Email: cs@detakpustaka.com
Tlp/WA: +62 858-5003-8406
Beranda » Blog » Ciri-Ciri Lembaga Sosial, Tipe, dan Contohnya dalam Masyarakat

Ciri-Ciri Lembaga Sosial, Tipe, dan Contohnya dalam Masyarakat

Ciri-Ciri Lembaga Sosial, Tipe, dan Contohnya dalam Masyarakat

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mendefinisikan lembaga sosial sebagai sistem norma sosial dan hubungan-hubungan terorganisasi yang menggabungkan berbagai nilai dan metode tertentu dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Lembaga sosial memiliki ciri-ciri yang bisa kita lihat melalui berbagai aspek, seperti fungsi, struktur, dan tujuannya di masyarakat.

Lembaga sosial yang juga kita kenal dengan istilah pranata sosial atau institusi sosial, mempunyai jenis-jenis yang beragam. Salah satu jenis lembaga sosial yang mudah kita jumpai yaitu lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, bimbingan belajar, dan pusat pelatihan. Contoh lainnya yaitu lembaga kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, laboratorium, posyandu, dan klinik.

Ciri-Ciri Lembaga Sosial, Tipe, dan Contohnya dalam Masyarakat

Melalui artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut perihal ciri-ciri dan jenis lembaga sosial, serta contohnya dalam membentuk mayarakat yang teratur dan harmonis. Harapannya, setelah membaca tulisan ini, teman-teman tidak sekedar mengetahui peran lembaga sosial tapi juga ikut andil dalam menjaga dan mengembangkannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita simak penjelasan di bawah ini:

Ciri-ciri Lembaga Sosial

Berikut adalah beberapa ciri atau karakteristik lembaga sosial yang perlu kita ketahui bersama, yaitu:

1. Terdapat simbol atau lambang tertentu

Simbol dalam lembaga sosial memiliki fungsi sebagai identitas unik yang membedakan suatu lembaga sosial dengan lembaga lainnya. Misalnya, salah satu jenis lembaga hukum yang ada di Indonesia yaitu Mahkamah Agung yang memiliki simbol cakra. Arti dari simbol tersebut yaitu senjata pamungkas yang berperan untuk membasmi ketidakadilan dan memperjuangkan kebenaran.

2. Terdapat tradisi atau aturan

Ciri lembaga sosial yang kedua yaitu memiliki tradisi atau aturan yang mengikat baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Contohnya, lembaga pendidikan formal seperti sekolah memiliki berbagai aturan tertulis yang harus dipatuhi oleh setiap siswa.

3. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu

Lembaga sosial tidak hanya akan bertahan untuk sementara, tetapi sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu yang lama.

4. Mempunyai berbagai alat kelengkapan

Ciri lembaga sosial yang berikutnya yaitu terdapat sarana, prasarana, dan alat kelengkapan demi menjalankan fungsi serta mewujudkan tujuan lembaga. Contohnya, setiap lembaga sosial wajib memiliki sarana fisik, seperti gedung/bangunan, peralatan elektronik, dan perlengkapan lainnya.

5. Mempunyai tujuan yang jelas

Setiap jenis lembaga sosial pasti mempunyai satu atau beberapa tujuan yang ingin mereka raih. Misalnya, lembaga kesehatan memiliki tujuan untuk menyediakan layanan pengobatan, pencegahan penyakit, dan pengembangan sistem kesehatan yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat.

6. Mencerminkan nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat

Lembaga sosial memiliki peran atau fungsi untuk membentuk perilaku individu yang mencerminkan nilai dan norma sosial yang masyarakat junjung tinggi. Sebagai contoh, lembaga keluarga mengajarkan berbagai nilai seperti kejujuran, kasih sayang, dan tanggung jawab.

Tipe-tipe Lembaga Sosial

Ciri-Ciri Lembaga Sosial, Tipe, dan Fungsinya dalam Masyarakat

Di masyarakat, lembaga sosial memiliki tipe atau jenis yang beragam, berikut adalah beberapa klasifikasinya beserta contohnya:

a. Tipe lembaga sosial berdasarkan sistem nilainya

Berdasarkan sistem nilainya, lembaga sosial terbagi menjadi dua, yaitu lembaga sosial primer dan lembaga sosial sekunder.

1. Lembaga sosial primer (basic institutions)

Tipe lembaga sosial ini bersifat dasar, kehadirannya dianggap penting, dan wajib terdapat di tengah-tengah masyarakat. Lembaga sosial primer berfungsi untuk mengatur perilaku dan tindakan setiap anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh tipe lembaga sosial ini adalah lembaga keluarga, lembaga agama, dan lembaga hukum.

2. Lembaga sosial sekunder (subsidiary institutions)

Jenis lembaga sosial ini bersifat pelengkap dan dianggap kurang penting dalam masyarakat. Contoh lembaga sosial sekunder yang dinilai kurang esensial adalah lembaga pariwisata.

b. Tipe lembaga sosial berdasarkan perkembangannya

Tipe lembaga sosial berdasarkan perkembangannya terbagi menjadi dua, yaitu crescive social institutions dan enacted social institutions.

1. Crescive social institutions

Tipe lembaga sosial ini terbentuk secara tidak sengaja dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat. Pola perilaku yang telah lama menjadi kebiasaan dan dipraktikkan oleh masyarakat berkembang menjadi adat istiadat yang melembaga. Contoh crescive social institutions lembaga pernikahan dan lembaga agama.

2. Enacted social institutions

Lembaga sosial ini terbentuk secara sengaja demi mencapai tujuan tertentu. Di dalamnya, juga terdapat struktur dan sistem sosial yang digunakan sebagai alat pendukung untuk menggapai tujuan awal tersebut. Sebagai contoh, lembaga ekonomi yang sengaja didirikan untuk mengatur berbagai aktivitas perekonomian, seperti penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen (distribusi).

c. Tipe lembaga sosial berdasarkan penerimaan masyarakat

Tipe lembaga sosial berdasarkan penerimaan masyarakat diklasifikasikan menjadi dua, yakni approved social institutions dan unsanctioned institutions. 

1. Approved social institutions

Sesuai namanya, tipe lembaga sosial ini kehadirannya diterima oleh masyarakat karena memiliki fungsi yang penting dan bermanfaat dalam mengakses kebutuhan hidup sehari-hari. Contohnya yaitu lembaga penyedia jasa transportasi, seperti Kereta Api Indonesia (KAI), Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASPD), dan perusahaan bus.

2. Unsanctioned institutions

Kebalikan dengan approved social institutions, unsanctioned institutions merupakan jenis lembaga sosial yang keberadaannya tidak diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena lembaga ini bersifat merugikan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contohnya, organisasi perdagangan manusia dan organisasi terorisme.

d. Tipe lembaga sosial berdasarkan fungsinya

Berdasarkan fungsinya, lembaga sosial terpecah menjadi dua, yaitu operative social institutions dan regulative social institutions.

1. Operative social institutions

Lembaga sosial ini memiliki peran untuk mengumpulkan berbagai pola atau tata cara demi mewujudkan visi dan misi lembaga. Sebagai contoh lembaga pertanian, yang berfungsi untuk mangatur, mengelola, dan menjalankan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi hasil pertanian.

2. Regulative social institutions

Tipe lembaga sosial ini mempunyai fungsi mengontrol dan mengawasi jalannya hukum, adat istiadat, atau tata kelakuan bagi lembaga lain dalam masyarakat. Contoh regulative social institutions yaitu lembaga hukum seperti pengadilan dan kejaksaan.

e. Tipe lembaga sosial berdasarkan penyebarannya

Berikut adalah dua tipe lembaga sosial berdasarkan penyebarannya, yaitu:

1. General institutions

Tipe lembaga sosial ini dapat dengan mudah kita jumpai di mana saja dan hampir setiap anggota masyarakat mengetahui keberadaannya. Contohnya, lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga hukum, lembaga politik, dan lembaga ekonomi.

2. Restricted institutions

Jenis lembaga sosial ini bersifat tertutup dan memiliki anggota yang khusus atau terbatas. Alasan berdirinya lembaga sosial ini yaitu untuk mencapai kepentingan golongan atau kelas tertentu, lalu menciptakan suatu keunikan yang tidak bisa diimplementasikan oleh kelompok lain. Contohnya adalah lembaga atau organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK).

Nah, itulah penjelasan mengenai ciri-ciri lembaga sosial, mulai dari terdapat simbol atau lambang lembaga, terdapat tradisi atau aturan, memiliki tingkat kekekalan tertentu, mempunyai berbagai alat kelengkapan, terdapat tujuan yang jelas, hingga mencerminkan nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat. Tidak hanya itu, lewat tulisan ini teman-teman juga telah mempelajari berbagai tipe lembaga sosial beserta contohnya. Semoga setelah membaca keseluruhan isi artikel ini, wawasan kalian mengenai salah satu materi sosiologi kelas XI SMA semakin meningkat, ya!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko