Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Mengenal Nilai Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, dan Fungsinya dalam Masyarakat

Mengenal Nilai Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, dan Fungsinya dalam Masyarakat

Mengenal Nilai Sosial Pengertian, Ciri-ciri, dan Fungsinya dalam Masyarakat

Sebagai seorang individu sekaligus anggota masyarakat, kita lebih sering mendengar istilah aturan ketimbang norma atau nilai sosial. Ketiga istilah tersebut sebenarnya memiliki makna yang hampir sama, yaitu sebagai pedoman dalam bertindak atau bertingkah laku. Namun, saat ini kita akan mengenal lebih dalam sekaligus mempelajari nilai sosial yang secara tidak sadar kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai sosial termasuk ke dalam bagian struktur sosial yang berperan penting dalam mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat. Secara umum, nilai sosial dapat kita definisikan sebagai sesuatu yang dipandang baik/buruk, pantas/tidak pantas oleh anggota masyarakat. Nilai sosial kemudian dikemas menjadi berbagai aturan yang mencakup tindakan atau perbuatan yang dilarang maupun dianjurkan.

Mengenal Nilai Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, dan Fungsinya dalam Masyarakat

Melalui artikel ini, kita akan berkenalan dan menelaah lebih jauh perihal nilai sosial, mulai dari pengertian dari para ahli, ciri-ciri, jenis, dan fungsinya yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Harapannya, setelah membaca keseluruhan artikel ini, pengetahuan dan wawasan kita terhadap ilmu sosial khususnya sosiologi semakin meningkat. Tidak perlu berlama-lama, mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian atau Definisi Nilai Sosial dari Para Ahli

Sebelum kita masuk ke dalam ciri-ciri dan jenis-jenis nilai sosial, alangkah lebih baik apabila lebih dulu mengetahui pengertian nilai sosial dari para ahli.

1. Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto memiliki pendapat bahwa nilai sosial adalah suatu konsep abstrak (tidak berwujud atau tidak berbentuk) yang ada di dalam diri manusia. Masyarakat dapat menganggap konsep tersebut sebagai hal yang salah ataupun benar.

2. Anthony Giddens

Menurut Anthony Giddens, nilai sosial adalah gagasan atau pemikiran yang individu atau kelompok miliki mengenai berbagai hal yang dikehendaki, patut diterapkan, serta yang dicap baik dan buruk. Oleh karena itu, nilai sosial dapat membantu anggota masyarakat dalam melihat dan menentukan berbagai tindakan yang perlu dilakukan atau tidak.

3. Koentjaraningrat

Koentjaraningrat mendefinisikan nilai sosial sebagai suatu konsep yang ada di dalam akal atau pemikiran manusia, beberapa anggota masyarakat memandangnya sebagai hal yang berharga. Nilai sosial juga menjadi sumber rujukan dalam melakukan tindakan.

4. Kluckhohn

Nilai sosial menurut pandangan C. Kluckhohn adalah skala yang masyarakat gunakan untuk mengatasi keinginan saat berada di dalam kondisi/situasi tertentu. Kemudian, nilai sosial menjadi suatu konsep yang individu maupun kelompok miliki yang bisa memberikan pengaruh terhadap perilaku, cara, tujuan, serta tindakan.

5. Horton dan Hunt

Menurut Horton dan Hunt, nilai sosial merupakan gagasan yang dapat menjabarkan atau menerangkan suatu tindakan yang ada dalam masyarakat. Melalui nilai sosial, tindakan atau perilaku tersebut dapat dianggap penting atau tidak.

Ciri-ciri atau Karakteristik Nilai Sosial

Mengenal Nilai Sosial Pengertian, Ciri-ciri, dan Fungsinya dalam Masyarakat

Sebagai bagian dalam sistem dan struktur sosial, nilai sosial juga mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan konsep lain dalam sosiologi, khususnya norma sosial. Ciri-ciri nilai sosial yang harus kita pahami adalah sebagai berikut:

1. Hasil dari interaksi anggota masyarakat

Sebagai makhluk individu sekaligus sosial, manusia tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dengan kata lain, manusia senantiasa membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain. Maka, demi menunaikan hal tersebut, muncul interaksi sosial dalam masyarakat.

Interaksi yang terjadi di antara anggota masyarakat dapat menentukan standar sekaligus batasan untuk mencukupi kebutuhan setiap individu. Seiring perkembangannya, interaksi sosial menghasilkan berbagai nilai yang hingga kini masyarakat adopsi.

2. Memiliki pengaruh yang berbeda

Masyarakat Indonesia tidak hanya memiliki perbedaan secara vertikal (status sosial dan ekonomi), tetapi juga perbedaan secara horizontal (profesi, ras, etnis, dan budaya). Berbagai perbedaan tersebut ikut mendorong kehadiran suatu nilai. Contohnya, bagi kelompok seniman, nilai keindahan atau estetika sangat dipuja, sementara bagi kelompok masyarakat lain, nilai tersebut kurang diperhitungkan.

3. Terlahir dari proses belajar

Nilai sosial merupakan hasil dari proses belajar (sosialisasi) individu dengan teman, keluarga, dan lingkungannya. Interaksi yang terjadi secara intens atau terus menerus, membuat individu belajar suatu nilai dalam masyarakat. Nilai yang sesuai dengan kepribadiannya akan diterima (internalisasi), sedangkan nilai yang tidak selaras akan ditolak.

4. Berdampak positif maupun negatif

Nilai dapat membaca pengaruh atau dampak yang berbeda bagi setiap individu. Seseorang yang mengerti dan mempraktikkan nilai ekonomi akan memenuhi kebutuhan hidupnya secara bijak dengan bekerja keras (tidak bergantung pada orang lain). Namun di lain sisi, pemahaman konsep nilai ekonomi bisa menyebabkan seseorang menjadi egois dan ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

5. Mengandung anggapan masyarakat secara umum

Seperti yang dikatakan oleh Soerjono Soekanto, nilai sosial bersifat abstrak (tidak dapat dilihat) yang mengandung berbagai macam anggapan atau pandangan masyarakat secara umum. Masyarakat setuju bahwa sikap sopan dan santun terhadap orang lain merupakan nilai yang harus selalu diterapkan. Walaupun demikian, bentuk sikap sopan antara masing-masing individu di masyarakat berbeda.

6. Kehadiran nilai yang saling berkaitan

Nilai-nilai yang ada dalam masyarakat saling berkaitan atau berhubungan satu sama lain. Berbagai nilai tersebut membentuk pola sosial (tindakan yang dilakukan secara rutin/teratur) dan sistem sosial (unsur-unsur yang saling memengaruhi). Misalnya, nilai vital, nilai material, dan nilai rohani bisa membentuk suatu sistem sosial yang mengatur interaksi individu dalam masyarakat.

Fungsi Nilai Sosial dalam Masyarakat

Setelah mempelajari pengertian dan ciri-ciri nilai sosial, mari kita beranjak ke pada fungsi nilai sosial dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi nilai sosial yang perlu kita ketahui bersama, yaitu:

1. Sebagai alat solidaritas masyarakat

Solidaritas dapat kita maknai sebagai persaaan terikat satu sama lain, berdasarkan pada rasa kepercayaan, nilai-nilai kebersamaan, dan pengalaman yang sama. Oleh karena itu, dengan adanya nilai sosial setiap anggota masyarakat senantiasa mendahulukan kepentingan umum dan mewujudkan tujuan bersama.

2. Menumbuhkan sikap mandiri dan bertanggung jawab

Fungsi nilai sosial yang selanjutnya yaitu dapat menumbuhkan sikap mandiri, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, dan kerja keras. Ketika individu berhasil menginternalisasi berbagai nilai sosial ke dalam kehidupan pribadinya, mereka akan mampu mengambil tindakan, menghadapi tantangan, dan tidak lagi bergantung pada orang lain.

3. Sebagai alat kontrol sosial

Fungsi nilai sosial yang ketiga yaitu sebagai alat untuk mengawasi, membatasi, dan mendorong perilaku individu dalam masyarakat. Setiap anggota mayarakat mempunyai kebebasan untuk berperilaku buruk atau baik. Namun demi menjaga keteraturan sosial, ada beberapa tindakan atau perilaku yang tidak boleh dilakukan, seperti mencuri, berbohong, mengambil hak orang lain, dan korupsi.

4. Sebagai pedoman bertingkah laku

Nilai sosial dapat masyarakat terapkan sebagai pedoman agar mampu bertindak dan berperilaku dengan baik. Selain itu, nilai sosial juga berguna dalam memotivasi individu agar memiliki sikap yang sesuai dengan peran atau status sosial yang dimiliki.

5. Sebagai alat pelindung sosial

Nilai-nilai sosial yang selama ini kita lakukan atau percaya merupakan warisan dari berbagai generasi sebelumnya. Tidak hanya sebagai pedoman dalam bertingkah laku, nilai sosial juga berguna sebagai alat pelindung yang sejak ada dari zaman dulu.

Di sini, pelindung sosial yang dimaksud adalah menunjukkan nilai sosial yang dapat mengantisipasi terjadinya suatu tindakan penyimpang, seperti melanggar hukum, tidak patuh terhadapat aturan sekolah, dan lain sebagainya. Dengan demikian, kehidupan masyarakat akan lebih damai, rukun, dan teratur.

Nah, itulah penjelasan mengenai nilai sosial yang patut kita pelajari dan pahami, mulai dari pengertian, ciri-ciri, dan fungsinya. Semoga dengan kehadiran artikel ini, teman-teman dapat mendapatkan ilmu dan wawasan yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko