Buku Selimut Cinta Pembalut Dosa
Rp90,000
Syaiful Bahri dan Masyitah adalah anak kampung yang tinggal disalah satu desa di Pulau Bawean. Keduanya saling menyintai dan begitu bahagia,karena cinta kasih yang mereka bina terlahir dari seringnya mereka bermain bersama di bendungan irigasi (DAM) dan dari lubuk hati yang suci tanpa dipengaruhi nafsu birahi. Namun kebahagiaan itu hancur berantakan sejak kedua orangtua Masyitah ingin menjodohkan Masyitah dengan Fahri.
Alasan berbelanja di Detak Pustaka Toko
- Produk 100% Original
- Garansi Uang Kembali
- Banyak Metode Pembayaran
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
| Berat | 382 gram |
|---|---|
| Dimensi | 20 × 14 × 1 cm |
Syaiful Bahri dan Masyitah adalah anak kampung yang tinggal disalah satu desa di Pulau Bawean. Keduanya saling menyintai dan begitu bahagia,karena cinta kasih yang mereka bina terlahir dari seringnya mereka bermain bersama di bendungan irigasi (DAM) dan dari lubuk hati yang suci tanpa dipengaruhi nafsu birahi. Namun kebahagiaan itu hancur berantakan sejak kedua orangtua Masyitah ingin menjodohkan Masyitah dengan Fahri. Fahri mengancam akan mencelakai Syaiful apabila Syaiful tetap berhubungan dengan Masyitah, mendengar Fahri akan mencelakai Syaiful, Masyitah mencari batu lompatan dengan berpura-pura suka kepada Hariyanto,dengan harapan agar supaya pertunangannya dengan Fahri gagal tanpa harus melibatkan Syaiful sebagai penyebabnya. Akan tetapi Hariyanto tidak bodoh dan tidak mau rugi.Hariyanto yang diharapkan sebagai juru selamat malah menciptakan kiamat yang menyebabkan cinta kasih Syaiful dan Masyitah tamat. Akhirnya cinta suci yang mereka bina sejak kecil ternudai oleh gejolak hati yang memberontak,kemudian apa yang Tuhan benci terjadi,karena taktik dan siasat yang pernah mereka lakukan takpernah dirundingkan terlebih dahulu,maka menimbulkan salah faham diantara keduanya.
Ibarat nasi sudah menjadi bubur,cinta kasih yang selama ini mereka bangun hancur,Masyitah terpaksa harus menikah dengan Hariyanto,orang yang menyebabkan pertunangannya dengan Fahri gagal. Setelah Masyitah menikah dengan Hariyanto,Syaiful menikah juga dengan Faridah gadis kampung sebelah yang dahulu sempat dipacari Syaiful kala hatinya galau melihat Masyitah bertunangan dengan Fahri.
Roda dunia terus berputar zamanpun terus berobah,sejak menikah hampir 20 tahun mereka terpisah mengarungi rumah tangganya masing-masing.Tanpa disengaja dalam perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya Syaiful dan Masyitah berjumpa diatas kereta. Perubahan Zaman dan status takmampu merobah cinta kasih mereka yang masih sama-sama tersimpan rapi didalam hati. Cinta yang berada didalam dada bergelora kembali,didukung dengan alat komunikasi yang semakin hari semakin canggih, bertelpon ria pun terjadi. Masyitah ketahuan oleh suaminya dan menyebabkan dia dihina dicaci dan dimaki,bahkan Masyitah diusir dari rumah Hariyanto bersama anaknya yang pertama (yang bernama Linda).
Masyitah kembali pulang kekampung halaman yakni Pulau Bawean.Orang kampung heboh mendengar kasus itu.Istri Syaiful yang bernama Faridah terpukul,tapi setelah melihat Masyitah sekarat dan Linda ternyata adalah darah daging Syaiful,maka Faridah mencoba membalut Cinta,Luka dan Dosa mereka agar sembuh dan menjadi Indah. Faridah rela berbagi kasih,tapi Masyitah tidak mau mengerti, Syaiful ingin dimilikinya sendiri,dia menuruti naluri cintanya yang katanya sejati. akhirnya setelah diberi penjelasan oleh Syaiful,Linda dan Faridah, Masyitah mengerti.Bahwasanya Cinta pertama dan Cinta sejati dizaman ini sudah tidak terlalu penting lagi,karena kemajuan technologi yang sangat pesat dan semakin canggih telah turut andil merubah pola pikir manusia dalambermasyarakat,berbudaya,beradat bahkan bermaksiat.
Penulis: Arzani Parman
Jumlah Halaman: 364
Ulasan (0)
Tinggalkan Balasan









Ulasan
Belum ada ulasan.