Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » 5 Buku yang Diadaptasi ke Film, Wajib Baca!

5 Buku yang Diadaptasi ke Film, Wajib Baca!

5 Buku yang Diadaptasi ke Film, Wajib Baca!

Buku yang diadaptasi ke film sering ditemui. Hal ini merupakan sebuah metode klasik yang memiliki beberapa keunggulan, seperti sudah tersedianya cerita untuk difilmkan.

Di dalam sebuah buku terdapat gagasan, pengalaman, kritik, dan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca agar menjadi refleksi terhadap kehidupan di tengah masyarakat. Terdapat unsur kuat yang membangun sebuah buku, seperti narasi, sejarah, dan kebudayaan.

5 Buku yang Diadaptasi ke Film, Wajib Baca!

Buku yang diadaptasi ke film juga diharapkan akan mendatangkan penonton sesuai dengan kepopuleran buku tersebut. Sehingga tidak jarang, buku dengan unsur yang kuat akhirnya diadaptasi ke film. Berikut daftar 5 buku yang diadaptasi ke film dan dapat masuk ke dalam daftar bacaan untuk mengisi waktu senggang.

1. Jais Darga Namaku Karya Ahda Imran

Buku pertama adalah Jais Darga Namaku, terbit tahun 2022 dan merupakan autobiografi Jais Darga, perempuan pertama di Indonesia yang menjadi seorang art dealer. Buku setebal 517 halaman ini mengisahkan perjalanan hidup yang menginspirasi dari Jais Darga ketika ia mengembara ke banyak negeri, mulai dari Paris, London, Amsterdam, New York, Singapura, hingga Hongkong.

Latar belakang buku ini adalah kehidupan keluarga menak Sunda, dunia anak muda Kota Bandung tahun 1970-an, hingga bisnis seni rupa internasional. Salah satu bab dalam Jais Darga Namaku diadaptasi ke film Before, Now & Then yang disutradarai Kamila Andini. Film ini mewakili kisah hidup Raden Nana Sunani, ibunda Jais Darga.

Berbagai penghargaan diperoleh film ini, seperti seperti Silver Bear Best Supporting Performance Berlinale Film Festival 2022. Kemudian tercatat memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai Film Berbahasa Sunda. Serta meraih 11 penghargaan bergengsi lainnya.

2. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella Febritrisia Putri

Buku selanjutnya adalah Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini yang terbit pada Oktober 2018 dan menjadi salah satu buku best seller. Buku ini menceritakan kisah seorang perempuan sekaligus sosok ibu berusia 27 tahun bernama Awan.

Awan menulis surat masa depan untuk anaknya yang berisi berbagai memori, ketakutan, kegagalan, dan usaha manusia untuk bangkit kembali. Buku ini berisi banyak kutipan disertai ilustrasi gambar yang dibuat sendiri oleh Marchella Febritrisia Putri.

Pada Januari 2020, film adaptasi dengan judul yang sama tayang. Film ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan. Mulai dari Piala Maya untuk Tata Kamera Terpilih 2020 serta dua penghargaan berasal dari Indonesian Movie Actors Award.

3. Aruna & Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak

Buku ketiga adalah Aruna & Lidahnya yang terbit pada tahun 2014. Buku ini bercerita tentang Aruna, perempuan berusia 35 tahun yang bekerja sebagai Ahli Wabah spesialisasi Flu Unggas atau Epidemiologist. Karakter Aruna digambarkan sebagai seseorang yang gemar dengan dunia kuliner. Aruna kemudian diberi tugas untuk menyelidiki kasus flu unggas yang terjadi serentak di delapan kota Indonesia.

Penyelidikan tersebut Aruna gunakan sebagai kesempatan untuk mencicipi kekayaan kuliner lokal bersama kedua sahabatnya, yakni Bono dan Nadezdha Azhari. Buku ini merupakan panduan untuk mendalami kekayaan kuliner di Indonesia, sejarah lokal, serta realita sosial.

Film dengan judul sama tayang pada tahun 2018. Deretan penghargaan yang diraih adalah tayang di Festival Film Internasional Makau ke-3 dan Culinary Cinema di Berlin. Meraih dua Piala Citra di Festival Film Indonesia 2018. Serta memenangkan kategori Sinematografi Terbaik Festival Film Asia Jogja-NETPAC ke-13.

4. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Karya Eka Kurniawan

Buku keempat adalah Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Terbit tahun 2014, buku ini mengisahkan seorang pemuda bernama Ajo Kawir yang kerap membuat masalah sehingga banyak yang takut padanya.

Ajo Kawir akhirnya jatuh cinta dan memutuskan menikah dengan seorang perempuan bernama Iteung. Setelah menikah, berbagai peristiwa penuh tantangan terjadi, dan hal ini membuat kehidupan mereka berat untuk dijalani. Hal ini yang membuat Ajo Kawir bertekad untuk membalas dendam.

Buku ini menarik perhatian pembaca internasional sehingga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Mandarin. Buku ini kemudian diadaptasi ke film dengan judul yang sama pada tahun 2021 dengan tetap melibatkan sang penulis, Eka Kurniawan, sebagai penulis naskahnya.

Gambaran akan keadaan masyarakat Indonesia pada tahun 80-90an semakin terlihat dalam adaptasi ini. Film ini berhasil menarik perhatian penonton di kompetisi internasional dalam Festival Film Internasional Locarno 2021. Kemudian berhasil meraih penghargaan Golden Leopard Prize 2021, dan memboyong lima kategori penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) 2022.

5. Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

Buku terakhir adalah Laskar Pelangi yang terbit tahun 2005. Laskar Pelangi terinspirasi dari kisah nyata kehidupan sang penulis, Andrea Hirata, ketika tinggal di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Laskar Pelangi menceritakan kehidupan 10 anak yang memiliki semangat juang untuk melanjutkan pendidikan di kehidupan yang serba terbatas.

Mereka bersekolah di SD Muhammadiyah Gantung. Bu Muslimah, guru mereka di sekolah tersebut, kemudian menamai kesepuluh muridnya ini dengan Laskar Pelangi. Seiring berjalannya waktu, Laskar Pelangi mengharumkan nama sekolah mereka, dimulai dari kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus dan menang lomba cerdas cermat.

Andrea Hirata berusaha untuk menuangkan kebudayaan masyarakat Melayu yang di dalamnya terdapat aspek sosial dan budaya. Pesan penting yang tertuang di dalam Laskar Pelangi adalah ketekunan, ketabahan, sikap pantang menyerah, serta keberanian untuk bermimpi dan memperjuangkannya.

Berbagai pencapaian dan penghargaan telah diraih buku ini. Mulai dari diterbitkan ke dalam 25 versi bahasa asing. Kemudian sukses beredar di lebih dari 130 negara. Masuk ke deretan International Best Seller, seperti New York Book Festival 2013 dan Buchwards 2013 edisi Bahasa Jerman. Serta menjadi novel favorit tahun 2014 oleh sastrawan Timur Tengah.

Film adaptasi dengan judul yang sama tayang pada 2008 silam. Berbagai penghargaan pun diraih, seperti Film Terbaik di Asia Pacific Film Festival ke-53. Kemudian penghargaan SIGNIS di Hong Kong 2009. Serta Penghargaan Kupu-Kupu Emas di Iran 2009.

5 buku yang diadaptasi ke film di atas dapat masuk ke dalam daftar bacaan. Ketika film hasil adaptasi sukses memenangi penghargaan, maka buku yang menjadi sumber inspirasi pun patut untuk dibaca dan dibicarakan kembali. Aktivitas tersebut secara tidak langsung turut memperpanjang napas dari buku tersebut. Ada buku favorit kamu?

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko