Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Citraan dalam Sastra dan Contohnya: Imajinasi Rasa Pada Karya

Citraan dalam Sastra dan Contohnya: Imajinasi Rasa Pada Karya

Citraan dalam Sastra dan Contohnya: Imajinasi Rasa Pada Karya

Citraan dalam sastra adalah salah satu elemen penentu apakah pembaca dapat menyelami karyamu dengan baik atau tidak. Jika kamu ingin menyampaikan setiap rasa dan nuansa pada ceritamu, maka kamu harus berusaha bagaimana mengolah tulisan yang kaya akan diksi citraan. Dengan demikian, hal itu akan memacu pembaca untuk menggunakan indra yang dimiliki saat meresapi makna tulisan hingga pada puncak imajinasinya.

Pada artikel ini kita akan menelaah tentang apa saja citraan yang ada dalam sebuah karya sastra. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa salah satu fungsi sastra adalah sebagai sarana pengungkapan ekspresi yang menyenangkan, jadi memahami berbagai citraan akan sangat membantumu mengarahkan pembaca terhadap rasa yang kamu maksud.

Citraan dalam Sastra dan Contohnya: Imajinasi Rasa Pada Karya

Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas satu per satu citraan dalam sastra dan contohnya berikut ini. Bacalah dengan seksama agar tidak ada poin yang tertinggal ya!

Pengertian Citraan

Citraan adalah ungkapan yang membangun unsur kepuitisan dalam sebuah karya sastra, adapun tujuannya ialah demi merangsang keindrawian pembaca dalam menangkap sebuah pesan. Penulis memerlukan kecermatan dalam memilih kata diksi yang tepat guna menyampaikan kesan yang jelas dan kuat. Dengan kata lain, citraan merupakan gambaran-gambaran yang ada dalam pemikiran penulis lalu bahasa yang akan menggambarkannya.

Pikiran-pikran penulis yang diungkapkan melalui karya sastra dengan diksi yang sesuai akan membuka lebar pintu imajinasi pembaca. Selain itu juga, citraan akan mempermudah penulis untuk menyampaikan pesan yang ia maksud kepada pembaca sehingga terasa lebih nyata.

Jenis-Jenis Citraan

Berikut ini beragam jenis citraan yang sering dipakai oleh para penulis maupun penyair dalam menciptakan karyanya.

1. Citraan Pendengaran (Auditory Imagery)

Citraan pendengaran adalah semua diksi yang berkaitan dengan bunyi-bunyian atau suara yang memacu imajinasi pembaca dalam mendengarkan bunyi yang dimaksud penulis. Misalnya jika ingin menghadirkan suara ledakan yang terasa nyata, maka pilihlah diksi yang membawa pembaca merasa kaget dan bising. Jika kamu ingin menghadirkan suara hewan, kamu bisa memilih diksi dari onomatopoeia sesuai dengan bahasa negara yang kamu pakai.

Contoh:

  1. Gemerincing lonceng itu lalu membuatku tersentak
  2. Brakk, buku usang itu terjatuh dari sebuah lemari
  3. Gemerisik dedaunan kering itu mengalihkan perhatianku

2. Citraan Penciuman (Olfactory)

Citraan ini bertujuan untuk merangsang indra penciuman pembaca saat membaca karyamu. Pada citraan ini, carilah diksi yang dapat menghadirkan gambaran dalam pikiran pembaca mengenai bau atau rasa yang kuat sehingga mereka dapat menafsirkan bau atau rasa yang kamu maksud. Meskipun pandangan orang tentang bau sangat subjektif, namun setidaknya mereka dapat menangkap dan mengimajinasikannya sendiri.

Contoh:

  1. Ruangannya bagaikan semerbak bunga
  2. Parfum yang ia pakai sangat wangi sekali
  3. Tempat tidur itu baunya sangat pesing

3. Citraan Penglihatan (Visual Imagery)

Selanjutnya adalah citraan penglihatan, pada citraan ini pembaca akan melibatkan indra penglihatannya seolah-olah dapat memandang langsung hal yang ada dalam pikiran penulis. Citraan dalam sastra ini paling sering muncul dalam sebuah karya sastra, mengingat bahwa pada dasarnya mata adalah indra penglihatan terpenting dan memang dengan membaca kita akan membayangkan sesuatu dari tulisan.

Contoh:

  1. Lorong gelap itu membuatku takut untuk melewatinya
  2. Gadis itu terlihat cantik memakai gaun
  3. Matahari di siang hari sangat menyilaukan mata

4. Citraan Pengecap (Gustatory)

Pada citraan ini, pilihlah diksi yang menggambarkan sesuatu yang terasa pada lidah sebagai indra pengecap. Biasanya citraan ini dipakai saat mendeskripsikan makanan dan minuman yang mengajak pembaca untuk berimajinasi mengenai rasanya.

Contoh:

  1. Jeruk itu rasanya benar-benar manis
  2. Kopinya terasa pahit, ternyata aku lupa memberinya gula
  3. Rara memasukkan garam dengan takaran yang berlebih, jadi rasanya asin sekali

5. Citraan Gerak (Kinestetic)

Citraan gerak merupakan citraan yang dapat merangsang gambaran terhadap suatu gerakan benda, manusia, atau mesin dalam sebuah tulisan. Biasanya pada citraan ini, penulis ingin mengarahkan pembaca untuk mengimajinasikan bagaimana gerakan-gerakan itu terlihat hidup dan dinamis.

Contoh:

  1. Dina menari dengan sangat kaku
  2. Mesin itu berpindah secara otomatis
  3. Robot itu bisa melambaikan tangannya

6. Citraan Perabaan (Tactile Imagery)

Terkahir adalah citraan perabaan yang berfungsi untuk menggambarkan sesuatu melalui rabaan. Pada citraan ini penulis memilih diksi yang membawa pembaca seolah-olah merasakan sentuhan atau rabaan yang merangsang indranya. Biasanya citraan ini berhubungan dengan tekstur permukaan sebuah benda yang dapat disentuh dan diraba.

Contoh:

  1. Kulitmu sehalus kulit bayi
  2. Kerikil tajam itu melukai kakiku
  3. Permukaannya kasar tapi ada juga yang licin

Itu dia pembahasan mengenai berbagai macam citraan dalam sastra dan contohnya, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kamu yang ingin menulis sebuah karya yang imajinatif. Tetap semangat dan terima kasih telah singgah di artikel ini 🙂

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko