Unsur Buku Fiksi dan Buku Non Fiksi Beserta Perbedaannya
Sebagai penulis yang baik, kamu tidak hanya perlu bisa menulis saja, melainkan juga memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis buku yang meliputi buku fiksi dan buku non fiksi. Termasuk dalam hal ini juga mengenai unsur buku fiksi dan buku non fiksi yang tentunya memiliki perbedaan.
Selain dari segi unsur-unsur pembentuknya, kedua jenis buku tersebut juga memiliki perbedaan dari berbagai segi yang lain. Dengan memahaminya tentu akan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan tulisanmu.
Unsur Buku Fiksi dan Buku Non Fiksi Beserta Perbedaannya
Nah, jika kamu ingin upgrade pengetahuan seputar buku fiksi dan buku non fiksi, maka artikel kali ini akan sangat tepat untuk kamu baca. Yuk, simak selengkapnya pada ulasan berikut!
Pengertian Buku Fiksi
Buku fiksi adalah jenis buku yang ditulis berdasarkan karangan atau imajinasi penulis. Artinya, penulisan buku fiksi bukan berdasarkan fakta, peristiwa nyata atau kejadian yang sebenarnya, melainkan hasil pemikiran dari penulis itu sendiri.
Pengertian Buku Non Fiksi
Kebalikan dari buku fiksi, buku non fiksi adalah jenis buku yang ditulis berdasarkan data dan fakta yang ada sehingga memerlukan riset untuk memastikan informasi yang disampaikan tersebut valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
Unsur Buku Fiksi dan Buku Non Fiksi
Sebuah buku bisa dikatakan buku fiksi atau kah buku non fiksi jika memenuhi unsur masing-masing yang harus ada di dalamnya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini unsur buku fiksi dan buku non fiksi:
Unsur buku fiksi
Berikut ini beberapa unsur buku fiksi yang perlu kamu ketahui:
1. Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama dalam cerita yang mampu menggambarkan inti cerita secara keseluruhan. Misalnya, tema percintaan, perjuangan, persahabatan, keluarga dan lain sebagainya.
2. Alur
Alur adalah unsur buku fiksi yang berupa rangkaian kejadian atau peristiwa sebagai menjadi penggerak cerita. Terdapat beberapa jenis alur cerita, antara lain alur maju, alur mundur, campuran, klimaks, anti klimaks, flashback dan alur kronologis.
Untuk membuat alur cerita menjadi menarik, kamu perlu menyusun konflik yang menggambarkan pertentangan antar karakter sehingga mampu menggugah emosi dan ketegangan bagi para pembaca.
3. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat di dalam cerita. Ada dua jenis tokoh yang umumnya ada dalam cerita, yaitu tokoh utama dan tokoh pendukung atau figuran.
4. Penokohan atau watak
Tokoh dan penokohan adalah dua unsur buku fiksi yang berbeda. Jika tokoh adalah pelaku dalam cerita, maka penokohan adalah cara penulis menggambarkan karakter tokoh.
Penokohan atau watak bisa dilihat secara tidak langsung melalui ucapan, tindakan, pikiran tokoh, kesan tokoh lain terhadap dirinya, maupun deskripsi secara langsung dari penulis. Macam-macam penokohan atau watak antara lain:
- Tokoh protagonis: Tokoh yang memiliki sifat baik dan biasanya dimiliki oleh tokoh utama sehingga menjadi idola pembaca.
- Tokoh antagonis: Tokoh yang memiliki sifat buruk atau bertentangan dengan tokoh protagonis. Tokoh antagonis inilah yang nantinya berkonflik dengan tokoh utama sehingga kehadirannya bisa memicu emosi pembaca.
- Tokoh tritagonis: Tokoh penengah yang kehadirannya bisa menjadi pembantu atau penentang tokoh protagonis maupun antagonis.
5. Latar
Latar merupakan keterangan yang menyatakan tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Dengan adanya latar, sebuah cerita akan terasa lebih hidup dan pembaca pun akan lebih mudah dalam memahami isi cerita.
6. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin penulis sampaikan melalui tulisannya. Pesan moral tersebut bisa disampaikan secara tersurat maupun tersirat untuk mengajak pembaca agar berbuat kebaikan. Misalnya, peduli terhadap sesama makhluk, jujur dalam berkata maupun bertindak dan lain sebagainya.
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan cara penulis dalam menyampaikan cerita. Dalam buku fiksi, penulis biasanya menggunakan majas-majas untuk memikat hati pembaca.
Unsur buku non fiksi
Berikut ini unsur buku non fiksi yang juga penting untuk diketahui oleh penulis maupun pembaca:
1. Sampul atau cover buku
Di dalam sampul atau cover buku biasanya mencantumkan beberapa informasi seperti judul buku, penulis, penerbit dan tahun terbit serta edisi buku.
2. Rincian subbab buku
Biasanya, rincian subbab buku berisi gambaran umum mengenai subbab- subbab buku agar pembaca lebih mudah mengetahui isi atau dasar-dasar informasi pada buku.
3. Judul subbab
Unsur selanjutnya ialah judul subbab. Judul subbab ini biasanya ada pada daftar isi buku sehingga bisa memudahkan pembaca dalam menemukan halaman yang mereka cari.
4. Isi buku
Pada unsur isi buku, kamu bisa menemukan penjelasan secara lebih mendalam mengenai topik atau judul buku yang kamu baca. Isi buku ini perlu disusun menggunakan bahasa yang lugas, mudah dipahami serta berdasarkan data dan fakta sehingga bisa dibuktikan kebenarannya.
5. Cara menyajikan isi buku
Penyajian buku non fiksi tentunya berbeda dengan dengan buku fiksi. Pada buku non fiksi ini terdapat daftar pustaka yang berisi daftar berbagai sumber referensi yang penulis gunakan untuk menyusun tulisannya.
6. Bahasa yang digunakan
Buku non fiksi menggunakan bahasa yang baku atau sesuai panduan KBBI. Lain halnya dalam buku fiksi yang sering kali menggunakan bahasa informal. Selain itu, bahasa dalam buku non fiksi juga tidak bertele-tele sehingga memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan.
Jika pun ada istilah asing atau kata serapan, sebagai penulis kamu bisa mencantumkan istilah asing atau kata serapan tersebut di bagian glosarium. Dengan begitu, pembaca bisa mencari tahu arti kata tersebut secara mandiri.
7. Sistematika penulisan
Terakhir, penulisan buku non fiksi harus dengan cara terstruktur dan sistematis. Tujuannya ialah agar pembaca tidak kebingungan dalam memahami informasi yang kamu tulis.
Perbedaan Buku Fiksi dan Buku Non Fiksi
Setelah mengetahui pengertian beserta unsur buku fiksi dan non fiksi, akan semakin afdal kamu juga mengetahui perbedaan kedua jenis buku ini. Terdapat beberapa aspek yang membedakan antara buku fiksi dan buku non fiksi. Berikut ini untuk ulasan lebih lengkapnya:
1. Penggunaan bahasa
Pada buku fiksi, gaya bahasa yang digunakan bersifat konotatif atau kiasan sehingga bukan berarti makna yang sebenarnya. Sementara itu, buku non fiksi menggunakan bahasa yang bersifat denotatif atau memiliki makna yang sebenarnya.
2. Tujuan penulisan
Kemudian, perbedaan buku fiksi dan non fiksi juga bisa dilihat dari tujuan penulisannya. Buku fiksi bertujuan untuk menghibur, menarik perhatian dan menggugah emosi pembaca. Maka dari itulah buku fiksi sering kali menggunakan kata kiasan yang indah untuk memikat hati pembaca.
Sementara itu, buku non fiksi bertujuan memberikan informasi kepada pembaca, sehingga perlu ditulis dengan bahasa yang jelas dan bermakna sebenarnya agar mudah dimengerti serta tidak menimbulkan kesalahpahaman.
3. Sifat karangan
Buku fiksi bersifat khayalan atau rekayasa penulis. Jadi, buku fiksi tidak ditulis berdasarkan data dan kejadian nyata, melainkan berasal dari pemikiran pribadi penulisnya.
Buku fiksi bisa saja ditulis karena penulis terinspirasi dari kejadian nyata yang terjadi disekitarnya. Akan tetapi, mayoritas isi cerita mulai dari tokoh, latar dan lain-lainnya berdasarkan kreativitas dari penulis sendiri.
Sementara itu, buku non fiksi bersifat nyata atau tanpa rekayasa karena penulisannya berdasarkan data dan fakta yang ada. Dengan begitu, informasi yang tersaji dalam buku non fiksi dapat dipastikan kebenarannya.
4. Sumber
Masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, penulisan buku fiksi bersumber dari hasil imajinasi atau pemikiran penulis sehingga tidak dapat dipastikan kebenarannya.
Sedangkan buku non fiksi, sumber penulisannya berdasarkan data dan fakta sehingga informasi yang disampaikan benar-benar valid dan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
5. Bentuk karangan
Buku fiksi berbentuk rekayasa yang penulis buat dengan tujuan untuk menyampaikan perasaan, memberikan hiburan atau pesan secara tersirat maupun tersurat kepada pembaca. Selain itu juga agar pembaca bisa seolah-olah ikut merasakan kejadian di dalam cerita.
Sementara itu, karangan dalam buku non fiksi berbentuk informasi karena data dan fakta yang tersaji bisa berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan mereka mengenai bidang tertentu.
6. Ragam contoh
Buku fiksi mencakup beragam bentuk atau contoh seperti novel, dongeng, cerpen, komik, dan karya tulis lainnya yang bersifat imajinatif. Sedangkan buku non fiksi bisa berupa biografi, autobiografi, buku pelajaran, buku panduan, ensiklopedia, buku motivasi serta buku-buku lain yang penyusunannya berdasarkan data dan fakta.
Nah, demikianlah ulasan seputar unsur buku fiksi dan buku non fiksi serta perbedaannya yang perlu kamu ketahui, baik sebagai penulis maupun pembaca. Dengan memahami informasi di atas, semoga kamu bisa menulis atau pun menemukan bahan bacaan yang tepat dan sesuai kebutuhanmu, ya.
Tuliskan Komentar