Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Buku Sejarah Keluarg...
Beranda » Depan » Buku Sejarah Keluarga Besar Bapak H. Hamidi Eduardi dan ibu Hj. Sa’Adah di Rangkasbitung

Buku Sejarah Keluarga Besar Bapak H. Hamidi Eduardi dan ibu Hj. Sa’Adah di Rangkasbitung

15 Dilihat

Rp120,000

Buku ini dibuat untuk ditujukan kepada Pihak Keraton SumedangLarang di Gedung Srimanganti (Alun-Alun Kota Sumedang), karena mereka menafikan adanya keturunan Eyang Patih Jaya Perkasa di Rangkasbitung, dan menafikan adanya Putra Eyang Patih Jaya Perkasa yang bernama Eyang Jaya Prana.

- +
Alasan berbelanja di Detak Pustaka Toko
  • Produk 100% Original
  • Garansi Uang Kembali
  • Banyak Metode Pembayaran
  • Deskripsi
  • Ulasan (0)
  • Deskripsi
    Berat 300 gram
    Dimensi 20 × 14 × 2 cm

    Saya (Afwan Hakiki) telah menyelesaikan buku ini di bulan September 2024. Isi buku ini sudah final. Isi buku ini berdasarkan informasi dari 52 orang narasumber dari tahun 2010 sampai 2024 (14 tahun lamanya).

    Buku ini dibuat untuk ditujukan kepada Pihak Keraton Sumedang Larang di Gedung Srimanganti (Alun-Alun Kota Sumedang), karena mereka menafikan adanya keturunan Eyang Patih Jaya Perkasa di Rangkasbitung, dan menafikan adanya Putra Eyang Patih Jaya Perkasa yang bernama Eyang Jaya Prana.

    Saya tidak mempermasalahkan pihak Keraton Sumedang Larang yang meminta bukti berupa buku/lembaran kertas catatan tulis tangan Kuno tentang silsilah para Karuhun Rangkasbitung yang bersambung ke Eyang Patih Jaya Perkasa, karena saya gagal alias tidak bisa membuktikannya.

    Sebenarnya bukti tersebut ada dan berada dirumah Ama H. Madhadi Bin H. Abharun (Sesepuh Kampung Ciawi), tapi pada waktu saya survei ke rumahnya dan menanyakannya, bukti tersebut telah lama hilang tidak diketemukan. Jadi, silsilah para Karuhun Rangkasbitung yang bersambung ke Eyang Patih Jaya Perkasa hanya cerita dari mulut kemulut yang diingat dan dihafal saja sehingga dibukukan karena takut lupa dan takut benar-benar punah ditelan bumi.

    Pada generasi zaman sekarang, orang-orang tidak memperdulikan silsilah/riwayat para Karuhun Rangkasbitung. Padahal mempelajari nasab/silsilah hukumnya fardu kifayah. Jika dalam satu keluarga besar atau satu kampung tidak ada yang paham/mengetahui ilmu nasab/silsilah maka semuanya berdosa.

    Saya dari jalur laki-laki yaitu ke Kampung Batu Rambang keturunan dukun, di zaman sekarang istilah dukun bermakna negatif, dikira tukang sihir, tukang santet, tukang teluh. Di sini saya pertegas dan luruskan, dukun di Kampung Batu Rambang sana adalah singkatan “Ngadu Kun” (mengadu Kun Fayakun), itu artinya tukang ngado’a, (mendo’akan hajat/keinginan orang lain yang minta tolong kepadanya), bisa diartikan tukang tutulung. Semoga anak cucu kelak memahami isi buku ini.

    Ulasan (0)

    Ulasan

    Belum ada ulasan.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Buku Sejarah Keluarga Besar Bapak H. Hamidi Eduardi dan ibu Hj. Sa'Adah di Rangkasbitung
    Buku Sejarah Keluarga Besar Bapak H. Hamidi Eduardi dan ibu Hj. Sa'Adah di Rangkasbitung
    Rp120,000

    Keranjang belanja

    Tidak ada produk di keranjang.

    Kembali ke toko