bahwa tulisan Kamu sudah berkualitas dan siap diterbitkan.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi Kamu yang ingin menjadi penulis. Selamat menulis! 😊
Tuliskan Komentar