Mengenal Profesi Editor Buku: Definisi, Jenis, Tugas, dan Tantangannya

Dalam proses penerbitan buku, entah itu nonfiksi ataupun fiksi, terdapat suatu tahap penting yang tidak boleh kita lewatkan, yakni editing naskah. Bukan sekadar memperbaiki tanda baca maupun tata bahasa, editing juga bisa memastikan kejelasan isi naskah, memperkuat argumen, dan menyempurnakan struktur penulisan agar lebih efektif. Kegiatan ini dilakukan oleh pihak yang memiliki profesi sebagai editor buku di lembaga penerbitan.
Mungkin peran editor tidaklah terlalu tampak di depan layar, namun pengaruhnya dalam kesuksesan sebuah buku sangatlah besar dan tidak bisa diabaikan. Dengan perannya yang strategis, editor membantu meningkatkan kualitas naskah dan menjadikannya buku yang siap terbit.
Mengenal Profesi Editor Buku: Definisi, Jenis, Tugas, dan Tantangannya
Melalui artikel ini, kita akan mengenal profesi editor buku, mulai dari definisi, jenis, tugas, dan tantangan yang dihadapinya selama bekerja. Harapannya setelah membaca artikel ini, teman-teman dapat memahami peran serta tanggung jawab yang editor emban dalam proses produksi buku. Untuk lebih jelasnya, simak paparan berikut:
Definisi Editor
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), editor memiliki definisi sebagai orang yang mengedit (menyunting) naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan dalam bentuk buku, surat kabar, atau majalah.
Dalam keseharian, banyak orang menyebut editor dengan istilah penyunting, karena kenyataannya profesi ini berkonsentrasi pada proses penyuntingan naskah. Oleh karena itu, sebagai pihak yang turut menjadi bagian dalam keberhasilan suatu buku, editor berperan besar dalam menjaga kualitas dan konsistensi isi buku.
Jenis-Jenis Editor dan Tugasnya
Ranah editing atau penyuntingan mempunyai berbagai cabang atau spesialisasi tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan naskah. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis editor beserta tugasnya yang berada di industri penerbitan.
Editor substansi
Seseorang yang memiliki profesi sebagai editor substansi bertugas membantu penulis mengembangkan ide, alur, cerita/topik, dan karakter. Selain itu, editor ini juga dapat memberikan saran pada penulis untuk memperkuat struktur tulisan dan meningkatkan kesinambungan serta kualitas dari keseluruhan naskah.
Pada umumnya, area kerja editor substansi berada di lingkup buku fiksi dan nonfiksi naratif (biografi dan autobiografi). Dalam melakukan pekerjaannya, editor substansi juga harus bisa memastikan naskah memiliki alur yang logis, informasi yang akurat, dan sesuai dengan target pembaca.
Editor teknis
Editor teknis merupakan spesialis atau ahli yang berasal dari bidang ilmu terkait dengan isi buku. Mereka memiliki tanggung jawab untuk meninjau serta memverifikasi konsistensi istilah, format penulisan, dan tata bahasa dalam naskah sesuai dengan standar keilmuan yang berlaku.
Di samping untuk meningkatkan akurasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan menerapkan instruksi atau informasi yang ada di dalam buku. Editor teknis biasanya bertugas menyunting naskah-naskah akademis, ilmiah, dan teknik.
Editor proyek
Jenis editor lainnya yang akan kita temui di dunia penerbita yaitu editor peoyek. Mereka yang berada di posisi ini bertanggung jawab untuk mengelola keseluruhan proses penerbitan. Berbagai hal yang mereka atur mencakup perencanaan jadwal hingga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti penulis, ilustrator, layouter, desainer, dan percetakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan proyek dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Editor grafis
Dalam penerbitan, editor grafis juga dapat kita sebut dengan editor visual. Sesuai namanya, mereka memiliki tugas untuk memastikan elemen-elemen visual seperti gambar, ilustrasi, foto, maupun diagram sudah terlihat baik dan relevan dengan topik yang penulis bahas. Editor grafis juga harus dapat menilai elemen visual yang penulis gunakan sudah efektif dalam memperkuat pesan yang terkandung dalam naskah.
Copyeditor
Tanggung jawab yang seorang copyeditor emban dalam proses penyuntingan naskah adalah memeriksa dan memperbaiki tata bahasa, ejaan, tanda baca, serta gaya penulisan agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Prioritas utamanya yakni membuat teks menjadi lebih mudah dibaca, rapi, dan mematuhi aturan bahasa Indonesia yang baik.
Editor penelitian
Editor jenis ini umumnya bekerja di devisi buku akademik dan nonfiksi. Tugasnya yaitu melaksanakan verifikasi informasi, sampai penyelidikan sumber yang tercantum dalam naskah. Selain penting untuk menjaga keakuratan dan kebenaran data, hal ini juga editor lakukan untuk memastikan semua materi dalam buku bisa dipertanggungjawabkan.
Editor bahasa asing
Bagi yang punya cita-cita menjadi editor buku terjemahan, maka kalian harus memiliki kemampuan berbahasa asing, misalnya Bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, Korea, dan lainnya. Sebab, ketika bekerja sebagai editor bahasa asing, kalian akan memilkul tanggung jawab sebagi penyunting atau penerjemah naskah. Tidak hanya itu, kalian juga harus memastikan akurasi tata bahasa dan penggunaan istilah sudah sesuai dengan makna bahasa aslinya.
Tantangan Profesi Editor

Setiap profesi pasti mempunyai tantangan tersendiri, tak terkecuali editor buku. Berikut beberapa tantangan yang harus editor hadapi:
1. Menjaga keselarasan antara bahasa dan isi
Seperti yang telah kita ketahui, editor memiliki tugas untuk menyunting naskah supaya lebih jelas, rapi, dan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Tantangan terberatnya yaitu harus mampu menyempurnakan naskah tanpa menghilangkan ciri khas penulis, sehingga tulisan tetap terasa autentik.
2. Menangani perbedaan dengan penulis
Tantangan menjadi editor yang kedua yakni dapat menangani berbagai perbedaan sudut pandang dengan penulis. Dalam proses editing, sering kali terjadi ketidaksamaan pemikiran, terutama perihal pemangkasan bagain cerita, penggunaan istilah, atau penyederhaan bahasa. Oleh karena itu, editor harus memiliki kemampuan diplomasi yang baik untuk menyampaikan saran dan kritik dengan cara yang baik tanpa menyinggung perasaan penulis.
3. Deadline yang ketat
Industri penerbitan dan percetakan terkenal memiliki jadwal serta deadline yang sangat ketat. Oleh karena itu, editor wajib memiliki inisiatif, ketepatan, dan kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan di bawah tekanan waktu. Walaupun dituntut untuk selalu sigap dan efisien, editor perlu menjaga kualitas hasil penyuntingan agar sesuai dengan standar yang penerbit tetapkan.
4. Transformasi linguistik dan kemajuan teknologi
Tantangan menjadi editor selanjutnya berkaitan dengan berkembangan bahasa dan teknologi. Bahasa dan gaya penulisan tidak bersifat statis, mereka terus bertransformasi sesuai dengan kemajuan zaman. Di sisi lain, teknologi penerbitan digital juga mengharuskan editor untuk menguasai berbagai perangkat lunak seperti editing, formatting, dan bahkan layouting.
5. Tekanan dari sektor industri
Selain sering kali dihadapkan dengan jadwal yang padat, editor juga harus bisa memenuhi ekspektasi dan tuntutan yang tinggi dari berbagai pihak. Editor memerlukan kemampuan manajemen waktu dan prioritas yang baik untuk mengelola stres yang timbul ketika bekerja.
Sebagai pihak yang berperan sebagai jembatan antara penulis, penerbit, dan pembaca, editor harus bisa menyeimbangkan semua kebutuhan. Selain memastikan naskah yang dihasilkan memenuhi standar editorial dan menarik perhatian pembaca, editor juga perlu menyesuaikannya dengan tujuan penerbit.
Nah, untuk teman-teman penulis yang sedang membutuhkan jasa penyuntingan dari tim editor profesional dan berpengalaman, kami merekomendasikan jasa editing dari Detak Pustaka. Tidak hanya menawarkan harga yang terjangkau untuk setiap halamannya, tim editing naskah Detak Pustaka juga memiliki pemahaman yang matang mengenai genre dan audiens. Jadi, kalian tidak perlu ragu untuk memakai jasa kami, untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik link berikut: Jasa Editing Naskah Buku Fiksi dan Nonfiksi Detak Pustaka.


Tuliskan Komentar