9 Alasan Buku Fisik Masih Disukai Pecinta Literasi di Era Digital

Di era digital ini, nyaris semua aspek kehidupan bergeser ke ruang siber (daring), tak terkecuali aktivitas literasi. Buku digital seperti e-book dan audiobook memiliki pamor yang semakin naik karena dinilai lebih efisien, mudah, sekaligus modern. Namun, di tengah gempuran teknologi tersebut, buku fisik masih tetap disukai oleh para pecinta literasi dengan berbagai alasan.

Seperti yang kita tahu, buku fisik merupakan buku yang berbentuk cetak, terdiri dari lembaran-lembaran kertas yang kemudian disatukan dan dijilid, serta dapat kita pegang secara langsung. Berbeda dengan buku digital yang berupa file elektronik, buku fisik mempunyai tekstur dan aroma yang dapat memberikan pembaca pengalaman unik. Selain itu, dengan membaca buku fisik kita akan lebih mudah untuk membubuhkan catatan atau anotasi.

9 Alasan Buku Fisik Masih Disukai Pecinta Literasi di Era Digital

Melalui artikel ini, kita akan menelaah secara mendalam apa penyebab buku fisik masih disukai banyak orang di era teknologi digital yang semakin berkembang. Harapannya, setelah membaca keseluruhan tulisan ini, teman-teman tidak hanya mengetahui berbagai alasannya, tapi juga lebih mengapresiasi kelebihan buku fisik yang tidak bisa dapatkan ketika membaca buku digital. Agar semakin jelas, mari kita simak uraian berikut ini:

1. Pengalaman Sensorik yang Tidak Tergantikan

Dengan membaca buku fisik, kita akan merasakan pengalaman sensorik yang tidak bisa tergantikan oleh audiobook maupun e-book. Buku fisik menawarkan sensasi unik yang bisa kita rasakan secara langsung, seperti aroma unik kertas, tekstur halaman, dan suara lembut yang kertas hasilkan saat membalik halaman. Hal ini menciptakan koneksi yang lebih intens dan personal antara pembaca dan isi buku, sehingga tidak dapat tergantikan oleh pengalaman membaca di layar gadget.

Tidak hanya itu, pengalaman menarik lainnya kita peroleh dan membawa kepuasan tersendiri saat membaca buku fisik adalah bisa merasakan ketebalan halaman dan memantau kemajuaan bacaan melalui sisa halaman yang terlihat. Tentu saja, hal ini sulit kita rasakan ketika membaca buku melalui platform digital, seperti Google Play Book atau iPusnas.

2. Lebih Nyaman di Mata

Kita tidak bisa menyangkal bahwa membaca buku cetak membuat mata lebih nyaman dan sehat ketimbang membaca buku digital. Layar pada perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, laptop, atau komputer memancarkan cahaya biru yang tidak baik untuk kesehatan mata.

Jika kita sering membaca buku digital dalam waktu lama, kondisi mata kita semakin hari akan semakin memburuk. Tidak hanya tegang atau lelah, mata kita juga akan mengalami kekeringan hingga rabun jauh (miopi). Sementara itu, dengan cahaya alami dan stabil, buku cetak dapat mengurangi berbagai risiko tersebut. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak penggemar buku yang masih bertahan dengan buku fisik.

3. Mudah untuk Dibawa

Berbeda dengan buku digital yang membutuhkan perangkat elektronik dan akses internet, buku fisik dapat kita bawa ke mana saja tanpa perlu khawatir kehabisan baterai maupun sinyal lemah. Dengan berat yang cenderung ringan (bergantung jumlah halaman buku), buku fisik dapat dengan mudah kita masukkan ke dalam tas maupun kantong pakaian, sehingga memudahkan kita untuk menikmatinya di mana saja dan kapan saja.

Karena buku fisik yang tidak memakai baterai atau listrik, membuatnya menjadi pilihan yang lebih praktis dan nyaman bagi pembaca, terutama anak-anak.

4. Memiliki Nilai Sentimental dan Kolektibilitas

Salah satu faktor penyebab buku fisik masih memiliki banyak penggemar yakni karena nilai sentimentalnya yang tinggi. Buku fisik dapat menjadi barang berharga yang bersifat pribadi dan emosional, misalnya di dalamnya ada kenangan masa lalu atau hadiah dari orang terkasih yang tidak bisa kita ukur dengan materi.

Di samping itu, banyak orang yang menjadikan buku fisik sebagai benda koleksi karena memiliki berbagai nilai penting, termasuk sejarah, budaya, sosial, asal usul, dan kelangkaan. Memiliki koleksi buku yang lengkap dan terpajang rapi di rak dapat memberikan rasa bangga dan kepuasan tersendiri bagi seseorang yang sangat mencintai literasi.

5. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Tidak seperti membaca buku di platform digital yang penuh gangguan dan distraksi, membaca buku fisik dapat membantu meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi. Sebab, saat membaca buku kita memerlukan perhatian penuh untuk memahami alur cerita, karakter, atau materi pembahasan yang tertuang di dalamnya. Dengan membaca buku fiksi, otak kita akan terlatih untuk selalu memusatkan perhatian pada isi buku tanpa adanya gangguan yang berarti.

6. Memiliki Hubungan Emosional dengan Buku

Saat membaca buku fiksi yang berbentuk cetak, kita lebih mudah terhubung secara emosional dengan karakter dan cerita di dalamnya. Kita dapat merasakan suasana hati dan emosi yang sama dengan karakter, seperti kegembiraan, kesedihan, serta ketegangan, sehingga menimbulkan pengalaman membaca yang lebih intim dan menyentuh.

Dengan demikian, buku fiksi cetak dapat membangkitkan sisi empati dan pemahaman yang lebih baik tentang manusia dan kehidupan, serta menciptakan hubungan yang lebih personal antara pembaca dengan karakter yang ada di dalam cerita. Hal ini membuat membaca buku fisik memiliki pengalaman yang lebih berkesan daripada membaca buku digital.

7. Memiliki Tingkat Kenyamanan yang Tinggi

Walaupun buku digital dan audiobook menawarkan berbagai kemudahan, banyak orang yang merasa lebih menikmati membaca buku fisik dalam jangka panjang. Membaca dari layar gadget terlalu lama tidak hanya menyebabkan keletihan mata, namun juga kelelahan mental (digital burnout) karena paparan layar elektronik secara terus-menerus.

Sementara itu, membaca lewat lembaran kertas memberikan kepuasan dan relaksasi yang tidak ada tandingannya. Banyak orang merasa bahwa buku fisik membantu mereka memahami dan mengingat informasi secara lebih baik ketimbang membaca melalui layar elektronik.

8. Daya Tahan Lebih Lama

Buku fisik atau cetak mempunyai ketahanan yang lebih baik dalam jangka panjang daripada buku digital. Jika kita menyimpan dan merawat buku fisik dengan baik, maka kondisi buku akan lebih awet dan kualitasnya tetap terjaga selama bertahun-tahun.

Di sisi lain, buku digital seperti e-book rentan terhadap kerusakan perangkat, perubahan format, atau kehilangan data. Banyak contoh buku fisik berusia ratusan tahun yang masih dapat diakses di perpustakaan dan museum. Sementara itu, teknologi digital terus berkembang dan memerlukan pembaruan yang memungkinkan buku digital yang kita miliki saat ini tidak dapat diakses di masa depan.

9. Mendukung Industri Penerbitan

Dengan membeli buku fisik berarti ikut turut mendukung penulis sekaligus penerbit secara langsung. Pecinta literasi memiliki kepercayaan, bahwa dengan membeli sekaligus membaca buku fisik, mereka membantu menjaga keberlangsungan industri penerbitan dan percetakan yang telah memperkaya budaya dan literasi global. Selain itu, buku cetak juga dapat menjadi warisan berharga yang dapat kita berikan kepada generasi mendatang.

Demikianlah, pembahasan perihal alasan-alasan mengapa buku fisik tetap menjadi pilihan utama hingga sekarang. Semoga setelah membaca tulisan ini, wawasan dan pengetahuan teman-teman terkait dunia literasi semakin bertambah, ya!

Bagi kalian yang ingin menerbitkan serta mencetak buku, bisa langsung memesan layanan Penerbitan Buku dari Detak Pustaka. Kami menawarkan beberapa pilihan paket penerbitan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kalian, mulai dari paket terbit hemat, paket terbit bisnis, hingga paket terbit prioritas. Dengan berbagai pilihan harga, teman-teman dapat memilih paket yang paling sesuai dengan preferensi yang dimiliki.