Mengenal Apa itu Attitude, Pengertian, Fungsi, Tingkatan, dan Contohnya dalam Masyarakat

Sebagai seseorang yang selalu berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain, kita diajurkan untuk bersikap sopan dan jujur. Oleh karena itu, kita wajib mengenal apa itu attitude agar bisa membangun hubungan interpersonal dengan baik. Selain itu, attitude juga dapat menciptakan kepercayaan, membuka peluang, dan membuat suasana menjadi positif.
Attitude sangat penting dipelajari oleh setiap orang, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan mengenal attitude secara lebih mendalam. Nantinya, ketika kita bisa menjaga dan menerapkan attitude secara baik, kita tidak hanya diterima di lingkungan keluarga atau tempat tinggal, tetapi juga di ranah profesional.
Mengenal Apa itu Attitude, Pengertian, Fungsi, Tingkatan, dan Contohnya dalam Masyarakat
Melalui artikel ini, kita akan mempelajari apa itu attitude, mulai dari pengertian, fungsi, tingkatan, hingga contohnya dalam keseharian. Harapannya setelah membaca isi artikel ini, teman-teman memperoleh tambahan ilmu pengetahuan perihal berbagai sikap dan perilaku yang sebaiknya dilakukan ataupun dihindari saat berinteraksi dengan orang lain. Untuk itu, mari kita simak penjelasannya di bawah ini:
Pengertian Attitude Menurut Beberapa Pakar
Sebelum masuk ke dalam tahap tingkatan dan fungsi attitude, mari kita pahami pengertian atau definisi attitude menurut para pakar atau ahli. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1. J. Thomas
J. Thomas mempunyai pendapat bahwa attitude adalah sebuah kesadaran yang ada di diri individu yang berguna untuk menentukan berbagai tindakan nyata maupun dalam kegiatan sosial.
2. La Pierre
La Pierre menjelaskan attitude sebagai pola perilaku tendensi atau tindakan yang mendorong seseorang untuk bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan masyarakat. Attitude merupakan salah satu bentuk respons dari stimulus (rangsangan) sosial yang telah diterima. Oleh karena itu, setiap orang memiliki cara penyesuaian diri yang berbeda-beda.
3. Katz dan Stotland
Definisi attitude menurut Katz dan Stotland yaitu suatu bentuk reaksi atau respons kognitif (pernyataan yang berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan), respons afektif (pernyataan yang menyangkut aspek emosional, perasaan, dan sikap), dan respons konatif (pernyataan yang berhubungan dengan tindakan nyata sesuai dorongan hati).
4. Syamsudin
Syamsudin mengartikan attitude sebagai wujud dari proses interaksi seorang individu dengan lingkungan sosialnya. Sama halnya dengan pakar-pakar lain, beliau juga berpendapat bahwa attitude merupakan reaksi dari stimulus diperoleh selama berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, sehingga dapat saling memengaruhi dan menyesuaikan diri dengan ranah sosialnya.
5. Rakhmat
Attitude menurut Rakhmat adalah kecenderungan atau tendensi seseorang dalam berpikir, bertindak, merasa, dan menggali sudut pandang. Termasuk tendesi untuk menemukan ide dan memperoleh nilai dalam berbagai situasi. Attitude juga dapat disebut sebagai tindakan tertentu yang dimiliki seseorang dalam menghadapi objek sikap.
Fungsi Attitude dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah beberapa fungsi attitude yang dikemukakan oleh Katz, yaitu:
1. Sebagai pengetahuan
Fungsi attitude yang pertama yaitu sebagai pengetahuan seseorang atau kelompok dalam memahami, merespons, dan mengukur suatu objek, tindakan orang lain, dan situasi. Fungsi ini juga untuk mendorong atau memotivasi diri untuk menyelami pengalaman-pengalaman yang telah dilalui. Hal tersebut bermanfaat dalam membentuk sikap dan tindakan yang sesuai dengan pengetahuan yang telah didapat sebelumnya.
Sebagai contoh, pengetahuan mengenai junk food atau cepat saji sebagai makanan yang tidak baik terhadap kesehatan dapat membentuk sikap negatif. Perilaku yang tercermin akibat adanya pengetahuan tersebut adalah menghindari junk food sebagai asupan makanan sehari-hari.
2. Sebagai bentuk pertahanan ego
Attitude atau sikap dapat berfungsi sebagai mekanisme psikologis individu untuk menjaga diri dari kecemasan, rasa khawatir, konflik, maupun berbagai ancaman. Perilaku atau sikap yang muncul berperan sebagai perisai untuk melindungi citra diri dan mempertahankan ego saat merasa terancam.
3. Sebagai alat untuk mencapai tujuan (instrumental)
Fungsi instrumental dalam attitude yaitu berkaitan dengan keterampilan seseorang dalam menggapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain, attitude dijadikan sebagai alat atau sarana yang dapat memotivasi seseorang untuk mencapai target atau cita-cita yang selama ini diidam-idamkan.
Misalnya, seorang pelajar yang ingin lulus ujian masuk ke perguruan tinggi cenderung memiliki sikap positif terhadap buku soal latihan atau buku pintar karena dapat membantu kelulusan ujian. Sementara itu, pelajar akan bersikap negatif terhadap berbagai gangguan yang bisa menjadi penghalang dalam mencapai tujuan. Misalnya, suara bising, keadaan rumah yang kurang kondusif, tidak adanya motivasi, dan masalah kesehatan serta emosional.
4. Sebagai ekspresi nilai
Fungsi attitude berikutnya yaitu sebagai ekspresi nilai. Attitude yang ada di dalam diri individu merupakan refleksi atau cerminan dari berbagai nilai serta keyakinan yang selama ini melekat. Contohnya, sikap peduli kepada masyarakat kurang mampu dan anak yatim mencerminkan nilai kemanusiaan.
Tingkatan Attitude (Sikap) Menurut Notoatmodjo
Notoatmodjo membagi attitude menjadi empat tingkatan atau tahapan, berikut uraian selengkapnya:
1. Menerima (receiving)
Menerima merupakan tingkatan pertama atau paling dasar dari pembentukan attitude seseorang. Pada tahap ini, seseorang mulai mengetahui adanya stimulus atau informasi yang bisa berupa pesan verbal maupun nonverbal. Namun, attitude dalam tahap ini masih bersifat pasif atau tidak ada tindakan balasan.
2. Merespons (responding)
Tingkatan kedua dalam pembentukan attitude yaitu seseorang memberikan tanggapan dari stimulus atau pesan yang telah diterima. Seseorang dapat menyampaikan tanggapan berupa jawaban secara langsung, tindakan, atau bahasa tubuh yang memperlihatkan bahwa dia menyadari adanya stimulus. Misalnya, ketika guru memberi instruksi kepada siswa untuk mengerjakan tugas, dan kemudian siswa merespons dengan menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.
3. Menghargai (valuing)
Pada tingkatan ini, seorang individu sudah mampu mengajak individu lain untuk berdiskusi mengenai suatu permasalah yang terjadi di sekitar mereka. Selama proses diskusi tersebut, masing-masing individu akan memberikan penilaian atau penghargaan terhadap gagasan, ide, maupun pendapat. Penilaian tersebut dapat bersifat positif atau negatif.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Tingkatan terakhir dalam pembentukan sikap atau attitude adalah mampu dan bersedia menerima setiap resiko dari berbagai tindakan dan keputusan yang telah menjadi pilihannya. Bertanggung jawab juga berkaitan dengan kesadaran diri, belajar dari kesalahan, dan berkomitmen untuk menyelesaikan segala bentuk kewajiban.
Contoh Attitude dalam Kehidupan Bermasyarakat
Seletah membahas tentang pengertian, fungsi, dan tingkatan attitude, kurang lengkap rasanya jika kita tidak menghadirkan beragam contoh agar teman-teman dapat lebih mudah untuk memahaminya. Berikut adalah contoh-contoh attitude yang ada dalam kehidupan masyarakat:
1. Tidak malu meminta maaf
Maaf merupakan kata yang sebenarnya mudah kita ucapkan. Namun pada kenyataannya, kata tersebut sukar untuk keluar dari bibir sesorang. Ketika kita merasa sudah melakukan kesalahan atau perbuatan yang kurang menyenangkan sebaiknya kita langsung meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
2. Menghormati lawan bicara
Saat berbicara dengan orang lain, baik sekedar mengobrol maupun diskusi, kita wajib menghormati dan menghargai lawan bicara. Jangan sampai kita memotong perkataan lawan bicara ketika ia sedang asyik berbicara. Selain itu, sebaiknya kita tidak bermain ponsel dan seolah-oleh kurang memperhatikan percakapan tersebut.
3. Tidak menghakimi selera orang lain
Setiap orang memiliki selera atau kesukaan yang berbeda terhadap suatu hal. Baik dalam pilihan makanan, pakaian, maupun gaya hidup. Sebagai manusia yang memiliki attitude baik, hendaknya kita tidak menjelekkan dan mengecap buruk pilihan orang lain.
Demikianlah, penjelasan mengenai pengertian, fungsi, tingkatan, dan contoh attitude yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami berbagai hal di atas, semoga teman-teman mampu memiliki attitude atau sikap yang baik dalam hubungan sosial, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun pekerjaan.
Tuliskan Komentar