Fenomena Penelitian: Pengertian, Urgensi sampai Cara Penulisannya

Saat memasuki semester akhir, mahasiswa akan dihadapkan pada salah satu tahap penting dalam perjalanan akademiknya, yaitu menyusun proposal skripsi. Proses ini sering kali menjadi tantangan tersendiri karena membutuhkan ketelitian, kejelian, dan ketepatan dalam memilih topik yang relevan serta bermanfaat.
Salah satu hal yang perlu kamu pahami sebelum menentukan topik adalah memahami konsep fenomena penelitian. Sayangnya, istilah ini masih sering dianggap sepele, padahal peranannya sangat penting dalam menentukan arah penelitian. Fenomena penelitian menjadi dasar yang kuat untuk menyusun latar belakang, merumuskan masalah, dan menetapkan tujuan penelitian.
Fenomena Penelitian: Pengertian, Urgensi sampai Cara Penulisannya
Bagian dari proses penelitian ini bukan sekedar topik yang sedang ramai dibicarakan, melainkan sebuah kondisi nyata, kejadian, atau persoalan di masyarakat yang bisa diamati secara objektif. Nah, buat kamu yang sebentar lagi atau sedang menyusun proposal skripsi, yuk kita pelajari tentang apa itu fenomena penelitian dalam uraian artikel di bawah ini:
Mengenal Lebih Dekat Tentang Fenomena Penelitian
Secara sederhana, fenomena penelitian adalah kondisi aktual atau permasalahan nyata yang terjadi di lingkungan tertentu dan bisa diamati secara objektif. Fenomena ini menjadi landasan awal untuk membuat rumusan masalah, tujuan, dan latar belakang penelitian.
Misalnya, tingginya penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa selama jam kuliah. Fenomena ini bisa diteliti lebih dalam untuk mengetahui dampaknya terhadap konsentrasi belajar atau produktivitas akademik.
Atau contoh lainnya program pendidikan di barak militer untuk siswa nakal di wilayah Jawa Barat. Dari fenomena tersebut kamu sebagai mahasiswa bisa melakukan penelitian lebih mendalam tentang dampaknya terhadap perilaku siswa.
Kenapa Mahasiswa Wajib Memahami Fenomena Penelitian?
Banyak mahasiswa yang asal menentukan topik tanpa mengaitkannya dengan fenomena nyata di lapangan. Akibatnya, proposal skripsi sering kali ditolak atau harus direvisi karena dianggap tidak memiliki urgensi atau nilai kebaruan. Nah, dengan memahami fenomena penelitian maka:
- Kamu bisa menyusun latar belakang yang kuat dan logis.
- Proposalmu punya dasar yang jelas dan terukur.
- Penelitian jadi lebih relevan dan mudah dipertanggungjawabkan
Cara Menemukan Fenomena Penelitian
Sekarang, kita akan masuk ke sub bab cara menemukan fenomena penelitian, prosesnya tidak sulit yaitu:
1. Amati lingkungan sekitar
Mulailah dengan memperhatikan aktivitas di lingkungan kampus, tempat tinggal, atau area publik. Perhatikan apa yang menjadi kebiasaan, apa yang berubah dari waktu ke waktu, dan masalah apa saja yang sering muncul.
Misalnya, apakah ada peningkatan mahasiswa yang mengakses media sosial saat jam perkuliahan? Atau, apakah mulai banyak mahasiswa yang lebih memilih magang daring dibanding langsung ke lapangan?
Catat segala sesuatu yang tampak menarik, aneh, atau mengganggu di sekitarmu. Dari kebiasaan atau peristiwa kecil inilah sering kali bisa ditemukan fenomena penelitian yang relevan.
2. Baca berita dan artikel ilmiah
Biasakanlah membaca berita dari media yang kredibel, baik lokal, nasional, maupun internasional. Lihat isu-isu apa saja yang sedang ramai dibicarakan dan kira-kira berkaitan dengan bidang keilmuanmu.
Selain itu, cari artikel ilmiah di jurnal atau prosiding yang memuat hasil penelitian terkini. Biasanya, artikel ilmiah juga membahas fenomena yang tengah berkembang di masyarakat.
Kamu bisa mengaitkan fenomena nasional atau global itu dengan kondisi di lingkungan kampus atau daerahmu. Dengan begitu, penelitianmu tetap kontekstual dan up to date.
3. Diskusi dengan dosen dan teman
Jangan ragu untuk berdiskusi santai maupun serius dengan dosen pembimbing, dosen mata kuliah, atau teman seperjuangan. Tanyakan isu-isu apa yang menurut mereka menarik untuk diteliti atau masalah apa yang sering mereka temui di kampus.
Dari obrolan ringan tersebut, sering kali akan memunculkan insight-insight berharga tentang fenomena yang belum banyak diteliti. Bahkan, dosen biasanya tahu betul tren topik yang sedang dibutuhkan untuk penelitian di jurusanmu.
4. Analisis data statistik
Manfaatkan data-data statistik resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Kesehatan, Kemendikbud, atau instansi pemerintah lainnya. Lihat tren angka atau perubahan data yang signifikan.
Misalnya, data BPS menunjukkan angka pengangguran lulusan sarjana meningkat dalam lima tahun terakhir, atau laporan Kemenkes mencatat kenaikan kasus gangguan mental di usia produktif. Dari angka-angka itu, kamu bisa tarik fenomena untuk dikaji lebih lanjut di lingkungan kampus atau komunitas tertentu.
5. Membaca literatur ilmiah
Telusuri jurnal nasional maupun internasional, prosiding, dan buku-buku referensi di bidang keilmuanmu. Dari sana, kamu bisa menemukan isu-isu yang masih perlu diteliti atau topik-topik yang sering muncul namun belum banyak ditindaklanjuti di lingkungan lokal.
Membaca literatur ilmiah juga bisa memberikan gambaran tentang penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan demikian, kamu bisa menemukan celah fenomena baru yang layak dijadikan dasar penelitian.
Cara Mengasah Kepekaan Terhadap Fenomena
Agar kemampuanmu dalam menemukan fenomena penelitian semakin terasah, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengasahnya:
1. Biasakan membaca dan mengikuti berita
Luangkan waktu setiap hari untuk membaca berita, baik dari media cetak, online, maupun portal akademik. Ini akan membantumu tetap update dengan isu-isu terbaru.
2. Aktif di forum akademik atau komunitas diskusi
Ikuti seminar, webinar, atau forum diskusi kampus. Di sana, kamu bisa bertukar pikiran dan mendapatkan perspektif baru tentang berbagai fenomena.
3. Tingkatkan kebiasaan observasi
Saat di kampus, tempat kerja, atau lingkungan sosial, biasakan mengamati aktivitas sekitar. Catat kejadian yang menarik atau berbeda, lalu pikirkan apakah hal itu bisa menjadi masalah yang layak diteliti.
4. Tulis catatan harian akademik
Buatlah jurnal atau catatan khusus untuk mencatat ide-ide fenomena yang muncul dari hasil membaca, diskusi, atau observasi. Suatu saat, ide-ide tersebut bisa jadi bahan proposal skripsimu.
5. Ikuti tren akademik di bidangmu
Selalu pantau perkembangan penelitian terbaru di bidang keilmuanmu. Dari situ, kamu bisa mengetahui topik-topik yang sedang hangat dan fenomena mana saja yang relevan.
Dengan terus melatih kepekaan ini, kamu akan lebih cepat dan cermat dalam menemukan fenomena yang potensial dijadikan objek penelitian. Dengan demikian kualitas penelitianmu pun semakin kredibel.
Langkah-langkah Menulis Fenomena Penelitian
Setelah menemukan fenomena yang ingin diteliti, langkah selanjutnya adalah menuliskannya dengan baik di dalam proposal skripsi. Biasanya, fenomena penelitian ditulis dalam bagian latar belakang. Nah, supaya penulisannya tepat dan logis, kamu bisa mengikuti langkah berikut:
1. Awali pemaparanmu dengan gambaran umum
Mulailah dengan menguraikan situasi umum yang berkaitan dengan topik penelitian. Misalnya, kamu bisa menjelaskan bahwa saat ini penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa telah menjadi bagian dari keseharian mereka, baik untuk hiburan, informasi, hingga komunikasi akademik. Gambaran umum ini bertujuan memberi pembaca konteks awal tentang kondisi sosial yang sedang berlangsung.
2. Jelaskan fakta atau data pendukung
Setelah memberi gambaran umum, lanjutkan dengan menyajikan data faktual yang relevan. Gunakan data statistik resmi, hasil survei, atau kutipan dari jurnal dan artikel ilmiah untuk memperkuat pernyataanmu. Misalnya, bisa dituliskan bahwa menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, 92% mahasiswa aktif menggunakan media sosial lebih dari 4 jam per hari.
3. Uraikan dampak atau permasalahannya
Selanjutnya, jelaskan dampak nyata atau permasalahan yang muncul akibat fenomena tersebut. Contohnya, kebiasaan mahasiswa bermain media sosial di kelas bisa menyebabkan gangguan fokus belajar, penurunan prestasi akademik, atau ketergantungan digital. Uraikan beberapa konsekuensi tersebut secara logis agar pembaca memahami pentingnya persoalan ini untuk diteliti.
4. Sisipkan celah penelitian
Tunjukkan bahwa fenomena tersebut masih jarang diteliti, khususnya di wilayah kampus atau daerahmu. Jelaskan bahwa meskipun fenomena ini sudah sering dibahas secara umum, tetapi belum ada penelitian khusus yang mengkaji dampaknya terhadap aspek tertentu di lingkungan yang lebih spesifik, misalnya:
Belum ada penelitian yang secara khusus menganalisis pengaruh penggunaan media sosial saat jam kuliah terhadap produktivitas akademik mahasiswa di Universitas X.
5. Arahkan ke rumusan masalah
Terakhir, hubungkan fenomena tersebut ke rumusan masalah yang ingin kamu jawab dalam penelitian. Rumusan masalah ini harus jelas, terukur, dan bisa dipecahkan melalui metode penelitian, misalnya:
Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas penggunaan media sosial saat jam perkuliahan terhadap produktivitas belajar mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas X.
Itu dia beberapa hal terkait dengan fenomena penelitian yang perlu kamu pahami. Fenomena penelitian adalah titik awal yang menentukan kualitas proposal dan skripsimu nanti.
Dengan memahami dan menemukan fenomena yang tepat, kamu akan lebih mudah menyusun latar belakang, merumuskan masalah, dan membuat penelitianmu terasa relevan. Jadi, sebelum menentukan judul penelitian, cari tahu terlebih dahulu fenomena apa yang menarik untuk diteliti di sekitarmu.
Gunakan cara-cara sederhana seperti observasi, baca berita, diskusi, cek data statistik, membaca literatur ilmiah, lalu tuliskan fenomena tersebut dengan sistematis di bagian latar belakang. Jangan lupa, terus latih kepekaan terhadap isu-isu di sekitar agar ide penelitianmu semakin kaya dan tajam.
Tuliskan Komentar