Pengertian Budaya: Ciri-Ciri, Fungsi, dan Unsur-unsurnya

Budaya merupakan suatu aspek yang terus melekat dalam keseharian manusia, mulai dari cara berbicara, tata krama, hingga adat istiadat dalam pernikahan. Selain mencakup berbagai aspek kehidupan, budaya memiliki peran penting dalam membentuk identitas dan mempengaruhi interaksi sosial. Dengan mempelajari budaya, seperti pengertian dan ciri-cirinya, kita dapat memahami sekaligus menganalisis terbentuknya nilai, norma, serta tradisi dalam masyarakat.
Perlu kita ketahui bahwa budaya tidak bersifat statis, melainkan memiliki sifat dinamis dan kompleks. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat harus memiliki sikap terbuka dan adaptif terhadap segala bentuk perubahan dan perkembangan yang ada.
Pengertian Budaya: Ciri-Ciri, Fungsi, dan Unsurnya
Melalui artikel ini, kita akan membahas tentang seluk-beluk budaya, diawali dengan pengertian, ciri-ciri, fungsi, hingga unsur-unsurnya. Harapannya, setelah membaca tulisan ini, teman-teman bisa lebih menghargai keragaman dan meningkatkan kesadaran untuk terus melestarikan warisan budaya bangsa. Untuk itu, mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Budaya Berdasarkan Pendapat Para Ahli
Budaya memiliki pengertian yang bervariasi, antara lain sebagai berikut:
Menurut Koentjaraningrat
Koentjaraningrat berpendapat bahwa budaya merupakan hasil dari proses belajar dan pengalaman manusia dalam masyarakat yang meliputi berbagai aspek, mulai dari sistem gagasan, tindakan, hingga karya.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Pengertian budaya menurut Ki Hajar Dewantara adalah hasil akal budi dan perjuangan masyarakat dalam menghadapi pengaruh alam dan zaman, serta sebagai bukti keberhasilan dalam menghadapi kesulitan.
Menurut Selo Soemardjan
Secara ringkas, Selo Soemardjan mendefinisikan budaya sebagai hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut, kita dapat menelaah lebih jauh bahwa budaya merupakan buah dari kreativitas dan ekspresi anggota masyarakat yang mencakup hasil karya material dan nonmaterial, perasaan, serta pemikiran/ide.
Menurut E.B. Taylor
E.B. Taylor mengartikan budaya sebagai keseluruhan yang memiliki banyak aspek dan dimensi, mulai dari pengetahuan (knowledge), kepercayaan (beliefs), kesenian (arts), moral, hukum (laws), adat istiadat (customs), hingga kebiasaan yang bisa masyarakat pelajari.
Menurut Melville J. Herskovits
Pengertian budaya menurut Herskovits yaitu sesuatu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lain atau lebih dikenal dengan istilah superorganic.
Menurut Parsudi Suparlan
Suparlan mendefinisikan budaya sebagai segala bentuk pengetahuan manusia yang bermanfaat untuk memahami lingkungan dan menjadi pedoman dalam bertingkah laku.
Menurut Soerjono Soekanto
Definisi budaya menurut Soerjono Soekanto adalah suatu hal yang mencakup keseluruhan yang dapat manusia pelajari sebagai bagian dari anggota masyarakat.
Ciri-ciri atau Karakteristik Budaya
Pada umumnya, terdapat empat ciri-ciri budaya yang perlu kita ketahui, yaitu;
1. Bersifat kolektif atau dapat dimiliki bersama
Budaya tidak terlahir atau terbentuk secara natural karena proses alam, melainkan berkembang dari proses interaksi dan sosialisasi yang intens. Budaya terbentuk melalui pemikiran, aktivitas kolektif, dan pewarisan antargenerasi. Terdapat beberapa faktor pendukung lahirnya suatu kebudayaan, antara lain untuk memenuhi kebutuhan hidup, mengatur hubungan sosial, dan proses penyesuaian dengan lingkungan.
2. Bersifat superorganik dan bisa diwariskan
Karakteristik budaya yang selanjutnya yaitu mempunyai sifat superorganik. Artinya, budaya akan terus ada atau hidup meskipun golongan atau generasi yang pertama mempraktikkan kebudayaan tersebut sudah tiada.
Penyebab hal ini bisa terjadi karena budaya merupakan cara hidup yang dapat kita pelajari dan diturunkan dari generasi ke generasi, terutama budaya yang masih relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.
3. Terbentuk melalui proses belajar
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, budaya bukan bawaan sejak manusia lahir atau spontanitas, melainkan hasil dari proses pewarisan sejak dahulu kala. Dengan kata lain, budaya terbentuk dari proses belajar (sosialisasi) yang individu/kelompok lakukan dengan lingkungan sekitarnya.
Sebagai contoh, ketika kita masih berusia balita, kita tidak mungkin bisa belajar cara berpakaian atau makan dengan sendirinya, tetapi orang terdekat yang mengajarkan hal tersebut, seperti orang tua, nenek, ataupun kakak.
4. Bersifat Simbolik
Budaya menggunakan simbol, seperti bahasa, ritual, dan lambang untuk membentuk sekaligus mengomunikasikan nilai-nilai dan tradisi kepada anggota masyarakat. Sebagai contoh, ketupat lebaran melambangkan permohonan maaf dan penyucian diri (berasal dari bahasa Jawa “ngaku lepat” atau mengakui kesalahan.
Fungsi Budaya

Berikut adalah beberapa fungsi budaya dalam kehidupan masyarakat, yaitu:
- Budaya membantu anggota masyarakat membentuk identitas suatu kelompok, sekaligus membedakannya dengan kelompok maupun bangsa lain.
- Budaya memiliki seperangkat aturan, nilai, dan norma yang harus berisi perintah dan larangan. Tujuannya adalah untuk membentuk sikap dan perilaku sesuai budaya yang dimiliki.
- Budaya dipakai sebagai media untuk mengomunikasikan makna dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Hal ini meliputi penggunaan simbol, bahasa, serta ritual.
- Budaya membantu anggota kelompok membangun solidaritas dan integrasi sosial.
- Budaya membantu masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan sosial secara efektif.
- Budaya membantu individu dan kelompok dalam mengembangkan sekaligus menyalurkan kreativitas serta ekspresi diri.
7 Unsur Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat
Koentjaraningrat menyatakan ada tujuh unsur kebudayaan yang menjadi bagian dari cultural universal. Mari kita uraian satu persatu.
1. Bahasa
Terdapat ribuan bahasa yang tersebar di seluruh dunia sebagai hasil dari daya kreativitas manusia sejak dahulu. Bahasa tidak selalu berkaitan dengan huruf, kata, atau hal apapun yang bersifat verbal. Misalnya, bahasa isyarat yang menggunakan gerakan tangan, tubuh, dan ekspresi wajah untuk berkomunikasi.
2. Sistem pengetahuan
Koentjaraningrat berpendapat bahwa sistem pengetahuan merupakan wawasan masyarakat terkait kondisi alam, flora, fauna, waktu, hingga tindakan manusia. Misalnya, pengetahuan mengenai pertanian dan pengobatan tradisional.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Kelompok sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Contohnya, untuk memenuhi dan memberikan akses pendidikan, maka masyarakat menciptakan sekolah atau lembaga pengajaran.
4. Peralatan hidup dan teknologi
Agar aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar dan efisien, manusia menciptakan beraneka ragam peralatan dan teknologi.
Contohnya, alat transportasi seperti sepeda, motor, mobil, kereta api, kapal, dan pesawat.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Unsur yang kelima ini berkaitan erat dengan pekerjaan, profesi, atau mencari nafkah. Hal ini kita lakukan demi memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder. Misalnya, mencari bahan makanan dengan berburu, bercocok tanam, beternak unggas, dan bekerja sebagai karyawan.
6. Sistem religi
Menurut Koentjaraningrat, sistem religi berhubungan dengan sistem kepercayaan, praktik keagamaan, hingga ritual adat yang masih berkembang. Unsur ini juga memiliki korelasi dengan hal-hal suci, sakral, ataupun kudus. Misalnya, upacara kematian, pernikahan, dan pandangan hidup.
7. Kesenian
Unsur kebudayaan terakhir dari Koentjaraningrat yaitu kesenian. Unsur ini dapat kita artikan sebagai hasil karya manusia yang menampung estetika, kreativitas, ekspresi. Misalnya, lukisan, film, pertunjukan teater, musik, tarian, dan bahkan pakaian.
Nah, itulah penjelasan mengenai beberapa aspek tentang budaya, mulai dari pengertian budaya, fungsi, ciri-ciri, hingga unsur-unsur yang membentuk identitas suatu masyarakat. Semoga setelah membaca artikel ini, pengetahuan dan wawasan perihal kebudayaan teman-teman semakin meningkat, ya!


Tuliskan Komentar