Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Pengertian Edukasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Edukasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Edukasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Edukasi merupakan salah satu proses yang individu atau kelompok lakukan demi mendapatkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Melalui edukasi, seseorang dapat membentuk dan mengembangkan karakter serta keterampilan yang selama ini tersimpan. Edukasi tidak hanya dapat kita peroleh lewat pendidikan formal, tetapi juga informal, seperti keluarga, teman sebaya, komunitas, dan pengalaman hidup.

Tujuan edukasi bukan sekedar untuk transfer ilmu, tapi juga untuk mengenalkan nilai-nilai serta norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini dilakukan demi bisa mencetak generasi bangsa yang mempunyai akhlak dan moral yang baik, mentaati aturan, serta bertanggung jawab.

Pengertian Edukasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Melalui artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai arti edukasi beserta manfaat, jenis, dan contoh yang relevan di masyarakat. Harapannya, selesai membaca isi tulisan ini, teman-teman dapat memahami esensi edukasi secara lugas dan mendalam. Agar makin jelas, mari kita perhatikan uraian di bawah ini:

Pengertian Edukasi

Berikut adalah beberapa pengertian edukasi yang dikutip dari berbagai sumber tepercaya, yaitu:

KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), edukasi atau pendidikan merupakan proses mengubah sikap dan perilaku individu atau kelompok sebagai bentuk usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran serta pelatihan.

M.J Langeveld

Langeveld merupakan pakar pedagogik asal Belanda, ia berpendapat bahwa edukasi adalah proses bimbingan yang dilaksanakan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa demi mencapai kedewasaan dan kemandirian.

Notoadmojo

Pengertian edukasi menurut pendapat Notoadmojo adalah suatu usaha yang sudah dirancang oleh seseorang untuk bisa memberi pengaruh kepada orang lain, mulai dari individu, kelompok, bahwa masyarakat. Dengan demikian, edukasi dapat menjadi jembatan bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Driyarkara

Driyakarya memiliki pendapat bahwa edukasi merupakan salah satu bentuk usaha untuk memberikan pedoman/petunjuk kepada manusia dan membawa kaum muda agar memiliki perilaku insani dan bisa menyelaraskan perannya dengan kemajuan zaman.

GBHN 1973

Pengertian pendidikan atau edukasi menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1973, yaitu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan keterampilan siswa baik di dalam maupun luar sekolah yang berlangsung seumur hidup.

Crijns dan Reksosiswoyo

Crijns dan Reksosiswoyo berpendapat bahwa edukasi merupakan bentuk bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh pihak yang memiliki tanggung jawab, seperti orang tua dan pendidik/guru, kepada anak didik agar mampu tumbuh hingga tingkat kedewasaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa edukasi adalah suatu upaya yang kita sadari dan terencana, bukan sebuah tindakan yang gegabah dan asal-asalan. Hal ini kita lakukan demi menjadi pribadi yang dewasa, mandiri, serta bertanggung jawab.

Manfaat Edukasi

Pengertian Edukasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Edukasi merupakan proses atau kegiatan yang mempunyai banyak manfaat. Di samping untuk meningkatkan pengetahuan, melalui edukasi kita dapat menumbuhkan serta meningkatkan rasa percaya diri. Nah, untuk mengetahui manfaat edukasi yang lain, mari kita simak penjelasan berikut:

1. Menambah dan memperluas pengetahuan

Seperti yang kita telah ketahui, edukasi atau pendidikan tidak hanya bisa kita peroleh melalui jalur formal, seperti sekolah atau kuliah, tetapi juga bisa kita dapatkan dengan cara membaca, mengikuti seminar, berdiskusi, atau mengambil kursus. Tujuan kita menjalankan berbagai aktivitas tersebut supaya pengetahuan dan wawasan kita semakin luas.

2. Meningkatkan keterampilan individu

Manfaat edukasi yang kedua yaitu dapat meningkatkan kamampuan serta keterampilan dalam diri individu. Pada umumnya, keterampilan terbagi menjadi dua, yaitu soft skill dan hard skill. Kedua jenis keterampilan ini sangat penting kita miliki, terutama saat masuk ke dunia kerja.

Hard skill bisa kita maknai sebagai kemampuan yang bersifat teknis yang dapat dipelajari melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Contohnya, kecakapan dalam berbahasa asing, riset, akuntansi, analisis data, dan desain grafis.

Sementara itu, soft skill merupakan kemampuan yang berkaitan dengan cara kita berinteraksi dan bekerja dengan orang lain. Contoh soft skill yang penting kita miliki untuk menunjang performa kerja adalah komunikasi, kolaborasi, adaptasi, manajemen waktu, kepemimpinan, empati, dan berpikir kritis.

3. Mengembangkan kepercayaan diri

Salah satu manfaat menjalankan edukasi adalah bisa mengembangkan kepercayaan diri. Perasaan ini tidak bisa muncul begitu saja, terdapat berbagai cara agar percaya diri tumbuh dalam diri peserta didik.

Cara-cara tersebut antara lain, menciptakan lingkungan belajar yang positif, aman, dan nyaman, memberikan apresiasi, serta kesempatan untuk berpartisipasi. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya dapat mengembangkan rasa percaya diri, tapi juga mampu meningkatkan kekampuan, dan mengahapi segala tantangan.

4. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis

Melalui proses edukasi yang berjalan dengan baik, kita bisa menumbuhkan kemampuan berpikir secara kritis. Secara sederhana, pengertian berpikir kritis yaitu terbuka dan memahami informasi baru dengan cara yang sistematis, logis, dan objektif. Berpikir kritis berguna dalam menganalisis situasi, membuat keputusan yang tepat, dan meningkatkan rasa percaya diri.

Contoh berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari yaitu tidak mudah mempercayai informasi yang sumbernya tidak jelas, tidak cepat tersinggung saat dikritik, dan selalu mempertimbangkan sisi baik dan buruk suatu informasi.

Jenis-jenis Edukasi

Berikut adalah tiga jenis edukasi yang ada di lingkungan masyarakat, yaitu:

1. Edukasi formal

Jenis edukasi yang pertama dan setiap anggota masyarakat wajib menjalankannya adalah pendidikan formal. Sebagai program yang terstruktur dan sistematis, edukasi formal memiliki kurikulum sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.

Di samping itu, dalam edukasi formal juga terdapat sistem penilaian, mulai dari penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Contoh edukasi formal yaitu, TK, PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi.

2. Edukasi informal

Edukasi informal yaitu proses pembelajaran secara alamiah yang terjadi di luar lingkungan pendidikan formal dan tidak mempunyai struktur. Misalnya, belajar dari pengalaman hidup, keluarga, teman, lingkungan kerja, komunitas, membaca buku, atau menonton video edukasi.

3. Edukasi nonformal

Bentuk edukasi yang terakhir adalah edukasi nonformal. Sama halnya dengan edukasi formal, dalam proses pembelajarannya edukasi nonformal juga memiliki struktur yang jelas tetapi lebih fleksibel dan tidak selalu berjenjang. Biasanya, tujuan seseorang melaksanakan pendidikan nonformal yaitu untuk pengembangan diri dan memperoleh keterampilan praktis/spesifik. Contoh edukasi nonformal yaitu, pelatihan, workshop, kursus, homeschooling, bimbingan belajar, dan ekstrakurikuler.

Contoh Edukasi dalam Keseharian

Berikut adalah beberapa contoh edukasi yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • Mengajarkan anak agar memiliki perilaku dan sikap yang bertanggung jawab, jujur, dan disiplin.
  • Mengikuti kursus belajar bahasa Inggris secara daring.
  • Belajar mengatur keuangan pribadi atau investasi dengan cara membaca buku.
  • Belajar dari pengalaman dan pengetahuan orang lain sebagai pelajaran untuk diri sendiri.

Demikianlah, penjelasan mengenai seluk-beluk edukasi, mulai dari pengertian menurut berbagai sumber, manfaat, jenis, dan contohnya dalam masyarakat. Setelah membaca keseluruhan artikel ini, semoga pengetahuan dan wawasan kita mengenai edukasi semakin meningkat.

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko