Perbedaan Hard Cover dan Soft Cover yang Perlu Diketahui

Ketika berada di perpustakaan atau toko buku, kita pasti menemukan buku yang bersampul tebal maupun tipis. Pada umumnya, sampul atau cover buku terbagi menjadi dua jenis, yakni hard cover dan soft cover. Perbedaan keduannya tidak hanya terletak pada harga, tapi juga ketahanan dan ketebalan.
Bagi penulis, memilih antara hard cover atau soft cover bukan hanya mengenai estetika, melainkan perihal tujuan serta target pembaca. Hard cover memberikan kesan mewah dan daya tahan tinggi, sedangkan soft cover memberikan fleksibilitas dan keringanan.
Perbedaan Hard Cover dan Soft Cover yang Perlu Diketahui
Melalui artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian dan perbedaan umum antara hard cover dengan soft cover. Harapannya, setelah membaca keseluruhan tulisan ini, teman-teman dapat lebih memahami jenis-jenis sampul buku tersebut dan dapat memilih sampul sesuai kebutuhan kalian. Agar semakin jelas, mari kita simak paparan berikut ini:
Hard Cover
Sebelum mencari tahu apa saja faktor yang menjadi pembeda antara hard cover dan soft cover, kita perlu mengetahui pengertian dua jenis sampul tersebut terlebih dahulu. Berikut adalah pengertian dan ciri-ciri hard cover:
Pengertian hard cover
Hard cover atau yang juga dikenal dengan jilid kertas merupakan teknik penjilidan buku yang terbuat dari bahan yang keras, tebal, dan kaku, seperti papan kertas (board) atau karton tebal yang kokoh.
Biasanya, hard cover juga dilapisi dengan kain linen (kanvas), kulit (kulit sintetis), atau art paper yang dilaminasi pada bagian terluarnya. Selain untuk memberikan nuansa elegan, eksklusif, dan profesional, jenis sampul ini memiliki fungsi untuk melindungi isi buku dari kerusakan. Beberapa buku yang sering menggunakan hard cover sebagai sampulnya adalah, novel klasik, buku ilmiah (skripsi, tesis, disertasi), ensiklopedia, buku fotografi, buku referensi, dan buku-buku edisi khusus.
Ciri-ciri hard cover
Adapun ciri-ciri atau karakteristik hard cover yang perlu kita ketahui, yaitu:
- Sampul yang keras dan tebal sehingga tidak mudah luntur atau terlipat.
- Lebih awet dan tahan lama, maka umur simpan jauh lebih panjang daripada soft cover.
- Dilapisi dengan bahan seperti kain, kulit, atau kertas tebal.
- Cenderung lebih berat ketimbang buku soft cover dengan jumlah halaman yang sama.
- Pada tahap akhir (finishing) dapat menggunakan emboss, foil, atau laminasi untuk menambah kesan mewah.
Soft Cover
Jenis sampul buku yang kedua yakni soft cover, berikut pengertian dan karakteristik lengkapnya:
Pengertian soft cover
Soft cover merupakan jenis sampul buku yang menggunakan bahan lentur, ringan, dan fleksibel, umumnya terbuat dari bahan karton atau kertas tebal. Novel, kumpulan cerpen, buku puisi, buku pelajaran, dan buku-buku nonfiksi lainnya adalah buku-buku yang biasanya memanfaatkan soft cover sebagai pelindung terluar bukunya.
Ciri-ciri soft cover
Secara umum, soft cover mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Menggunakan bahan utama dari kertas tebal seperti Art Carton atau Art Paper dengan berat 210 gsm sampai 310 gsm.
- Bersifat lunak, lentur, dan mudah kita lipat atau tekuk.
- Metode jilid memakai lem panas (perfect binding).
- Dapat menggunakan lapisan pelindung tambahan berupa laminasi (glossy atau doff) untuk meningkatkan daya tahan terhadap air, kotoran, dan sobekan.
Apa Saja Perbedaan Hard Cover dan Soft Cover?

Setelah memahami pengertian dan ciri-ciri hard cover dan soft cover, kita masuk ke pada perbedaan utama dua jenis sampul buku tersebut yang dilihat dari berbagai fitur, yaitu:
1. Ketahanan dan kekuatan
Apabila suatu buku menggunakan hard cover sebagai sampulnya, maka buku tersebut akan mempunyai daya tahan yang lebih kokoh daripada soft cover. Pembaca tidak perlu takut bukunya akan mudah sobek, terlipat, atau lusuh karena hard cover menggunakan bahan yang kaku dan kuat.
Di samping itu, hard cover tidak memerlukan perawatan yang khusus atau maksimal seperti soft cover. Agar buku hard cover maupun soft cover kita dapat bertahan lama, kita hanya perlu menyimpan buku di tempat yang kering dan sejuk. Paparan sinar matahari langsung dapat memudarkan warna sampul, sedangkan kelembaban bisa menyebabkan jamur dan kertas melengkung.
Sebagai perlindungan ekstra, kita bisa menambahkan sampul plastik atau dust jacket untuk menjaga sampul dari debu, gorosen, maupun kotoran, terutama untuk buku yang sering kita baca. Jangan lupa pula untuk membersihkan buku secara berkala menggunakan kain lembut ataupun kuas kecil.
2. Proses pembuatan
Cara pembuatan soft cover cenderung lebih mudah, ringkas, dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Prosesnya yaitu dengan menempelkan kertas sampul pada bagian luar buku, lalu dilaminasi untuk menambahkan kesan yang lebih menarik.
Sementara itu, cara pembuatan hard cover lebih rumit dan memakan waktu yang lebih lama. Terlebih, jika harus menggunakan berbagai jenis material (bahan) dan mengikuti tahapan-tahapan untuk menciptakan sampul hard cover yang berkualitas terbaik.
Proses pengerjaan hard cover diawali dengan menyediakan kertas sampul yang akan membungkus seluruh bagian buku. Setelah itu, kita bisa menggunakan kertas karton tebal (dengan berat antara 1000-1800 gsm) sebagai pengisi dalam sampul untuk membentuk struktur yang kokoh. Kemudian, kita bisa menempelkannya pada bagian paling luar buku.
Rekomendasi jasa cetak yang profesional
Bagi teman-teman yang sedang mencari layanan cetak buku yang terjangkau, berkualitas, dan profesional, Detak Pustaka adalah jawabannya. Jasa percetakan dari Detak Pustaka sudah berpengalaman dari tahun 2017 dan telah mencetak ribuan buku dari berbagai penulis Indonesia.
Beberapa keuntungan yang teman-teman akan dapatkan ketika menggunakan layanan percetakan ini adalah:
- hasil cetak dengan kualitas terbaik.
- dikerjakan oleh tim profesional dan berpengalaman di bidang percetakan.
- menggunakan alat percetakan dengan teknologi terkini.
- harga ramah di kantong.
Apabila kalian tertarik menggunakan jasa percetakan buku dari Detak Pustaka atau ingin mengetahui detail harganya, langsung saja klik link berikut: Jasa Percetakan Buku Hasil Berkualitas.
3. Ketebalan dan berat
Baik hard cover maupun soft cover pasti memiliki ketebalan dan berat yang berbeda. Buku dengan soft cover biasanya mempunyai ukuran yang relatif tipis dan lebih ringan. Sementara itu, buku yang menggunakan hard cover memiliki ketebalan yang lebih signifikan, antara dua sampai tiga kali lebih tebal ketimbang buku soft cover.
Secara umum, terdapat dua faktor yang menyebabkan buku hard cover memiliki tingkat ketebalan yang lebih tinggi. Pertama, jumlah halaman pada buku hard cover sering kali lebih banyak daripada buku soft cover. Kedua, penggunaan hard cover juga menambah berat dan ketebalan buku secara signifikan.
4. Biaya produksi
Jika melihat dari hasil produksinya, tentu kita bisa menyimpulkan bahwa buku hard cover memiliki biaya pembuatan yang lebih tinggi daripada soft cover. Sebab, ketebalan, daya tahan, dan proses pengerjaannya yang lebih kompleks dan memerlukan waktu yang cukup lama.
Selisih biaya antara hard cover dan soft cover bisa sangat besar, bahkan bisa mencapai dua kali lipat. Misalnya, kita membandingkan harga buku dengan judul yang sama dalam versi soft cover dan hard cover, perbedaannya bisa sangat mencolok.
5. Fungsi umum
Pada umumnya, fungsi buku dengan hard cover yaitu untuk menyimpan dokumen penting atau koleksi berharga dalam periode waktu yang lama. Sementara itu, soft cover lebih cocok untuk penggunaan jangka pendek, seperti makalah, buku tahunan sekolah, buku pelajaran, dan novel. Soft cover juga lebih mudah dan ringan untuk kita bawa bepergian.
Nah, itulah penjelasan mengenai hard cover dan soft cover yang mencakup pengertian, ciri-ciri, dan perbedaannya secara umum. Semoga setelah membaca artikel ini, teman-teman bisa melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis sampul buku, serta dapat menentukan jenis sampul yang paling sesuai dengan keperluan dan tujuan.


Tuliskan Komentar