Buku Kompas Pemuda
Rp74,000
Sering rasanya kita sebagai seorang pemuda khawatir dan gelisah terhadap masa depan. Meliputi masalah karir, asmara, pencarian jati diri dan kehidupan nantinya akan mampu mengalihkan dan menenggelamkan kita dalam meratapi setiap kejadian. Sehingga sebagai manusia kita tidak lupa membekali diri dan mempersiapkan hari ini untuk melangkah ke masa yang akan datang. Dengan memperbanyak skill dan mengasah keahlian Adalah langkah awal untuk menjemput masa depan.
Masa muda adalah masa untuk menentukan ke depan kita akan menjadi seperti apa. Dan kemudian langkah kita dalam menggapai bagaimana. Di dalam buku ini, penulis membuat buku ini berdasarkan kegelisahan penulis. Yang mana penulis khawatir terhadap masa depan dan tenggelam dalam ke khawatiran. Hingga penulis menyadari bahwa kekhawatiran dan kegelisahan adalah bagian dari proses pendewasaan.
Alasan berbelanja di Detak Pustaka Toko
- Produk 100% Original
- Garansi Uang Kembali
- Banyak Metode Pembayaran
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 300 gram |
---|---|
Dimensi | 20 × 14 × 2 cm |
Sering rasanya kita sebagai seorang pemuda khawatir dan gelisah terhadap masa depan. Meliputi masalah karir, asmara, pencarian jati diri dan kehidupan nantinya akan mampu mengalihkan dan menenggelamkan kita dalam meratapi setiap kejadian. Sehingga sebagai manusia kita tidak lupa membekali diri dan mempersiapkan hari ini untuk melangkah ke masa yang akan datang. Dengan memperbanyak skill dan mengasah keahlian Adalah langkah awal untuk menjemput masa depan.
Masa muda adalah masa untuk menentukan ke depan kita akan menjadi seperti apa. Dan kemudian langkah kita dalam menggapai bagaimana. Di dalam buku ini, penulis membuat buku ini berdasarkan kegelisahan penulis. Yang mana penulis khawatir terhadap masa depan dan tenggelam dalam ke khawatiran. Hingga penulis menyadari bahwa kekhawatiran dan kegelisahan adalah bagian dari proses pendewasaan.
Seperti halnya masa lalu yang tidak mengecewakan. Begitupula dengan masa depan tuhan tak akan mengecewakan. Sebagai seorang beriman kita meyakini bahwasannya hari esok adalah sesuatu yang tidak kita ketahui. Namun, kita harus mempersiapkan untuk hari nanti dengan memaksimalkan hari ini.
Ulasan (0)
Tinggalkan Balasan

Ulasan
Belum ada ulasan.