Buku Cahaya Di Antara Kata
Rp46,000
Keira Samasta, seorang penulis muda yang kehilangan arah setelah patah hati dan tekanan hidup, kembali ke kota kecil pesisir bernama Laksana Bay. Ia pernah hancur ketika ibunya sakit keras dan kekasihnya, Reno, meninggalkannya dengan alasan tidak sanggup menghadapi hidup Keira yang penuh kesulitan. Sejak saat itu, Keira berhenti menulis dan kehilangan kepercayaan diri.
Alasan berbelanja di Detak Pustaka Toko
- Produk 100% Original
- Garansi Uang Kembali
- Banyak Metode Pembayaran
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
| Berat | 142 gram |
|---|---|
| Dimensi | 20 × 14 × 1.5 cm |
Keira Samasta, seorang penulis muda yang kehilangan arah setelah patah hati dan tekanan hidup, kembali ke kota kecil pesisir bernama Laksana Bay. Ia pernah hancur ketika ibunya sakit keras dan kekasihnya, Reno, meninggalkannya dengan alasan tidak sanggup menghadapi hidup Keira yang penuh kesulitan. Sejak saat itu, Keira berhenti menulis dan kehilangan kepercayaan diri.
Di Laksana Bay, Keira menemukan ketenangan dalam kafe kecil bernama Ruang Tenang, tempat ia mengenal Dreven Alastra, seorang penulis introvert yang membuka kelas menulis mandiri. Melalui percakapan sederhana dan kehadiran yang tidak pernah memaksa, Dreven membantu Keira menemukan kembali kemampuannya melihat kebaikan dalam kata-kata.
Keira kemudian kembali ke Surabaya untuk menerima tawaran karir besar sebagai penulis kampanye afirmasi. Dari kota itu, ia tumbuh, menyembuhkan diri, dan menyadari ketakutannya – bahwa ia selalu mencari validasi dari orang lain. Namun kesibukan dan kebisingan kota membuatnya rindu pada keheningan yang ia temukan bersama Dreven.
Setelah ibunya berada dalam perawatan stabil bersama kakaknya, Keira memutuskan kembali ke Laksana Bay. Meski keduanya sama-sama menyimpan rasa, Keira masih dibayangi ketakutan akan kegagalan hubungan seperti yang terjadi dengan Reno. Ketakutan itu membuatnya menjaga jarak dari Dreven, sehingga hubungan mereka retak tanpa pertengkaran.
Ketegangan memuncak saat Reno muncul kembali, membawa masa lalu yang belum tuntas. Kedatangannya mengguncang emosi Keira dan membuat Dreven salah paham. Namun kejadian ini justru membuka mata Keira bahwa ia tidak lagi menjadi perempuan yang rapuh seperti dulu. Ia memilih menutup masa lalu, berani jujur pada dirinya sendiri, dan menata ulang harapan bersama Dreven.
Di tengah ombak, hujan, dan Ruang Tenang yang menjadi saksi perjalanan mereka, Keira akhirnya memahami satu hal: Cahaya tidak datang dari luar – ia tumbuh dari kata-kata berani yang kita tulis untuk diri sendiri.
Ini adalah kisah penyembuhan, keberanian mengambil keputusan, dan cinta yang tumbuh tanpa tergesa. Sebuah perjalanan tentang menemukan diri melalui kata-kata, dan menemukan rumah melalui cinta.
Penulis: Dina Yu
Jumlah Halaman: 124
Ulasan (0)
Tinggalkan Balasan








Ulasan
Belum ada ulasan.